Chapter 1 : Lass X Rufus
Di sebuah tempat di kerajaan Serdin.. terdapat sebuah keluarga yang sangat bahagia.. mereka hidup rukun ber tiga.. ya.. mereka adalah keluarga Isolet atau biasa di panggil oleh Isolde.. Keluarga mereka sangat misterius.. sehingga orang - orang yang di sekitar mereka memanggil mereka xXx atau bisa d sebut The Bounty Hunter.. Keluarga Isolet terkenal sangat dingin dan Ayah dan Ibunya adalah seorang pemburu bayaran yang sangat terkenal sadis.. Sampai suatu saat dia melahirkan dua buah anak.. anak tertua bernama Rufus Isolde dan anak paling kecil adalah Lass Isolde.
5 Tahun kemudian..
Terdapat sebuah kekacauan di negeri Serdin.. Serdin telah di serang oleh beberapa monster.. Lass dan Rufus yang masih kecil itu sangat ketakutan akan makhluk itu.. "Rufus.. Bawa adikmu pergi dari sini.. disini terlalu bahaya untuk kalian.." Kata Ibunya. "Tetapi Bu.. aku tidak mau meninggalkan ibu dan ayah.. *Hiks Hiks*" Kata Rufus. "Ibu tidak akan meninggalkan kalian Ibu pasti akan kembali.." Kata Ibunya. "Nah sekarang kalian pergi yaah.. Jaga Adikmu baik - baik ya.." Kata Ibunya lagi. "Lass, ikut denganku.. kita akan pergi ke suatu tempat.." Kata Rufus. "Asik kita akan pergi kak??" Kata Lass. "Rufus , Lass.. Sebelum kalian pergi Ibu dan Ayah punya 1 warisan buat kalian.." kata Ibunya. "A.apa itu ayah?? ibu??" Kata Rufus bingung. "Ini Rufus.. Eyeteeth milik ayah akan ayah berikan untukmu.. Jagalah Adikmu baik - Baik yah.. Percayalah kepada Eyeteeth ini maka dia akan membantumu.." Kata Ayahnya sambil memberikan 1 pasang senjata Handgun dan Bustergun berwarna merah darah kepada Rufus.. "Terima Kasih Ayah.." Kata Rufus. "Dan buatmu Lass.. Ibu hanya punya ini.. Jagalah ini baik - baik.. Belati ini jika kamu memakainya dengan baik maka akan sangat mematikkan.. jika kamu memakainy untuk yang jahat makan akan sangat menyakitkan untukmu.." Kata Ibunya yang memberikan 1 pasang Belati kepada Lass. "Terima Kasih Ibu.." Kata Lass dengan polos. "Nah, Ayo Lass kita pergi jalan - jalan.." kata Rufus. "Ayo kak.." kata Lass menjawabnya.. "Ibu , Ayah kita akan kembali sore nanti yaah.." kata Lass. "Jaga dirimu baik - baik nak.." Kata Ibunya.
Lass yang masih berumur 3 tahun itu tidak mengetahui bahwa Ayah dan Ibunya akan berkorban untuk menyelamatkan mereka.. Rufus yang mengetahui akan hal itu tidak mau memberitahukan kepada adiknya itu.. karena terlalu dini dia mendapatkan pukulan seberat ini.. Hingga..
Sore Hari.
"Ayah , Ibu.. Kami pulang.." Teriak Lass yang belum sampai di rumahnya.. melihat tidak ada respon Lass sangat khawatir dengan kedua orang tuanya.. "Kakak, Ayah sama Ibu kemana?? Kok Sepi?" Kata Lass.. "Lass.. Kita harus tegar ya.. ini adalah pukulan yang berat untuk kita.. (Sambil menitikkan air matanya)." Kata Rufus "Maksud kakak apa?? Ayah dan Ibu kemana kak??" Melihat Rufus meneteskan air matanya dari kedua bola matanya berwarna biru laut itu Lass juga menangis.. "Mengapa kakak menangis?? *Hiks Hiks*" Lanjutnya. "Ayah dan Ibu.. Sudah Meninggal.." Kata Rufus. Mendengar kabar itu dari Rufus, Lass tidak percaya dan kaget langsung menangis. "Nggak Mungkin kak.. Nggak Mungkin Ayah dan Ibu meninggal.. Aku harus pulang ke rumah.. pasti mereka ada di rumah!!" Kata Lass yang langsung berlari menuju Rumahnya.. "Lass tunggu.. jangan kesana sendirian.. sangat berbahaya jika kamu sendirian.. tunggu aku Lass!!" Kata Rufus yang langsung menyusul Lass yang sedang berlari itu..
