Jumat, 31 Agustus 2012

..::: Sieghart Story Part 1 :::..


Chapter 1 : For Kanavan!!

30 tahun lalu Kota Serdin adalah kota yang sangat damai.. akan tetapi.. saat ada sebuah monster yang membuat kekacauan yang bernama Thanatos turun dari benua Xenia ke Bermesiah dan Awakening Lady Kaze'aze untuk memporak porandakan semua benua yang ada. Akan tetapi.. ada 5 pejuang yang sangat hebat.. mereka di sebut sebagai Grand Chase.. tugas mereka sangat sulit.. karena harus menyegel kekuatan dari Thanatos. Mereka terdiri dari Elscud Sieghart The Ruby Knight , Aerknard Sieghart The Highlander Knight , Harpe The Great Abyss Knight , Magnus Dan The Guardian Of Nature , Azin Tairin The Shadow of Silver Knight. Mereka semua sangat bersahabat.. Elscud Sieghart adalah anak dari Sieghart. Aerknard Sieghart adalah ketua dari tim Grand Chase saat itu. Harpe adalah seorang ahli magic swordsman dari kerajaan Kanavan. Magnus Dan adalah seseorang yang melindungi hutan dan pejuang dari keluarga Eryuell. Asin Tairin The Shadow of Silver Knight adalah seorang petarung hebat dari benua Old Xenia (Silver Land) memiliki kekuatan yang tidak di ragukan lagi oleh mereka semua. Mereka semua berkumpul di kerajaan Serdin karena untuk mendengarkan perintah dari Ratu Serdin. "Wah.. Wah.. sepertinya kita akan kedatangan anggota baru nih.." Kata Elscud. "Benar, dia berasal dari perkumpulan Violet Magician dia adalah ketua perkumpulan Violet Magician saat ini.. dia bernama William Glenstid." Kata Asin. Lalu, tidak beberapa lama kemudian William Glenstid datang ke tempat mereka, William Glenstid adalah the Great War Magician yang ada di perkumpulan Violet Magician sekaligus dia adalah ketua dari perkumpulan tersebut. "Baik, kalian sudah berkumpul semua.. aku akan memberi tahu kalian apa yang harus kalian kerjakan.. walaupun yang akan kalian kerjakan sudah sangat jelas dan sangat sulit.. tetapi kalian harus memulainya dengan yang mudah dulu.." Kata Ratu Serdin. "Kalian harus menyegel kekuatan Lady Kaze'aze kali ini yang meresahkan Kerajaan Kanavan.. Kalian semua.. Pergilah ke Kanavan dan selidiki apa yang sedang terjadi, dan langsung lacak keberadaan Lady Kaze'aze!" Perintah Ratu. Mendengar kerajaan Kanavan sedang di porak porandakan Harpe mengingat Tuan Muda dia yang bernama Ronan sekaligus Master bagi nya, "Ronan.. aku harap kamu baik - baik saja.." Kata Harpe di dalam hati. "*Sambil bangun dari sandarannya* Sudah ku duga pasti akan mengejar si wanita anjing itu.. *Meregangkan otot kepala* Ayo GRAND CHASE!! Kita jalan menuju Kanavan dan Kastil Kaze'aze!!" Kata Sieghart. "Sebelum itu Ayah.. boleh kah aku pamitan dengan anakku? Pasti dia sangat khawatir sekali saat ini.." Kata Elscud. "Ya Ya Ya.. Baiklah sana.." Kata Sieghart. "Kalian sebaiknya juga pamitan kepada anak - anak kalian, kecuali kau Harpe.. kau kan tidak punya anak dan juga tuan muda mu ada di Kanavan.. hahahahahaha.. dan Kau Asin.. anak muridmu sedang di Old Xenia (Silver Land dulu) menunggumu.. nanti kita akan kesana.. jangan khawatir.." Kata Sieghart. Lalu, Elscud , Magnus Dan , dan William berpamitan dengan anaknya.. anak mereka adalah Elesis Sieghart (anak Elscud), Lire Eryuell (anak Magnus Dan), Arme Glenstid (anak William), Setelah mereka berpamitan akhirnya mereka langsung meninggalkan kerajaan Serdin.. itulah yang terakhir kali Elesis, Lire, dan Arme lihat orang tua mereka pergi.. Saat di perbatasan antara Serdin dan Kanavan, Harpe melihat dari kejauhan kalau Kerajaannya sedang terbakar, "Sieghart, Kita harus segera ke kerajaan Kanavan.. jika kalau tidak cepat - cepat.. maka kita akan terlambat.." Kata Harpe. "Aku Tahu.. jika kita mempunyai kendaraan yang bisa terbang.. itu akan mempermudah waktu kita untuk mencapai kesana.." Kata Sieghart. "Serahkan kepadaku.. Muncullah.. Arc Dragon!!" Kata Harpe. dan muncullah sebuah Naga berwarna merah di belakang Harpe. "Wah.. kamu hebat Harpe, ayo semuanya kita naik ke Naga itu.." Kata Sieghart, Mereka semua langsung naik ke pundak Naga tersebut.. "ini kok tidak jalan Harpe, ada apa dengan Naga ini??" Kata Sieghart heran. "Ayah, biarkan Harpe saja yang mengendalikan.. menurut yang aku baca, Arc Dragon adalah salah satu dari 5 Naga Legenda yang dimiliki oleh 5 Dragon Knight yang terhebat.. salah satunya adalah Harpe.. Dan cara untuk mengendalikannya adalah dengan menyatukan pikiran Naga itu dengan penunggang aslinya.. jika bukan maka dia tidak akan menuruti perintahnya.." Kata Elscud. "Baiklah, Harpe sini.. kendalikan Naga ini agar sampai ke tempat Kanavan." Kata Sieghart. Dan Mereka pun terbang langsung ke tempat Kanavan, Sesampainya di Kanavan, mereka melihat orang - orang berlarian kemana - mana, Rumah - rumah kecil terbakar, akan tetapi Kerajaannya tidak terbakar, "Syukurlah kita tidak datang terlambat.. Kerja bagus Harpe.. Nah, ayo kita selidiki siapa pembuat onar dari semua kekacauan di Kerajaan ini.." Kata Sieghart, "Biar aku saja yang menyelidiki ini semua Sieghart.. aku tidak akan membiarkan seorang pun merusak kedamaian yang ada di kerajaan Kanavan ini!! " Kata Harpe yang penuh dengan dendam.. "Baiklah.. tapi sepertinya kamu membutuhkan bantuan.. kami akan ikut bersamamu masuk kedalam istana.." Kata Sieghart. "Dan untuk Azin.. Kau bisa kan menahan mereka semua??" Kata Sieghart memerintah Azin.. "Huh.. jangan meremehkan kekuatanku Sieggy.. kalian masuk saja kedalam istana.. biar dari sini aku yang akan mengurusnya sendirian.." Kata Azin. "Baiklah.. kita masuk kedalam.. Berhati - Hatilah.. sebelum kita masuk.. aku akan memberikan pemberkatan kepadamu.. ini terimalah.. *Holy Bless Lv 4!!*.." Kata Harpe.. Dan akhirnya Azin pun di luar istana kastil untuk menghadang monster - monster yang di sekitarnya.. "Akhirnya tiba juga saatnya untuk menunjukkan kemampuan - kemampuan terbaikku saat latihan.. Semoga yang terbaik Menang!!" Kata Asin dengan penuh semangat. Akhirnya Sieghart, Elscud, Magnus Dan, William, dan Harpe pergi masuk ke Kastil Kerajaan untuk menceritakan semuanya dan sedangkan Azin sedang membasmi monster yang ada di dalam Kerajaan Kanavan dan menyelidiki siapa dalang di balik ini semua.. "Baiklah.. apakah kau bisa menandingi kecepatan membunuhku..?" tantang Asin. Azin pun akhirnya memulai bertarung..

