Jumat, 17 Februari 2012

..::: Lass Story Part 2 :::..

Chapter 2 : The Nightmare Has Begun Part 1




















"Hmm.. apa aku terima tawaran wanita tersebut??" Kata Lass memikirkannya.. "Tapi dia yakin sekali mempunyai banyak info tentang kakakku dan orang tuaku.." Kata Lass lanjutnya..


Setelah lama berpikir Lass pun memutuskan untuk pergi ke tempat Oretina memberi tiket kepada Lass.. ke pertunjukkan sirkus..


Di Pertunjukkan Sirkus..


Zidler : "Baiklah semuanya.. kalian harus membuat anak berambut putih itu takjub akan sirkus kita.. buat dia untuk mau bergabung dengan kita.."
Oretina : "Jadi.. dia datang ya??"
Zidler : "Oretina.. Kerjamu bagus sekali.. kamu pandai sekali menggiring anak berandalan itu ke tempat kita.. khu khu khu.."
Oretina : "Pekerjaan itu tidaklah sulit.. hanya untuk meyakinkan dirinya saja.. hahahaha.."
Zidler : "Baiklah.. sekarang keluarlah dan tunjukkan semua kemampuan kalian.. Hari ini Anak itu akan jadi milik kita..!!"


Di bangku penonton Lass hanya melihat pertunjukkan itu dengan biasa saja.. "Huh.. tidak ada yang menarik.. aku pulang.." Kata Lass yang langsung berlalu dari bangku penonton.. Melihat Lass akan pergi Oretina langsung berkata "Aku butuh satu penonton untuk maju kepanggung sebagai sukarelawan.. ada yang mau??" "Oh iya.. kau disana.. kau yang sedang ke pintu keluar.. kemari lah.." Kata Oretina menunjuk ke Lass.. "Apa?!? Aku?? Aku tidak mau menjadi sukarelawan.." Kata Lass.. "Ayolah naik ke atas.." Kata Oretina. "Cih.. baiklah aku akan naik ke panggung.." Kata Lass. "Terima kasih telah datang kesini Lass.." Bisik Oretina kepada Lass.. "Hmm.. cepat katakan apa yang kamu ketahui tentang kakakku??" Bisik Lass.. "Tenang Lass.. setelah pertunjukkan ini selesai aku akan menceritakkan tentang apa yang ingin kamu ketahui.." Kata Oretina.


Seusai pertunjukkan..


"Baiklah.. katakan sekarang.. dimana kakakku sekarang??" Kata Lass.. "Khu.. khu.. khu.. Well.. Well.. Lass.. terima kasih telah datang ke tempat sirkus kami.. hahaha.." Kata seseorang yang masih terbayang - bayang.. "Siapa kau?? Dan apa maumu?!" Kata Lass. "Hahahaha... yang aku mau hanya dirimu Lass.. aku ingin kau bergabung dengan sirkus kami.. hahaha.." "Bagaimana?? Jika kau ikut dengan kita.. maka akan ku ceritakan semuanya tentang kakakmu.." "Oh iya.. belum kuperkenalkan diriku.. Namaku adalah Zidler sang puppet master.. Gyahahahahahaha..." Kata Zidler. "Tawaran yang bodoh!! Aku tidak akan mau ikut karavan sirkus seperti ini!!" Kata Lass.. Saat Lass ingin keluar tiba - tiba ada Oretina menjaga di depan pintu gerbang.. "Kau tidak boleh keluar Lass.. Kau harus ikut dengan kita.." Kata Oretina. "Huh.. apa yang membuatku untuk mengikuti karavan bodoh ini??" Kata Lass.. "Baiklah jika kamu tidak mau.. Lawanlah aku.. jika kamu kalah kamu ikut dengan kita.. jika aku kalah kamu boleh pergi.. Bagaimana?? Tawaran yang menarik bukan??" Kata Oretina. "Baiklah akan kuterima tawaranmu itu Oretina.. aku tidak akan segan - segan menyerangmu.." Kata Lass. "Jangan menahan dirimu sendiri.. hahahahaha.." Kata Oretina. "Aku akan menikmati pertarungan ini.." Kata Lass.


Akankah Lass akan bergabung dengan Nightmare Circus??


To Be Continued


Next Chapter,


Chapter 3 : The Nightmare Has Begun Final (Part 2)

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

..::: Ronan's Story Part 11 :::..

Chapter 11 : My Way.