Sesampainya di rumah mereka.. Mereka melihat banyak Orcs yang berada di sekitar rumahnya.. "Tidak.. Tidak mungkin.." Kata Lass yang langsung tertunduk di tempat halaman Rumahnya.. Melihat hal itu para Orcs langsung mengepung Lass yang sedang tertunduk.. "Lass!! Menunduk lah!!!" Kata Rufus yang langsung matanya berubah menjadi warna Merah menyala.. "Tidak akan ku ampuni jika kamu menyentuh adikku atau mendekatinya lagi!!"Kata Rufus yang langsung marah.. "Make it Rain!!" Rufus yang langsung menembakkan peluru nya kelangit hilang.. dan tiba - tiba langit berubah menjadi gelap dan turunlah hujan peluru yang tadi di tembakkan oleh Rufus itu.. Rufus yang langsung melindungi Lass dengan tubuhnya itu menahan rasa sakit akibat hantaman hujan peluru tersebut.. "Jangan takut.. kakak ada disini.." Kata Rufus yang tersenyum.. "Ka.Kakak.. Awas kak!! di belakangmu!!" Kata Lass. "Uugh.. aku tidak bisa bergerak Lagi.." Kata Rufus.. "Lass.. Lari.. Larilah dari sini.. maafkan kakak karena tidak bisa melindungimu.." Kata Rufus yang langsung mendorong Lass jauh - jauh.. "Kakak.." Kata Lass.. "Lari bodoh!! Lari!! Carilah tempat berlindung!! Jangan memikirkan aku!!" Kata Rufus..
"Maafkan aku Lass.. aku tidak bisa bersamamu.." Kata Rufus.
Setelah berakhir peperangan itu Lass hidup seorang diri.. sebagian dari teman - temannya menjauhi dia karena dia dianggap telah membunuh seluruh orang tuanya.. Setelah kematian Ayah dan Ibunya dan Kematian Rufus.. Lass menjadi pendiam..
Lalu Tiba - tiba datang seorang wanita.. namanya adalah Oretina.. "Hei Lass.. aku mendengar bahwa kau adalah satu - satunya orang yang selamat dari kekacauan waktu itu.." Kata Oretina.. "Hmmph.. aku tidak mau membahasnya.. Siapa kau dan perlu apa denganku?? Cepat selesaikan atau kubunuh kau.." Kata Lass menatap dingin kemata Oretina.. "anu.. Maafkan aku.. Namaku adalah Oretina.. Aku datang kesini karena melihatmu sering berpindah - pindah tempat untuk mendapatkan tempat tinggal.." Kata Oretina. "Datangalah ke tempat ini.. maka aku akan memberikan semua jawaban yang sedang kau pikirkan.. aku tahu banyak tentang kamu dan keluargamu.. Jadi , datanglah.." Kata Oretina yang memberikan sebuah tiket pertunjukkan kepada Lass. "Hmph.. aku tidak tertarik.. akan ku pertimbangkan.. Jika, kau tidak punya keperluan lagi segeralah pergi dari sini atau aku akan menghantuimu seumur hidupmu.." Kata Lass. "Baiklah.. aku tunggu keputusanmu.. aku harap kamu bisa datang ke tempatku.." Kata Oretina yang langsung berlalu..
To Be Continued..
Next Chapter,
Chapter 2 : The Nightmare Has Begun
Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com
This Story made by me.. Nites. I'm The Author.. Nites.. Based on the true story from each character..
Sabtu, 21 Januari 2012
Rabu, 18 Januari 2012
..::: Ronan's Story Part 10:::..
Chapter 10 : A Great Defender has Reborn
Perjalanan Grand Chase pun semakin dekat dengan takdirnya.. Ronan pun yang semakin penasaran dengan perkataan dari Sang Guru semakin bersemangat.. Dan Akhirnya.. Ronan pun menghadapi takdirnya..
"Kita Sudah sampai.. Ini depan gerbang Kastil Victor.." Kata Jin. "Mengapa kastil ini mengapung?? mengapa tidak di permukaan??" Kata Arme. "Karena Victor tidak ingin di ganggu.. dia membangun kastil ini mengapung agar orang tidak mudah sampai ke kastil dia.. dan hanya beberapa orang yang bisa sampai ke tempat kastil ini.." Kata Jin. "Ternyata begitu ya.." Kata Arme. "Wah lihat.. sepertinya kita telah di tunggu oleh penjaga di kastil ini.." Kata Elesis. "Mereka sepertinya telah di pengaruhi oleh kekuatan jahat.. aku bisa merasakan jiwa mereka tersiksa.." Kata Lire. "Baiklah kita harus bergegas.. mungkin Victor membutuhkan kita.. kita tidak boleh terlambat menyelamatkannya.." Kata Jin.
Dan mereka pun pergi.. tetapi Ronan yang berlari di belakang mereka merasakan kekuatan yang dahsyat di belakangnya. "Kekuatan apa ini?? Tidak mungkin orang biasa mempunyai kekuatan sebesar ini.. Siapa dia??" Kata Ronan di dalam hatinya. "Alfred.. apa kau yakin ini tempat yang benar lokasi black portal berada??" Kata Seorang pria berambut Crimson bertanya kepada Demon Butler.. "Aku sangat yakin tuanku Dio.. Kekuatan ini pasti berasal dari Black Portal.." Kata Demon Butler itu.. "Sebastian kenapa kamu??" Kata Pria berambut Crimson yang di panggil Dio itu kepada seorang anak kecil berpakaian warna ungu. "A..Aku melihat segerombolan orang sedang berjalan menuju sumber kekuatan tersebut.." Kata anak kecil itu. "Kalau begitu kita harus mendahului mereka.. ayo kita pergi Alfred. Sebastian." Kata Dio. "Baik Tuanku." Kata Alfred dan Sebastian.