Di dalam Kastil Kerajaan..

"Penasihat.. tolong lindungi Ronan.. bawa Ronan ke tempat aman.." Kata Ratu Kanavan. "Baik Yang Mulia.. akan saya bawa Ronan ke tempat yang aman.." Kata Penasihat tersebut. "Tuan Muda Ronan.. tolong ikut dengan saya.. Ibumu memintamu untuk mengikutiku.." Kata Penasihat itu berbicara kepada Ronan yang saat itu masih kecil.. *Ronan yang sedang bermain dengan peliharaannya Gon langsung menjawab..* "Iya.. tapi ada apa ya? kok di luar awan merah? Master Harpe mana?" Tanya Ronan. Lalu Ibunya Ronan langsung datang menghampirinya.. "Ronan.. Master Harpe mungkin tidak akan kembali kesini.. karena Ibu yang mengutusnya untuk menjalankan misi yang sangat berbahaya.. kamu harus mengerti itu Ronan.." Kata Ibunya menjelaskan. Tiba - Tiba Ronan pun menangis dengan kerasnya sampai terdengar ke luar kamarnya.. Harpe yang mendengar tangisan Tuan Muda nya itu ingin sekali menghampirinya.. tetapi tidak bisa.. karena pintunya di jaga ketat oleh penjaga.. dan Harpe tidak di perbolehkan masuk ke dalam.. Harpe hanya bisa menangisi karena kesesalannya itu.. "Tuan Muda Ronan.. Maafkan aku karena meninggalkanmu seperti ini.. Maafkan aku sekali lagi karena tidak bisa mengajarkanmu semua yang pernah saya pelajari.." Kata Harpe merenungkan diri sambil menangis.. Sieghart yang melihat Harpe menangis langsung memeluk Harpe.. "Sudah Harpe.. itu bukan salahmu.. ini adalah jalan yang kamu pilih sebagai pejuang dari Kerajaan ini.. kelak nanti dia akan mengerti kenapa kamu harus meninggalkannya.. dan kelak nanti juga.. dia pasti akan menjadi sama kuatnya dengan kamu Harpe.. jadi, sudah jangan menangis.." Kata Sieghart menegarkan hatinya Harpe. "Master Harpe.. Master Harpe.. Aku ingin bertemu dengannya!! Huaaa.... Huaaa.." Kata Ronan menangis sambil berlari.. Tiba - Tiba Ronan membuka paksa pintu aula yang sedang di jaga ketat oleh penjaga - penjaga.. dan Akhirnya Harpe dan Ronan pun bertemu.. "Master Harpe.." Kata Ronan yang langsung berhenti menangis karena melihat Harpe.. "Tuan Muda Ronan.." Kata Harpe yang melihat Ronan sedang menangis. Akhirnya mereka berdua berpelukan dan Ronan pun menangis sejadi - jadinya.. "Maste Harpe.. jangan tinggalkan aku.. aku tidak mau kehilangan Guru hebat dan baik sepertimu.. Huaaa.." Kata Ronan. "Tuan Muda Ronan.. Tuan Muda jangan menangis yaah.. aku berjanji, aku akan kembali untuk melatihmu.. aku tidak akan pergi lama.." Janji Harpe. "Janji Master.." balas Ronan. "Iya.. aku Janji Tuan Muda.. nah.. sekarang kamu ikuti apa kata Ibumu yaah.. jangan jadi anak yang nakal kepada orang tua.." suruh Harpe. "Baik, Master.." Kata Ronan yang langsung berlari menuju pintu ruangannya.. Tetapi.. saat Ronan sampai di depan pintunya.. Ronan berbalik badan dan langsung melambaikan tangan kepada Master Harpe dengan muka yang sangat manis yang tidak akan dia lupakan.. "Selamat Jalan, Master Harpe.. Janji yaah Master akan balik lagi kesini.." Kata Ronan. "Aku Janji Tuan Muda.." Kata Harpe. "Wah.. Wah.. Melihat mereka berdua sangat dekat sekali yah.. padahal hanya sebatas Guru dan Murid.." Kata Elscud. "Jangan begitu kau Els (panggilan Elscud), suatu saat kalau kamu punya murid seperti Ronan.. kamu pasti akan tahu perasaan mereka berdua.. hahahaha.." Kata Sieghart meledeki Elscud, "Melihat mereka berdua jadi teringat oleh keluarga WoodsGuard (Keluarga Ryan) yang dari turun temurun saya ajarkan ilmunya saat usianya sudah siap.." Kata Magnus Dan. Akhirnya Harpe dan Ronan pun berpisah.. itulah senyuman yang selalu menjadi motivasi bagi Harpe untuk menyelesaikan misi ini agar dia cepat pulang ke Kanavan.