Plok.. Plok.. Plok.. Terdengar suara tepukan tangan dari kejauhan.. "Siapa disana??" Kata Ronan. "Apakah kau sudah mengerti apa yang aku beritahu kepadamu selama ini??" "Jawabanku adalah Jalan yang akan kau pilih nanti saat kau akan menentukan nasibmu sendiri.. aku akan selalu menemanimu Ronan.. Ingatlah para pejuang lama Aegis Knight.. dia telah banyak berkorban untuk melindungi kerajaan kita.. tetapi kerajaan kita pun tidak mampu menahan serangan ini.." Kata Gurunya.. "Tapi.. dimanakah sebenarnya Guru berada?? aku ingin sekali bertemu dengan Guru.." Kata Ronan. "Kau pasti akan menemukanku.. berjanjilah untuk menjadi yang terbaik.. menjadi berguna bagi semua orang.." Kata Guru. dan tiba - tiba Gurunya menghilang lagi dalam mimpinya.. "Ronan.. Ronan.." Kata seorang wanita memanggil di mimpinya.. "Bangun Ronan.. apa kau baik - baik saja?? Katakan padaku.." kata seorang wanita itu cemas.. Tiba - tiba Ronan membuka matanya dan sedang berada di pangkuan Elesis.. Dia melihat kebelakang Elesis bahwa mereka sedang sibuk melawan seorang Monster yang besar.. "El.. Elesis.." Kata Ronan dengan nada suara rendahnya. "Syukurlah kau tidak apa - apa Ronan.. aku sangat mencemaskanmu waktu aku menemukanmu tergeletak tidak berdaya dan mengeluarkan banyak darah di perutmu itu.. *Hiks.. Hiks..* " Kata Elesis sambil menangis. "Aku tidak apa - apa elesis.. sekarang bantulah mereka.. mereka sangat membutuhkan pertolonganmu saat ini.." Kata Ronan. "Hey, Elesis , Ronan.. apakah aku menganggu?? Bisakah kalian menahan dia untuk beberapa menit?? aku harus mengumpulkan Chi yang saya miliki.." Kata Jin. Setelah beberapa menit akhirnya Jin mengumpulkan seluruh energinya akan tetapi.. "Ukh, Energiku belum cukup untuk melawan dia.." Kata Jin. "Ambil lah energiku ini Jin.." Kata Arme. "Ambil energiku juga Jin.." Kata Lire juga.. dan akhirnya semua sepakat untuk memberikan seluruh tenaga yang mereka miliki kepada Jin. "Terima kasih kawan - kawan.. aku sangat berterima kasih.." Kata Jin. "Victor!! Terimalah ini!! Chi!! 10.000 Fists Of Hell!!" Kata Jin. Akhirnya Victor pun meninggal. "Kekuatan yang sangat dahsyat sekali.. aku harus lebih kuat dari dia.." Kata Ronan di dalam hati ketika melihat serangan Jin tersebut. "Kau hebat Jin. tidak aku sangka kau berhasil mengalahkan dia dengan sekali pukulan.. hahahaha.." Kata Arme. "Lihat disana ada seseorang.." Kata Lire. "Cih. kita harus pergi Alfred , Sebastian.. Disini tidak ada yang kita cari.. apa kau benar kalau Black Portal ada di sekitar sini Alfred?" Kata Dio. "Aku yakin sekali Tuanku.. tetapi sepertinya sudah ada yang menghancurkan Black Portalny terlebih dahulu sebelum kita Tuanku.." Kata Alfred. "Tu.. Tuanku.. sebaiknya kita pergi.. karena ada sekelompok manusia menghampiri kita kesini.." Kata Sebastian. "Jadi.. dimana Black Portal selanjutnya Alfred??" Kata Dio. "Di reruntuhan yang pasti anda akan kenal tempatnya Tuanku.." Kata Alfred. "Baik kita menuju kesana.." Kata Dio. "Aaaah.. dia kabur.. siapakah dia?? apakah dia orang yang di cari - cari oleh demon yang waktu itu kita temui di perjalanan kita??" Kata Lire. "Mungkin saja." Kata Arme. "Guru.. Mulai sekarang aku akan menentukan arah takdirku sendiri.. aku akan berjuang bersama para Grand Chase.. Terima kasih atas semua bantuanmu selama ini Guru.. aku tidak akan melupakanmu.. Selamat Tinggal.." Kata Ronan di dalam hati. Akhirnya mereka kembali ke pantai mereka berlabuh.. "Nah Jin.. Apakah kamu ingin ikut dengan kami untuk berpetualang bersama??" Tawar Elesis kepada Jin. "Tentu.. Mengapa tidak?? Aku akan mengejar Black Fairy yang sempat lari dari seranganku.." Kata Jin. "Baiklah kita berangkat.." Kata Arme. Dan akhirnya mereka ber 6 mengarungi lautan.. "Lihat itu Kastil Gaikoz.. sangat tidak beraturan yah.. hahaha.." Kata Elesis. "Sudah - sudah.. ayo kita fokus ke depan.." Kata Lire. Akan tetapi Arme merasakan ada sesuatu yang menarik kapal ini melaju lebih cepat.. "Uuuhm.. apa perasaanku atau kapal ini bergerak lebih cepat dari dugaanku yaah??" Kata Arme heran dengan kapal ini. "Oh tidak.. Maelstorm di depan!! Arme kemudikan kapal ini supaya kita berhasil keluar dari pusaran air di depan kita!!" Kata Lire Panik. Apakah yang akan terjadi setelahnya?? Penasaran kan?? Tunggu kisah selanjutnya yaah.. ^^v


To Be Continued..

Next Chapter
Chapter 12 : New Continent , New Journey , New Memories

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com