Sementara itu..
Grand Chase yang hampir mencapai kamar Victor untuk menyelamatkan Victor di hadang oleh penjaga yang sangat besar.. "Uukh.. besarnya.. apakah kita harus mengalahkan dia??" Kata Arme. "Diaa.. Dia adalah Guardian terhebat yang di dalam sejarah.. aku membaca legenda dia.. dia tidak mudah untuk di kalahkan begitu saja.." Kata Ronan. "Kalau begitu kita harus bagaimana Ronan??" Kata Elesis. Tiba - tiba Kristal Dragon Knight keluar dari tubuh Ronan dan bersinar. "Dragon.. Kenapa kau keluar dari tubuhku??" Kata Ronan bertanya.. "Itu adalah takdirmu Ronan.. dia adalah jawaban dari semua kekuatanmu.. Ini adalah tes kemampuanmu selama ini." Kata Sang Naga tersebut. Tiba - tiba Ronan mengingat apa yang di katakan oleh Gurunya itu.. bahwa Takdir dia akan menunggunya.. dan inilah jawaban atas semua pertanyaannya.. pertarungan antar Guardian.. "Aku mengerti sekarang.. Terima kasih Guru.. Terima kasih juga Naga.." Kata Ronan. "Kalian semua!! Lewatilah dia!! aku akan melawan Tempest Guardian (Nama Penjaga legenda itu) sendiri!! ini adalah urusanku.." Kata Ronan. "Apa kamu yakin Ronan?" Kata Elesis cemas lagi. "Ya.. Aku kali ini sangat yakin dengan keputusanku ini.. kali ini aku tidak akan menghindar dari takdirku sendiri.. tidak akan menghindar dari ketakutan yang aku buat sendiri.. aku akan berusaha sampai titik darah penghabisan!! UNTUK KERAJAAN KANAVAN!!" Kata Ronan. "Baiklah jika kamu bisa mengendalikannya.. tapi berjanjilah kalau kau akan kembali menyusul kita semua.." Kata Elesis membuat janji kepada Ronan. "Aku janji akan menyusul kalian.." Kata Ronan. "Tempest Guardian!! Aku adalah lawanmu!! Sekarang adalah saatnya kau untuk kembali kekuburanmu!! Bersiaplah!!" Kata Ronan. Dan para Grand Chase pun masuk ke kamar Victor.. sedangkan Ronan sedang bertarung dengan Tempest Guardian. "Naga.. aku mohon bantuanmu.." Kata Ronan. "Baiklah.. kali ini aku akan mempertaruhkan semuany untukmu Ronan.." Kata Sang Naga. "Baiklah.. Mengamuklah!! Dragon Knight!! *Haaaaaah*" Kata Ronan dan langsung berubah menjadi Dragon Knight. "Dari hati Sang Naga yang Murni.. aku memohonmu untuk membantuku.. berikanlah aku kekuatanmu.. Keluarlah!! Arc's Breath!!" Kata Ronan. dan dengan cepat Tempest Guardian menangkis serangan yang dahsyat itu.. Melihat serangannya di tangkis oleh Tempest Guardian Ronan merasa hatinya terpukul.. "Tidak mungkin.. Tidak mungkin seranganku bisa di tepis dengan mudah!!" Kata Ronan. "Naga.. terima kasih atas kekuatanmu.. aku akan berusaha melawanny dengan kekuatan Spell Knight ku.." Kata Ronan. "Baiklah.." Kata Sang Naga. Dan Ronan pun berubah lagi menjadi Spell Knight. "Berkatilah pedang sihirku wahai dewa Ifrit!! Fire sword!!" kata Ronan. "Tidak mungkin.. Fire Swordku tidak efektif dengannya??" Kata Ronan. "Kepada Dewa tanah Dewi angin.. aku mohon padamu untuk meminta kekuatan padamu.. berikanlah aku kekuatan!! PENTACLE STRIKE Lv 3!!" Kata Ronan. dan serangan tersebut berhasil menembus pertahanan dia.. tetapi setiap dia menembus pertahanannya kenapa selalu perisainya yang retak.. "Apakah itu adalah titik kelemahannya??" Kata Ronan di dalam hati. "Aku mengerti sekarang.." Kata Ronan. sebelum Ronan menyerang. Ronan di kejutkan dengan serangan Tempest Guardian.. Dia menusukkan tombaknya kepada Ronan dan melempar ke atas udara.. belum selesai dengan melempar ke udara.. dia langsung membuat gelombang besar di bawah Tempest Guardian.. "Soul Strike!!" Kata Tempest Guardian itu. dan Ronan akhirnya terjatuh dan berdarah sangat hebat.. "Aku tidak akan kalah