Akhirnya Elscud, Sieghart, Magnus Dan, William, dan Harpe menjelaskan situasinya yang telah di berikan oleh Ratu Kanavan. "Baiklah kalau begitu.. Harpe.. aku tugaskan kamu mengikuti misi ini.." Perintah Ratu Kanavan. "Baik, Yang Mulia.." Kata Harpe tegas. "Nah.. sekarang, bantu teman kalian yang sedang ada di luar sana.. mungkin dia sedang kesusahan.." Kata Ratu Kanavan. "Baik, Yang Mulia.." Kata Sieghart, Lalu mereka ber lima meninggalkan kastil. Dan itu adalah saat dimana Ronan melihat wajah terakhir Master nya sebelum pergi untuk berperang. Pintu kerajaan pun di tutup, Mereka semua siap bertarung.. Elscud dengan Double Swordnya, Sieghart dengan Sleaghrim / Eppee nya siap bertarung, Magnus Dan berubah menjadi Combat Mode yang di lengkapi armor yang sangat berat, William langsung mengeluarkan Battle Long Staff dan Pure Orb, Dan Harpe bersinarkan perlengkapan bertarung seorang Magic Swordsman yaitu Golden Abyssal Knight Master dengan senjata Tyrfing.. "Baiklah.. sepertinya kalian semua sudah siap.." Kata Sieghart, "Cepatlah datang Sieggy.. apa kau bisa menandingiku.. Hahahahahahaha.." Kata Azin. "Anak Ituu... rasanya ingin aku bunuh saja anak itu.. Huh menyebalkan sekali gayanya itu.." Kata Sieghart. Tiba - Tiba Sieghart yang terpancing amarahnya karena di ejek oleh Azin mengeluarkan Rage Aura dia yang sangat dahsyat.. "Sieg.. Apa kau tidak apa - apa??" Kata Harpe menenangkan.. "Aku tidak apa - apa.. hanya saja kesal terhadap tingkahnya Bocah itu.." Kata Sieg menahan emosi.. "Bagus.. sepertinya dia sudah terpancing amarahku.. Huhuhuhuhu.. Baguslah.. kalau seperti tadi kan bukan Sieghart yang aku kenal dulu saat mengalahkanku.." Kata Azin berbicara sendiri.. "Muahahahahahahahaha... Hahahahahahaha.." Kata Azin tertawa sendiri..

Akhirnya Mereka semua membantu Azin melawan musuh - musuh tersebut.. Azin dan Sieghart sangat bersaing dalam membunuh musuh - musuh yang ada.. Tiba - Tiba.. di dalam Hati Harpe Arc Dragon memberi tahu bahwa dia melihat sebuah bayangan seperti samurai masuk ke dalam kastil Kanavan.. Harpe yang melihat hal itu langsung berlari dari Kejauhan.. Akhirnya sampai di pintu kerajaan.. "Buka Pintunya.. Ratu dan Raja sedang dalam keadaan bahaya.. ada seseorang yang masuk diam - diam ke kerajaan!! Buka pintunya!! Tuan Muda Ronan!!" Kata Harpe berteriak.. Tiba - Tiba dari Kejauhan terdengar suara pecahan kaca.. dan dia melihat sosok asli seorang samurai itu.. dia bernama.. "GAIKOZ!!" Kata Harpe.. Gaikoz yang menyadari sedang di perhatikan oleh Harpe.. langsung melarikan diri ke dalam Hutan Marsh Oblivion.. Harpe bingung untuk memilih.. mengejar Gaikoz atau melihat keadaan Ratu dan Rajanya serta Tuan Mudanya.. Akhirnya Harpe memutuskan untuk melihat keadaan Ratu dan Rajanya.. sesampai di halaman istananya.. Harpe terkejut sekali.. melihat Ratu dan Rajanya terbunuh di tempat.. saat itu Ronan masih di dalam kamarnya.. Harpe yang melihat bahwa Ronan belum melihat keadaan ini, langsung pergi meninggalkan kerajaan dan langsung Mengejar Gaikoz... "Untuk Kanavan!! Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri Gaikoz!! Lihat saja nanti... Huaaaaaa....." Teriak Harpe sambil berlari menuju hutan Marsh Oblivion. Sieghart dan kawan - kawan melihat Harpe sendiri berlari menuju hutan Marsh Oblivion itu langsung menyusulnya.. "Ayo teman - teman.. kita jangan biarkan Harpe menyusul musuh itu.." Kata Sieghart. "Harpe.. aku tahu perasaan kamu.. tapi, apa yang kamu pikirkan? Membunuh Monster itu tidak akan bisa mengembalikkan Ratu dan Raja Kanavan.." Kata Sieghart di dalam hati.

Akhirnya Sieghart dan kawan - kawan berhasil menyusul Harpe.. "Harpe, apa yang kamu pikirkan?!! Sekarang kita fokus untuk membasmi semua musuh yang ada di kerajaanmu!! tapi kenapa kamu malah mengejar Musuh yang menjadi Musuh dari kita semua?!! Ingat Harpe.. Musuhmu adalah Musuh kita juga.. Kita pasti akan menghajar Musuh yang telah membunuh Ratu dan Raja Kanavan.. maka dari itu, sebaiknya kita kembali ke Kerajaan Kanavan, karena Kerajaanmu sedang berada di ambang kehancuran.. kita harus menyelamatkannya.." Kata Sieghart meyakinkan Harpe. Sejenak Harpe berhenti berlari untuk mengejar Gaikoz dan tiba - tiba dia diam seperti membatu.. "Harpe, aku tahu perasaanmu.. kita juga sama.. saat Ratu terbunuh.. kita semua ikut sedih, tetapi kuatkanlah hatimu Harpe, kita pejuang yang terpilih dari semua benua.. tugas kita adalah menyegel kekuatan Thanatos.. Ingat itu Harpe, Ingat juga akan janjimu kepada Tuan Mudamu Ronan.. dia mungkin akan menjadi kuat sepertimu.. jadi kamu juga harus menjadi lebih kuat lagi.." Kata Magnus Dan, "Harpe yang aku kenal tidaklah mudah marah seperti ini, Siapa kamu sebenarnya?? Aku tidak mengerti sama jalan pikiranmu saat ini Harpe.. di satu sisi kamu ingin melakukan misi ini demi Kerajaanmu.. di satu sisi lagi kamu merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga Ratu dan Rajamu dengan baik sehingga dia meninggal dengan sia - sia.. Kamu pernah berkata kepadaku.. bahwa alasan kamu menjadi salah satu bagian dari kita adalah untuk membuktikan bahwa Magic Swordsman tidaklah lemah mental, lemah fisik melainkan tangguh dalam segala hal.. Kemana Itu Semua HARPE!!! Aku kecewa kepadamu jika mengingat kata - katamu itu kepadaku waktu pertama kali kita berteman.." Kata Azin yang saat itu terbawa emosi karena Harpe yang dia kenal sekarang bukanlah Harpe yang dulu lagi. "Sudahlah Azin.. tahan emosimu itu.. Harpe, aku tahu kamu mempunyai banyak beban dalam pikiranmu saat ini.. Beban yang cukup berat untuk kamu jalankan bersama.. tapi tidaklah berat jika kita lakukan ini secara bersama - sama.. ingat Harpe, jangan lupakan kita.. Kita adalah kamu, Kamu adalah bagian dari kita.. dan Ingatlah janjimu terhadap Tuan Mudamu itu.. Sekarang, Pikirkanlah dengan tenang Harpe.. kita akan kembali menuju Kanavan lagi untuk memusnahkan semua musuh yang berada disana.. Jika kamu sudah merasa baikkan, segera susul kita.." Kata Elscud. Harpe tetap saja berdiam diri tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.. Tiba - tiba Harpe mengeluarkan Black Sphere dari tangannya dan tiba - tiba Harpe langsung masuk kedalam Black Sphere itu.. "Kemana dia pergi??" Kata William. "Tenang saja.. itu adalah Black Sphere.. kekuatan yang hanya dimiliki oleh Master Magic Swordsman saja.. Black Sphere sebenarnya adalah ruang tanpa batas.. ruang dimensi yang hampa tidak ada apa - apa.. sebaiknya kita tinggalkan dulu Harpe, Harpe membutuhkan ketenangan di dalam sana.. saat ini hati Harpe sedang terguncang atas kematian Ratu dan Rajanya.. Ayo kita pergi William, Dan, Elscud, Azin" Kata Sieghart. "Baiklah,, Harpe.. ingatlah kata - katamu saat kita pernah bertemu.. aku akan menunggumu di Kanavan.." Kata Azin.