disini!! Aku akan membunuhmu Tempest Guardian!!" Kata Ronan yang sedang berdarah.. "Hentikan Guardian.. Aku melihat kegigihanmu dalam melawanku.. kau mempunyai kekuatan untuk melindungi.. kau pantas mendapatkan kekuatanku.. kau adalah orang terpilih yang di didik oleh Gurumu.. tidakkah kau tahu kalau kau adalah murid spesial buatnya??" Kata Tempest Guardian. Ronan pun terdiam dan bingung.. "Yaa.. Kau ingin tahu siapa yang membangkitkanku lagi?? Dia adalah Gurumu sendiri Ronan.. Dia ingin melihat kemampuanmu sepenuhnya yang telah kau asah selama ini.." Kata Tempest Guardian. "Jadi.. kau sengaja di bangkitkan oleh Guruku sendiri?? Mengapa?? Apakah aku kurang kuat untuk melindungi orang lain??" Kata Ronan. "Maka itu.. Gurumu meminta bantuanku untuk menguji kekuatanmu dan kegigihanmu.. Kau seperti Gurumu yang dulu mengalahkanku.. tetapi sekarang berbeda.. kau kurang kekuatan.. kau perlu belajar lebih banyak lagi.. suatu saat kau akan menyadari akan hal itu.." Kata Tempest Guardian. "Aku merasa tidak berguna.. tolonglah aku.. berikanlah aku kekuatan!!" Kata Ronan memohon. "Kau harus berusaha sendiri.. nah.. sekarang waktunya untuk mengujimu.. sejauh mana kemampuanmu.." kata Tempest Guardian. "Ini adalah Kesempatanmu Ronan.. keluarkanlah semua kemampuanmu itu!!" Kata Sang Guru di dalam hatinya. "Aku akan menggunakan kekuatanku yang tersisa!! Bersiaplah Tempest Guardian!!" Kata Ronan. "Datanglah.. Kalahkan aku.." kata Tempest Guardian. "Holy Bless Lv 3!!" "Rule Spiral Lv 2!!" "Belum selesai!! Kepada Dewi Shiva.. tolonglah.. aku mohon kekuatanmu untuk menyatukan ke kekuatanku.. Release!! Lunatic Force Lv 2!!" "Belum Selesai!! ini adalah serangan terakhirku!! untuk Pejuang para Kanavan yang telah meninggal dalam peperangan.. Hunuskanlah pedangmu dari bawah!! Bersatulah!! KANAVAN STRIKE!!" kata Ronan yang akhirnya kehabisan tenaga.. akan tetapi.. semua serangan dia di hisap oleh perisainya. Tiba - tiba Perisai yang menahan semua serangan tersebut mulai retak dan pecah.. "Kau berhasil Ronan.. kau berhasil mengalahkanku.. kau sangat pintar.. kau tahu kelemahanku adalah perisaiku.." Kata Tempest Guardian. "Ini.. Aku berikan Magic Shield kepadamu.. Gunakanlah.. Perisai ini akan membantumu untuk melindungi orang yang kau sayangi.. Terimalah.." Kata Tempest Guardian. "Satukanlah Pedang yang di berikan Gurumu itu ke sabuk di perisai ini.. maka kau akan mendapatkan kekuatanmu yang baru.." kata Tempest Guardian yang lama kelamaan menghilang. Lalu Ronan mengeluarkan Pedang yang usang itu dan tiba - tiba Pedang itu bersinar dan Perisai itu bersinar meminta untuk di satukan dan saat Ronan menyatukan Perisai dan pedang tersebut.. tiba - tiba Perisai itu langsung menempel di tangan kiri Ronan dan Tubuh Ronan pun bersinar.. "ini.. bukankah ini seragam yang di pakai oleh seorang Aegis Knight penjaga Kanavan yang telah meati di pertempuran melawan Kaze'aze??" Kata Ronan saat memakai Seragam / Armor seorang Aegis Knight. "Ya. Ini adalah Armor seorang Pejuang Aegis Knight yang telah mengalahkanku.. Gurumu.. ini adalah Armor Gurumu.. Pakailah.. dan berjanjilah untuk melindungi orang yang kau sayangi.." Kata Tempest Guardian itu berbicara melalui Shieldnya Ronan. "Baiklah.. aku berjanji.." Kata Ronan. "Guru.. Terima kasih.. sisanya akan aku temukan jalanku sendiri.." Kata Ronan di dalam hatinya. Tiba - tiba Ronan pun terjatuh Pingsan karena telah menggunakan seluruh tenaga dia.. dan dia bermimpi lagi..
To Be Continued
Next Chapter,
Chapter 11 : My Way.
..::: Ronan's Story Part 9 :::..