Mereka pun akhirnya meninggalkan Harpe sendiri di Hutan Marsh Oblivion dengan Black Sphere miliknya.. Di Dalam Black Sphere.. Harpe pun menangis sekencang - kencangnya.. "Huaaaaa... Haaaaa..." Tangis Harpe, Harpe yang sangat terpukul hatinya menangis sangat histeris.. Tiba - tiba suasana di Black Sphere menjadi hening kembali.. Ternyata Harpe sedang merenungkan kembali perkataan - perkataan yang Azin dan Magnus Dan katakan tadi.. "Apakah betul aku bisa menjadi orang yang lebih tangguh daripada mereka?? Apakah bisa aku melindungi Ronan dengan nyawaku sendiri.. Tiba - Tiba ada 3 buah sinar mengelilingi Harpe.. Ternyata itu adalah makhluk - makhluk dewa yang telah menjadi bagian dari diri Harpe.. "Arc Dragon.. Black Tempest.. Valkyries.. Kalian.. apa yang ingin kalian bicarakan kepadaku??" Kata Harpe sambil menghapus air matamu.. "Harpe, aku tahu kamu sedang menangis.. jangan menutupi kesedihanmu itu.. aku tahu kamu sedang bersedih karena kamu tidak bisa melindungi orang yang kamu sangat hormati.. Kita semua juga turut berduka.. tetapi ingatlah satu hal Harpe, kamu mempunyai penerusmu.." Kata Valkyrie "Penerus.. maksudmu Ronan Erudon??" tebak Harpe, "Betul sekali Harpe, dia kelak akan menjadi sepertimu asal kamu akan menepati janjimu kepadanya bahwa kamu akan melindunginya.. dan ingat juga Harpe, kamu masih mempunyai teman - teman yang sangat peduli dan sayang terhadapmu itu.. Perkataan temanmu Azin dan Dan itu benar apa adanya.. kamu jangan melihat kembali kejadian yang telah lalu.. Jadikanlah kejadian yang lalu itu sebagai pelajaran buatmu agar kamu bisa menjadi seseorang yang bisa lebih melindungi orang - orang yang kamu hargai dan di hormati.. Jangan berlarut terus di dalam kesedihan ini Harpe, Lihatlah misimu yang sebenarnya.. mungkin ini adalah ujian bagimu untuk menjadi yang terhebat di antara semuanya.." Kata Valkyrie, "Betul itu Harpe, Apa yang baru saja Valkyrie katakan tadi bukanlah sebuah kebohongan.. itu adalah kebenaran yang sesungguhnya.." Kata Arc Dragon. "Sekarang.. susul teman - temanmu.. aku akan mengeluarkanmu dari tempat ini.. dan ingat Harpe.. jangan sekali - kali kamu masuk kedalam bola ini lagi.." Kata Black Tempest. "Berjanjilah kepada kami bahwa kamu akan memakai kita untuk kebaikan.. kita percaya semua akan kekuatanmu.. makanya, kita meminjamkan kekuatan kita kepadamu karena kamu bisa mengkontrol kondisimu.. Aku harap kamu sekarang menjadi lebih baikkan.." Kata Valkyrie.. Akhirnya tiga cahaya itu pun pudar.. "Valkyrie,  Black Tempest, Arc Dragon, Ronan, Teman - teman.. terima kasih telah menyadarkanku.. aku akan berusaha sekuat tenaga.." Kata Harpe yang langsung bangkit dari keterpurukan dia..

Akhirnya Harpe pun menyusul Sieghart dan kawan - kawan.. "Wah, Wah, Lihat siapa yang baru saja datang kemari.." Kata Azin dengan santainya berbicara seperti itu.. "Selamat datang kembali Harpe.. Apa kamu merasa baikkan?? Aku harap begitu karena kami tidak akan bisa mengalahkannya jika tanpamu.." Kata Elscud. "Maafkan aku teman - teman semua.. aku telah berbuat bodoh tadi.." Kata Harpe. "Itu bukan kesalahanmu Harpe, siapa saja bisa saja di salahkan atas kejadian seperti itu.. tapi, sekarang kita harus fokuskan kepada tempat ini dulu, selanjutnya baru kita pikirkan lagi.. setuju??" Kata Sieghart. "Baiklah.. sebagai permulaan.. Aku akan memberi kalian berkat.. terimalah.. *Holy Bless Lv 5!!* ayo kita maju..!!" Kata Harpe. "Ayoooo!!! Demi Kanavan!!!" Teriak Harpe yang langsung maju di depan baris!!

To Be Continued,

Next Chapter,
Chapter 2 : Unbelievable of Rage Power



Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

..::: Ronan's Story part 13 :::..


Chapter 13 : Into The Abyss

Previous Chapter,
"Kalian masuklah dulu.. aku akan menyusul kalian jika aku sudah selesai dengan urusanku disini!!" Lanjut Ronan. Dan mereka semua masuk ke dalam.. sebelum masuk ke kastil Partusay.. Elesis mengatakan sesuatu kepada Ronan.. "Berjanjilah kau akan menyusul kita" Kata Elesis. "Aku janji.." Kata Ronan. Dan Elesis pun akhirnya menyusul mereka..

"Aku tidak akan membiarkan kau lewat Ice Golem!! Terima lah!! Kanavan Strike!!" Kata Ronan.. Tiba - tiba Lantai mulai jatuh ke bawah.. Ronan pun akhirnya jatuh ke dalam kegelapan bersama Ice Golem..