Chapter 9 : Dream , Hope , Reality
"Kenapa Guru?!? Kenapa Guru tidak membiarkan aku melakukan itu?? Aku bisa melindungi mereka dengan kekuatanku sekarang!!" Kata Ronan berteriak dengan keras di hadapan Sang Guru.. "Kau Bodoh!! Kekuatan Spell Knight mu belum sempurna.. kau perlu banyak latihan untuk menyempurnakan teknik kamu sendiri.. kau bodoh!! yang kau pikirkan hanyalah kekuatan lebih untuk melindungi orang yang kau cintai.." "Kau telah di butakan oleh kekuatan.. berpikirklah secara jernih Ronan.. kau yang sekarang sedang di pengaruhi oleh ambisi untuk mendapatkan kekuatan Lebih!!" "Tidakkah kau tahu bahwa itu adalah kelemahanmu!! Ingat Ronan.. Jangan kau melepaskan kepercayaan Naga Suci ini kepadamu.. dia adalah Naga yang aku kirim untuk melindungi kau.. dia akan membantumu.." Kata Sang Guru membentak Ronan.. "Tapi.. Mimpiku , Harapanku.. untuk melindungi Seseorang.. aku telah gagal?? Apakah aku telah gagal Guru??" Kata Ronan menangis. "Pikirkanlah hal itu sekarang.. hadapi kenyataan yang ada.. kau sekarang belum cukup kuat untuk melindungi mereka.. kau butuh latihan yang keras.." Kata Sang Guru. "Kalau begitu.. ajarkan aku teknik mu Guru.. aku ingin sekali belajar teknik Guru.. aku Mohon.." Kata Ronan. "Kau yang sekarang bagaikan Pedang yang tidak di pakai bertahun - tahun dan menimbulkan karat di pedangnya.. saat dia memakai di pertempuran pedang itu pun pecah.. Itulah dirimu Ronan.." Kata Sang Guru.. "Apa Maksudmu Guru?? Aku tidak mengerti.." Kata Ronan. "Maaf Ronan.. Aku tidak bisa.. kau harus menemukan teknikmu sendiri.. suatu saat kau pasti akan mengerti apa yang aku ucapkan tadi.." Kata Sang Guru yang tiba - tiba lenyap dalam bayangan gelap. "Guruu.. apa makna yang kau sampaikan tadi?? aku akan mencari tahu.. Terima kasih Guru.." Kata Ronan.
Dan akhirnya Ronan pun terbangun dari mimpinya. "Ronan.. Ronan.. RONAN!! Bangun.." Kata Elesis. Ronan pun membuka matanya dan melihat ada Elesis di depan nya. Mukanya pun langsung memerah.. "Aaa.. ada apa Elesis??" Kata Ronan gugup. "Humph.. Kau ini.. tidur mengigau tidak karuan.. aku sempat cemas.. di kira kamu sedang melawan monster.. ternyata mimpi.. kenapa kamu teriak - teriak sendiri seperti orang kesurupan?? dan kenapa kamu menangis?? aku heran dengan dirimu Ronan." Kata Elesis dengan penuh tanda tanya besar. "uuhm.. itu tidak apa - apa kok Elesis.. hehehehe.. Ayo apa semua sudah siap??" Kata Ronan. "Huu.. Kamu ini.. mereka semua sudah siap.. tinggal kamu saja yang belum.. ayo bergegas.. perjalanan kita masih panjang.." Kata Elesis. "Baik.. aku akan menyusul kalian.." Kata Ronan.
Setelah kejadian tadi malam Ronan saat perjalanan selalu melamun akan kata - kata yang di sampaikan oleh Sang Guru.. "Apa maksudnya dengan Pedang yang tidak di pakai bertahun - tahun itu??" Kata Ronan dalam hati. "nah.. kita sampai di mulut Goa ini.. Sarang King Fang.. Ayo kita masuk.." Kata Jin. "Aku merasakan hawa jahat di dalam sana.." Kata Ryan. Melihat Ronan sedang melamun.. Elesis memukul pundakny sehingga dia kaget dari lamunannya.. "Kau sedang memikirkan hal apa Ronan?? Jangan berpikiran hal yang lain dulu.. kita sekarang harus fokus dengan tujuan kita.." Kata Elesis. " *Auch.. Auch..* Sakit tahu Elesis!! Hmm?? kita sudah sampai?? baiklah aku akan fokus sekarang.." Kata Ronan membuyarkan lamunannya. "KITA SUDAH DARI TADI SAMPAI BODOH!!" Kata Ryan dan Lire marah kepada Ronan.. "ahahahahahaha.. Maafkan saya yaah.. *Cling*." Kata Ronan. "MUKAMU TIDAK ADA COOL - COOL nya TAHU!!" Kata Lire jengkel. "Sudah - sudah kalian ber tiga jangan bertengkar.. kita sekarang sudah masuk di dalam Goa ini." Kata Arme.
Mereka semua masuk ke dalam Goa yang gelap itu. sesampai di dalam Goa dia tidak bisa melihat apa - apa..
"Uuhm.. Arme.." Kata Elesis tidak melanjutkan kata - kata nya.. " *Sigh* Baiklah.. aku tahu apa yang kau pikirkan.. Fire Bolt!!" Kata Arme.. dan Goa itu pun menjadi terang. karena Arme menyalakan Fire bolt di semua sumbu api yang ada.. "Apaa.. apaan ini?? kita sudah di tunggu dari tadi oleh para Orc??" Kata Elesis. "Orc?? Apa yang mereka lakukan disini?? Seharusnya mereka telah menjadi baik dan menempati hutan yang ada.. kenapa mereka disini??" Kata Ryan heran. "Lihatlah mereka Ryan.. Mereka matanya berbeda dari Orc yang waktu itu kita temui.." Kata Lire. "Kau Benar.. ada sesuatu yang tidak beres dengan Orc ini.. aku akan mencari tahu akan hal ini.." Kata Ryan. "Baiklah.. sebelum kita pergi aku akan memberi kalian ini.. HOLY BLESS Lv. 3" Kata Ronan. "Aku juga.. ATHENA SWORD!!" Kata Arme. "Terima kasih kalian berdua.. nah.. kita harus segera mencari tahu penyebab hal ini." Kata Elesis. "Baik.." Kata mereka (Lire , Arme , Jin , Ryan dan Ronan). "Seperti biasa Ronan.. lindungi aku yaah.. <3" Kata Arme. " *Sigh* Baiklah.. aku akan menahan semua serangan yang ada.." Kata Ronan.