Now,

"Ronaaaaaan!!!!!" Kata Elesis berteriak saat melihat Ronan terjatuh ke bawah. Tidak lama akhirnya Ronan pun sadar.. akan tetapi saat Ronan sadar.. dia tidak tahu dia ada dimana karena semua terasa gelap gulita.. "Aku ada di mana? Apakah aku sedang bermimpi?" Kata Ronan. "Ronan.. ikuti cahaya itu.. maka ujianmu yang sesungguhnya akan kamu hadapi.." Kata seseorang berbicara kepadanya. "Siapa kamu? dan apa maumu??" Kata Ronan. tidak lama kemudia saat Ronan berjalan, dia melihat sebuah cahaya di ujung sana.. kemudian Ronan berlari menuju cahaya itu berharap itu pintu keluar dari jurang yang dalam ini.. akan tetapi.. dia masuk ke tempat yang sangat luas sekali.. banyak kerangka manusia di sekitarnya.. tiba - tiba ada api menyala dari ujung kiri ke ujung kanan.. dan akhirnya ruangan itu terang sekali.. saat Ronan membuka mata.. Ronan akhirnya tahu kalau dia sedang berada di tengah colloseum tempat dimana para Gladiator bertarung sampai mati. "Ini.. Colloseum.." Kata Ronan. "Benar Ini Colloseum, Master.." Kata seorang Pria mengenakan Hoodie dan Penutup mulut.. "Siapa kau?? tunjukkan siapa dirimu?? aku tidak takut terhadapmu.." Kata Ronan menantang.. "Hahahahaha.. Tenanglah sedikit Master.. inilah Ujianmu sebenarnya.. *Prok Prok* "orang tersebut seperti membuka jeruji besi yang ada di ujung - ujung Colloseum itu.. dan keluarlah Monster - monster yang selalu membantu Ronan saat dulu kala.. seperti Guardian Tempest , Arc Dragon. Akan tetapi bukan hanya monster itu saja yang datang di Colloseum itu.. tetapi Dark Elesis , Dark Arme , Dark Lire , Dark Ryan , Dark Jin datang juga.. "Kalian.. ada apa dengan kalian?? bukankah kalian sedang bertarung dengan Partusay..?" Kata Ronan. "Hahahahahaha.. memang mereka sedang bertarung dengan Partusay.. akan tetapi aku yang membuat tiruan mereka semua.. nah sekarang.. lawanlah mereka semua!!" Kata Orang misterius itu. "Ingat lah yang selalu aku ajarkan kepadamu Ronan.. Jangan takut terhadap apa yang kamu pikirkan sekarang.. karena itu akan menjadi kelemahanmu.. lawanlah rasa takutmu yang selalu menghantui di pikiran kamu.. dan saat kamu telah mengalahkan semua itu.. kamu akan mengetahui siapa dirimu sebenarnya.." Tiba - Tiba Ronan teringat akan kata - kata terakhir dari Gurunya. "TERIMA INI!! KANAVAN STRIKE!! HAAAA" Makhluk - Makhluk dan Monster - Monster buatan Orang Misterius itu terbang ke atas.. "Belum Selesai!! Lunatic FORCE!!!" Mereka semua akhirnya menjadi beku. "TERIMA INI!! *Guru.. sekarang aku tahu apa yang harus aku lakukan terhadap diriku sendiri* HOVERING CRUSSHH!!!" Mereka semua akhirnya terhempas ke tanah dengan keras dan akhirnya mereka semua mati.. "Akhirnya aku tahu apa semua jawabannya.. jawabannya adalah aku harus percaya pada diri sendiri.!!" "Majulah kau pengecut!! aku tidak akan kalah denganku!! karena teman - teman, Elesis, Guruku.. mempercayai kekuatanku ini!!" "Aku.. Ronan Erudon, Pangeran dari Kanavan Royal Place menantangmu untuk bertarung!!" Tantang Ronan kepada seorang yang misterius. "Baiklah kalau itu maumu Ronan.. Bersiaplah!! Jika aku kalah kamu akan tahu mengapa kamu harus menjadi seorang yang lebih kuat.." Kata orang misterius itu. Tiba - Tiba orang misterius itu keluar dari bayang - bayangannya dan menampakkan dirinya.. ternyata itu Gurunya Harpe!! "Guru.. aku tidak percaya kalau Guru-lah pelakunya.." Kata Ronan Kaget ternyata yang di hadapi adalah Gurunya sendiri Harpe "The Great Abyssal Knight and Master of Magic Swordsman". "Kenapa Ronan? Kau terkejut apa yang sedang terjadi saat ini?? apa kau terkejut melihatku lagi? Ronan, Ronan.. kalau kau begini terus kau tidak akan selamanya bisa melampauiku.. lawanlah aku Ronan.. ini adalah test terakhir untuk membuktikkan kalau kau layak bersanding dengan kekuatanku.." Kata Harpe. "Tapi Guru.. aku tidak bisa.." Kata Ronan ragu. "Janganlah kau selalu ragu jika kamu menghadapi orang yang sangat lebih kuat darimu.. BERSIAPLAH RONAN!!" Kata Harpe

To Be Continued,

Ronan akhirnya menghadapi orang yang sangat di takutinya selama ini.. akankah Ronan bisa mengalahkan Gurunya sendiri dan rasa takutnya di dalam hatinya?? nantikan kisah selanjutnya yaah.. ^.^v


Next Chapter,
Chapter 14: A Great Battle Begins!! Harpe "The Great Abyss Knight" vs Ronan Erudon "The Magic Swordsman"

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

..::: Lass Story Part 6 :::..


Chapter 6 : Unstoppable Powers!!! Lass and Rufus Gets Mad


Keesokan pagi,

Seperti yang di janjikan oleh Ayahnya.. Rufus dan Lass di ajak berburu bersama Ayahnya itu..

"Ayah.. bolehkah aku mencari buruanku sendiri? Aku ingin belajar berburu.. jika aku mahir maka aku akan bisa seperti Ayah.." Kata Lass. "Boleh Lass.. tapi apa kamu membawa senjata yang cukup bagus untuk berburu?" Kata Ayahnya menanyakan kepada Lass. Lass yang saat itu tidak membawa apa - apa hanya bisa diam saja.. Tiba - Tiba. "Lass.. ini aku pinjamkan kamu belati milikku.. kita mencari buruan yuk bersama - sama.." Kata Rufus sambil menyodorkan belati sangat indah kepada Lass. "Terima kasih kak, ayo kita mencari buruan bersama - sama.. Ayah.. kami berangkat dulu yaah.." Kata Lass. "Hati - Hati yaah Lass, Rufus.. ingat jika sudah senja segera kembali ke rumah!!" Kata Ayahnya menasihati mereka berdua sebelum pergi. "Baik Ayah.. Kita tidak akan terlambat pulang.." Kata Mereka berdua.