Setelah dia bertarung dengan berbagai macam Orcs.. mereka akhirnya bertemu dengan musuh Stalaktik bermata 1. "Waaah.. makhluk apa itu?? Sepertinya sangat kuat.. apakah itu cyclops?? Karena dia mempunyai Mata satu.." Kata Arme. "Itu Bukan Cyclops Arme.. dan aku tahu itu siapa.. dia adalah Thariatos. Mungkin dia adalah penyebab Orcs kesini.." Kata Jin. "Hahahaha.. Selamat karena kalian sudah sampai di tempat ini.. kalian akan berakhir disini.. aku tidak akan membiarkan kalian lewat.." Kata Thariatos. "Serahkan monster ini kepadaku.. kalian semua maju.." Kata Ronan. "Kau yakin?? kau sudah kelelahan sejak bertarung dengan Black Wendy dan Audrey.. apa kamu baik - baik saja??" Kata Elesis mencemaskan Ronan. "Aku baik - baik saja kok.." Kata Ronan. "Mungkin ini jawaban semua dari pertanyaan Sang Guru.. kalau aku tidak boleh berdiam saja dan hanya melindungi orang lain.. tetapi aku juga harus kuat.. harus mengasah kemampuanku sendiri.." "Terima kasih Guru.. aku mengerti sekarang kenapa kamu melarangku melakukan hal bodoh saat melawan Audrey.. Dan aku mengerti kenapa kamu tidak mau mengajarkan aku.." Kata Ronan di dalam hati sambil mengeluarkan air matanya. "Ini saatnya.." Kata Ronan. "Baiklah.. kita serahkan kepada Ronan.. aku percaya dan yakin bahwa Ronan nanti akan menyusul kita kan??" Kata Jin. "Aku pasti.." Kata Ronan. "Ayo semua.. kita pergi!!" Kata Elesis. "Ronan.. Susul lah kami dengan selamat.. *Hiks.. Hiks..*" Kata Elesis di dalam hati. "Baiklah Thariatos.. aku adalah lawanmu sekarang!!" Kata Ronan tegas. "Kau yakin tidak perlu bantuanku Ronan??" Kata Sang Naga. "Terima kasih Naga.. aku akan mengalahkannya dengan kekuatanku sendiri.." Kata Ronan. "Baiklah kalau begitu.. jika kamu perlu bantuan bilang saja kepadaku.." Kata Sang Naga yang langsung lenyap dalam diri Ronan. "HOLE BLESS Lv 3!! Bersiaplah untuk mati Thariatos!!" Kata Ronan. "Wahai kepada Dewa Salamander!! Aku meminta Kekuatanmu untuk menyatu dengan bola besar ini.. BLAST STORM Lv 2!!" "Belum Selesai!! Kepada Dewa Langit dan Dewa tanah.. berikanlah aku sebuah kekuatan cahaya.. kekuatan keadilan!! PENTACLE STRIKE Lv 2!!" " *Hosh.. Hosh..* Masih Belum!! Kepada Dewi Es Shiva.. Berikanlah aku kekuatan Es mu!! LUNATIC FORCE Lv 3!!" Kata Ronan. Setelah melakukan banyak kombo.. Ronan pun akhirnya menang dari Thariatos.. " *Hosh.. Hosh..* Aku berhasil mengalahkan dia dengan tanganku sendiri.." Kata Ronan kelelahan.. "Aku harus.. menyusul mereka.. *Bruuk*" Tiba -tiba Ronan jatuh pingsan. dan terbawa ke alam mimpinya..
"Ronan.. Ronan.. Ronan.. Bangun Ronan.." Kata Gurunya membangunkan Ronan. "Guru?? Aku berterima kasih atas nasihatmu Guru.. sekarang aku tidak akan menjadi pedang yang berkarat.. aku akan mengasah kemampuanku terus menerus!!" Kata Ronan dengan semangat. "Bagus itu Ronan.. kau berkembang secara pesat.. tidak aku duga perkataanku tadi mendorongmu untuk melakukan tindakan lebih.." Kata Sang Guru memuji.. "Nah.. sekarang bangunlah dan susul teman - temanmu.. teman - temanmu membutuhkanmu.." Kata Sang Guru lalu menghilang dalam kegelapan lagi. "Terima kasih Guru!!.." Kata Ronan dan langsung sadar dari mimpinya.. "Aku harus menyusul mereka walau aku sedang terluka!!" Kata Ronan memaksa jalan. Setelah melewati Goa yang panjang.. terdapat tempat yang luas.. disitu mereka melihat Jin , Elesis , Ryan dan Lire sibuk melawan musuh cacing besar (King Fang). Arme melihat Ronan berdarah langsung berlari ke arah Ronan dan meninggalkan mereka sejenak. "Ronan?!? Kenapa kamu?? Kamu terluka parah.. aku akan mengobatimu!!" Kata Arme sambil mengambil obat - obatan dalam pot ajaib nya.. Sejenak Elesis melihat Ronan datang.. dia langsung bertarung dengan serius.. "Syukurlah kamu selamat Ronan.. aku mengkhawatirkanmu.." Kata Elesis di dalam hatinya. Elesis yang sedang melihat Ronan itu hampir terkena bahaya.. "Elesis jangan melamun!! *Charge Arrow*!!" Kata Lire melindungi Elesis yang sedang melamun. "Maafkan aku Lire.." Kata Elesis meminta Maaf. "Nah.. Lukamu sudah sembuh.." Kata Arme sambil membangunkan Ronan. "Terima kasih Arme.. dengan begini aku bisa membantu mereka.." Kata Ronan. "Maaf lama menunggu aku.. mari kita selesaikan makhluk ini.." Kata Ronan. "Hahahaha.. dengan begini Tim Grand Chase telah berkumpul semua.. saatnya saya bersungguh - sungguh." kata King Fang. Tiba - tiba King Fang terbang dan masuk dimensi portal.. tiba - tiba ruangan tersebut sunyi senyap tidak ada suara dari gerakan King Fang. Tiba - tiba King Fang menerobos dari arah Ronan sampai terkena semua orang.. (Ronan , Arme , Lire , Ryan , Elesis , Jin Berdiri sejajar lurus).. "Aakh!! Apaan tadi itu??" Kata Arme. "Sepertinya ini adalah tugasku.." Kata Jin. "Semuanya tenang!! Aku harus berkonsentrasi.." Kata Jin. Tiba - tiba suasana hening lagi dan King Fang masih dalam black portal nya.. Saat King Fang ingin menerobos mereka.. Jin mengetahuinya.. "Belakangmu Ronan!!" Kata Jin berteriak.. "Apaa??" Kata Ronan kaget dan tidak sempat menghindar. "Sial!! Dia mempermainkan kita di tempat ini.. semuanya!! Bagi jadi 3 kelompok!! masing - masing berpasangan!! Kita harus bersiap - siap jika dia menyerang dari arah manapun." Kata Jin. Tiba - tiba King Fang muncul lagi.. "Belakangmu lagi Ronan!!" Kata Jin. "Tidak akan ku biarkan kau menyentuh Ronan!! *Triple Slash!!*" Kata Elesis. dan King Fang pun mati..
Sebelum mati dia berbicara kepada Jin.. "Uukh.. aku kalah.. aku tidak pantas menghadap ke King Guang.. Aku telah gagal.!!" Kata King Fang. "Kau salah King Fang.. King Guang rela mati demi aku.. demi kedamaian di benua ini!!" Kata Jin. "Apaa?? Kau pasti berbohong!! Khu khu khu.. Lawan sesungguhnya telah menanti.. bersiaplah Jin.. kau mungkin akan terkejut.." Kata King Fang dan langsung meninggal.
Apakah tempat yang dia maksudkan adalah tempat kastil mengapung disana yang bercahaya?? (Victor Fortress)" Kata Ronan. "ya.. kastil Victor adalah kastil paling ujung di benua ini.." Kata Jin. "Kalau begitu kita pergi kesana!!" Kata Arme semangat. "Tunggu.. aku merasakan kekuatan yang sangat bersar menunggu kita.. apakah tidak sebaiknya kita istrahat dulu?? Terlalu bahaya kita langsung kesana tanpa ada stamina yang cukup.." Kata Ryan. "Betul apa kata Ryan.. kita harus beristirahat.. mari kita istirahat disini.." Kata Lire. "Baiklah ayo kita tidur!! :3" Kata Arme.
Saat Ronan tertidur dia bermimpi lagi.. "Ronan.. kau semakin dekat dengan takdirmu.. berusahalah..!!" Kata Sang Guru. "Maksud Guru??" Kata Ronan. "Kau pasti tahu nanti jika kau telah sampai.. Ini.. Ini adalah pedang yang aku kasih buat kamu sebagai hadiah (Sword biasa bukan magic sword)." Kata Sang Guru memberi pedang tersebut kepada Ronan. "Tapi ini buat apa Guru?? Aku tidak ahli dalam bermain pedang.." Kata Ronan. "itu adalah bagian dari sebuah senjata.. kau hanya perlu menemukan senjata satu nya lagi." Kata Sang Guru. "Dimana aku harus mendapatkan benda tersebut Guru?? Jawab.." Kata Ronan.. "Kau harus menemukannya sendiri Ronan.." Kata Sang Guru yang langsung menghilang lagi dalam kegelapan. "Guru.." Kata Ronan.
To Be Continued..