Dan mereka pun pergi menuju hutan rimba.. sesampainya disana mereka melihat sebuah beruang besar atau bisa juga di panggil Bigfoot di kejauhan. "Lass.. perhatikan aku baik - baik yaah.. Bagaimana caraku berburu.." Kata Rufus memperlihatkan sepasang Eyeteeth miliknya yang selalu dia sarungkan di belakang pinggangnya.. "Twiiin.. Tooth!! *Hyaaaaaaa*" dan *Boom* terdengar suara ledakan yang sangat keras menghantam Bigfoot itu.. dan ternyata.. Serangan Rufus tadi tidak mengenai Bigfoot itu.. "Aaah.. kenapa tidak kena?? dimana kesalahannya?!! Mestinya kena?!! Kenapa?? Kenapa?? Kenapa??" Kata Rufus Frustasi. Melihat Tingkah konyol Kakaknya membuat perut Lass terasa geli sehingga dia tertawa keras.. "Bwahahahahahaa.. Kok tidak kena sih kak?? Padahal tadi kakak teriak *Twin Tooth* nya keras sekali.. tadi sempat aku berpikir kalau ini akan one blow hit.. eh ternyata tidak.. hehehehehe.." Kata Lass sambil tertawa terpingkal - pingkal. Melihat Lass tertawa membuat Rufus jengkel dan menyuruh Lass membuat Bigfoot itu terjatuh.. "Huh.. bisanya cuma menertawakanku.. Coba kamu Lass.. apa kamu bisa lebih hebat dari aku??" Kata Rufus menantang Adiknya. "Baik.. sekarang Giliranku yah Kak.. Perhatikan Baik - baik.." Kata Lass. Rufus pun duduk terdiam di atas pohon. "Spinning!! Slaaaash!! *Slice* *Slice* *Slice*" *Buuk* Lass berhasil mengenai Bigfoot itu akan tetapi Lass tertabrak pohon saat berputar - putar.. Dan Rufus pun bergantian menertawai adiknya sendiri karena tingkahnya yang konyol.. "Bwahahahahahaha.. Lass Lass.. Kamu ini makanya jangan menertawakan aku donk.. kamu sendiri aja belum bisa merubuhkannya.. Bwahahahahahaha" Kata Rufus sambil tertawa. Bigfoot yang tadinya sebagai bahan bercandaan mereka berdua menjadi sangat marah karena telah terancam untuk di bunuh. "Groooooaaaaaa..." Raungan sang Bigfoot itu. "Ok.. saatnya kita serius Lass.. mari kita tunjukkan kemampuan kita.." "Baik". Lass pun melompat ke atas Bigfoot melewatinya dan melempar belatinya.. "Bagus Lass.. sekarang kesempatanku.. Twiiiin Tooth!!" *Boom* dan sekarang Bigfoot pun akhirnya benar - benar dikalahkan oleh mereka berdua. "Kerja yang bagus Lass.. oh iya.. ngomong - ngomong itu tadi teknik ingin kamu beri nama apa??" Kata Rufus bingung. "Aku kasih nama Eagle Eye aja yaah kak.. soalnya mengarah ke titik vital dia.." Kata Lass. "Nama yang bagus Lass.. ayo kita mencari buruan lagi.." Kata Rufus. Saat berjalan jauh, Rufus yang dari tadi jalan lebih dulu tidak mengetahui kalau adiknya telah hilang saat tadi berjalan.. "Lass.. kamu kemana?? Perasaan tadi kamu ada di belakangku terus deh.. kamu dimana Lass?? Jangan membuatku Khawatir Lass.." Kata Rufus khawatir kalau Lass tersesat atau di culik oleh makhluk buas. Tiba - Tiba dari kejauhan terdengar Suara seperti minta tolong.. "Kakaaaaaak.. *Hiks..* Tolong Akuuu.." Kata Lass menjerit.. Rufus yang mendengar suara itu langsung pergi menuju sumber suara itu berasal.. dan sesampainya disana Rufus menemukan Lass di sandera oleh sekelompok Bandit amatiran. "Cih.. beraninya kalian menangkap Adik kecilku.. Lawan aku kalau kalian Berani?!!" Tantang Rufus.. "Kakaaaak.. *Hiks.. Hiks..*" Tangis Lass. "Wah.. Wah.. lihat siapa yang datang.. ternyata kakaknya yang datang.." Kata Pemimpin Bandit itu. "Lass.. Bertahanlah.. aku akan menyelamatkanmu!!" Kata Rufus. "Baik Kak.." Kata Lass. "Majulah kalau kalian berani Pecundang!!" Kata Rufus menantang Bandit - bandit itu. "Serang bocah itu!!" Kata Pemimpin Bandit itu. Akan Tetapi Rufus yang masih kurang berpengalaman dalam bertarung kalah akibat di keroyok oleh bandit - bandit itu.. "Lass.. Maafkan aku tidak bisa menyelamatkan kamu.." Kata Rufus dengar nafas yang terengah - engah. "Kakak.. *Hiks*". Tiba - tiba tubuh Rufus yang babak belur di hajar oleh mereka di hajar terus - terusan hingga membuat Lass mengamuk.. "Jangaaan!!! Kaaau!! Sentuuh!! Tubuuuh!! Kakak kuuu!! LAGGGGIIII!!!! GROAAAAAAAA!!!!!" Lass pun mengamuk kehilangan kesadarannya. kesadarannya telah di penuhi oleh amarah yang sangat besar sehingga dia tidak bisa menahannya lagi dan kehilangan kesadaran.. Amarah Lass pun mengendalikan tubuh dia.. "GUARDIAN STRIKE!!" Lass langsung lompat ke udara dan langsung melempar sebuah Bola berbentuk tengkorak.. dan tiba - tiba bola tengkorak itu membesar dan mengeluarkan sengatan Listrik yang sangat dahsyat di sekitarnya.. "FINAAAL STRIKE!!" Lass pun langsung meneruskan serangannya dengan melompat ke udara lagi dan menebas angin sehingga angin yang di tebas tadi tajam seperti pedang. "Laaaaasss... Uukh.." Rufus yang hampir kehilangan kesadaran pun akhirnya pingsan..

Setelah Mengeluarkan Kekuatan Dahsyatnya Lass pun pingsan di samping Kakaknya Rufus. Rufus yang langsung sadar pun akhirnya bangkit berdiri.. dan langsung menggendong Lass yang terkulai Lemas.. Rufus pun hampir kesusahan membawa Lass karena dirinya sedang terluka berat. Akhirnya Rufus pun berhasil menggendong Lass dan langsung pulang ke rumah. akan tetapi Ada sebuah aura yang tidak enak yang di rasakan oleh Rufus.. ternyata dia sedang di perhatikan oleh sebuah Monster Orc. Melihat Banyaknya Jumlah Orc yang berkumpul mengelilingi mereka akhirnya Rufus pun menjatuhkan Lass untuk sementara agar dia bisa bertarung.. "TIDAK AKAN AKU BIARKAN SATU ORANG PUN MELUKAI ADIKKU SENDIRI!!! TERIMALAH!! Bullet Time!!" Dan Akhirnya Orc yang mengelilingi Rufus dan Lass pun mati di sekitarnya. Rufus pun langsung menggendong Lass lagi dan melanjutkan perjalanan pulangnya.. Akan tetapi saat sampai di depan rumahnya Rufus kehilangan kesadaran dan pingsan..

Ibunya yang melihat mereka berdua tergeletak di depan halaman rumah langsung cepat - cepat membawa mereka pergi ke dalam rumah.. "Ayah.. mengapa mereka bisa seperti ini? ada apa sebenarnya? Lass? Rufus? Bangun nak.." tetapi mereka tidak menjawabnya.. mereka berdua semakin khawatir akan kondisi Lass dan Rufus.. Akhirnya mereka berdua melarikan Lass dan Rufus ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang intensif karena luka yang di derita mereka berdua.. Akhirnya dokter pun memberi tahu kalau Putra mereka dua - dua nya sedang koma.. mendengar hasil dari dokter Ibu dan Ayahnya hanya menjaga mereka berdua di rumah.. mereka tidak mau di rawat di rumah sakit karena biaya yang sangat besar.. Beberapa Bulan kemudian mereka berdua akhirnya sadar dari koma.. "Lass , Rufus kalian sudah sadar? syukurlah kalian sudah sadar.. kita berdua mencemaskan kalian karena kalian koma selama ber bulan - bulan.. "Apa yang terjadi dengan aku bu??" "Aku tidak tahu Lass.. yang aku tahu kalian berdua pingsan di depan halaman rumah.." Kata Ibunya sambil meneteskan air mata keharuan.. "se ingatku.. aku sama Rufus sedang berburu sambil berlatih bersama.. tetapi setelah penyerangan Bigfoot terhadapku aku tidak tahu apa yang terjadi.. setelah itu aku hilang kesadaran.." Kata Lass menceritakan. "Kamu itu saat penyerangan Bigfoot entah kenapa matamu berubah Lass.. aku melihatmu penuh dengan amarah , balas dendam , hasrat untuk membunuh.. dan lain sebagainya.. aku bisa melihat itu dari aura yang kamu keluarkan dari tubuhmu itu.. aura kegelapan.. aura yang sangat dahsyat.. aura yang tidak dapat kau kendalikan.." Kata Rufus menjelaskan mengapa Lass hilang kesadaran. "Ibu.. kita sudah tertidur berapa hari bu?" Kata Rufus. "kalian koma sudah 1 bulan penuh Rufus , Lass.." Kata Ibunya. "Haaaah?!! 1 bulan?? Perasaanku aku hanya tertidur hanya 1 hari saja.. mengapa lama sekali yaah??" Kata Rufus Heran. "Itu jangan di pikirkan lagi Rufus.. ayo kita makan di bawah.. pasti kalian lapar sekali karena sudah tertidur selama 1 bulan ini.." Kata Ibunya mengajak mereka ke bawah.. "Kita akan menyusul bu.. Ibu turun dulu saja.. ada yang ingin aku bicarakan sama Lass.." Kata Rufus. "Baiklah Rufus.. segera kalian ke bawah yaah.." Kata Ibunya yang langsung keluar dari kamar mereka berdua.. "Lass.. aku ingin bertanya kepadamu.." Kata Rufus. "Ada apa kak? apakah ini menyangkut dengan yang kakak lihat waktu itu?" Kata Lass menduga. "Betul.. sebenarnya.. saat kau berubah menjadi seperti itu.. aku melihat sebuah wanita muda berambut ungu memakai mahkota ratu.. seperti ratu itu.. tetapi matanya berwarna merah.. wanita itu bersemayam di tubuh kamu Lass.. dan saat kamu mengamuk waktu itu.. wanita itu mengendalikan kamu.." Kata Rufus. "Apa kakak yakin dia yang mengendalikan aku saat itu kak?" Kata Lass takut. "Aku yakin sekali Lass.. kamu harus kuat Lass.. kamu harus melawan rasa hasrat untuk membunuh di dalam dirimu.. jika tidak.. aku tidak akan bisa menolongmu Lass.. satu - satunya cara adalah kamu harus mengendalikannya atau kamu yang di kendalikan olehnya sepenuhnya.." Kata Rufus. Lass hanya terdiam saja.. "Terima kasih kak.. aku akan berusaha.." Kata Lass.. "Lass, Rufus.. ayo turun kebawah makan!" Teriak Ibunya dari bawah memanggil mereka berdua.. "Ayo sekarang kita turun Lass.. kita sudah di tunggu oleh Ayah dan Ibu untuk makan.." Ajak Rufus.. "Baik kak.."

Akhirnya mereka semua makan malam.. Rufus menceritakan semua kejadian yang dia alami.. suasana di ruang makan ada canda tawa , terharu , semangat , dan lain - lain.. akan tetapi mereka tidak tahu bahaya yang sebenarnya telah menanti mereka di luar sana..

To Be Continued,

Next Chapter,
Chapter 7 : Devil Lass Appears!! Battle!! Lass vs Devil Lass!!

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com