Next Chapter,,
Chapter 10 : A Great Defender has Reborn
Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com
..::: Ronan's Story Part 8 :::..
Chapter 8 : Nature's Awkward!!
Setelah sampai di tempat hutan yang indah.. "Waaah.. tidak kusangka di dalam benua ini terdapat tempat seindah ini.. aku kira tempat ini hanyalah mitos belaka dan tidak pernah ada.." Kata Arme dengan kagumnya. "Baiklah Ryan.. ini adalah Primeval Island.. tetapi.. aku merasakan hawa jahat menyelimuti hutan ini.. kau benar Ryan.. Hutan ini sepertinya tidak beres.." Kata Jin. "Baiklah kita berangkat.." Kata Ryan. "Hati - hati terhadap nyamuk.. Nyamuk ini berbeda dengan yang kita temui sebelumnya.. Nyamuk ini.. Beracun.." Kata Ryan. "Baiklah bukan cuma itu saja.. kita kedatangan tamu.. apakah itu?? seperti bunga pemakan segalanya.. tetapi aneh.. kok bisa bergerak yaah dan mempunyai badan , kaki dan tangan?? apakah ini mutasi dari tumbuhan tersebut dengan hewan lain?? tidak mungkin aah.." Kata Lire. "Itu adalah anak buah Audrey.. Audrey kalau membuat anak buah pasti menanamkan benih itu.. aku pernah melawannya sekali.. tetapi tidak yang sebesar ini.. aku ingatkan jika ingin melawan anak buahnya.. berharap jauh - jauh jika dia sudah jatuh ke tanah.. karena dia akan meledakkan diri dan mengeluarkan gas beracun di daerah sekitarnya.. " Kata Jin menjelaskan. "Baiklah ini berarti tidak semudah yang aku kira.. terpaksa aku harus menggunakan senjata ini.. padahal aku tidak ingin menggunakan senjata ini.. *Dzziing.. Craaack.. Creecck.. Kriiick..* Baiklah Great Bow telah jadi.. aku siap bertempur!!" Kata Lire memangkul panahnya yang besar daripada badannya.. Mereka semua tercengang dengan aksi Lire tersebut.. tidak menyangka kalau Lire mempunyai senjata sebesar itu..
"Whoaa.. sepertinya aku kenal dengan makhluk disana itu.. Seperti Wendy yang pernah kita temui di Trial Tower kan elesis??" Kata Arme. "Yup.. itu kelihatan seperti Wendy.. tapi kok dia berwarna hitam dan sedikit beda yaah dari yang kita temui sebelumn ya.." Kata Elesis. "Itu.. kalau tidak salah Black Wendy.. memang mirip seperti Wendy.. tetapi dia memiliki perbedaan.. Black Wendy lebih suka tinggal di daerah lembab seperti hutan.. sedangkan Wendy lebih senang tinggal di daerah dingin.. dan lagian kita bisa lihat kalau Black Wendy ini mirip sekali dengan King Kong.. (/Oh man/)." Kata Lire. "Kalian semua pergilah ke tempat selanjutnya.. sepertinya ini adalah pekerjaanku.." Kata Ronan. "Aku berharap padamu Ronan.. semoga kau bisa menyusul kita.." Kata Elesis cemas. "Tenang saja.. aku akan berusaha sekuat tenaga." Kata Ronan memastikan kecemasan Elesis. "Bersiaplah kau Black Wendy!! Lawanmu adalah aku!! jangan mencoba menghindari dari pertarungan yang sempat tertunda!!" Kata Ronan.
Setelah sekian lama dia berusaha untuk membunuh Black Wendy.. akhirnya Black Wendy pun mati di tangan Ronan. ya.. memang ada kaitannya antara Ronan dengan Black Wendy.. karena Black Wendy adalah orang yang memporak porandakan tempat berlatih dia bersama gurunya.. dia sempat memberi tanda sabetan pedang dia di lengan kiri nya berbentuk X (X Mark). " *Hosh hosh* Aaaku.. haaaaruuus.. Meeenyuussuull mereekaaa.." Kata Ronan terengah - engah. "Kau sebaiknya memulihkan lukamu sebelum lukamu bertambah parah.. tidak aku sangka kau terlalu bersikeras mengeluarkan semua tenagamu untuk mengalahkan monster ini.." Kata Sang Naga. "Sekarang beristirahatlah.. nanti kita akan menyusul mereka.. Mereka baik - baik saja.." kata Sang Naga lanjutnya. " *Hosh hosh* Baiklah.. terima kasih." Kata Ronan. dan Ronan pun tertidur..
Di mimpi Ronan dia bertemu gurunya lagi.. dan memberi tahu kalau ada sebuah monster yang menjaga sebuah senjata yang sangat cocok dengan Ronan.. tetapi tempat itu berada di kastil Victor (Victor Fortress). tidak terasa Ronan sudah pulih dan bangun. "Baiklah kita jalan.. Naga keluarlah dan beri aku tumpangan untuk mencapai tempat mereka.." Kata Ronan. "Aku tidak yakin.. tapi , baiklah.. naiklah ke pundakku.. kit akan mencari mereka dari atas.." Kata Sang Naga. "Baiklah.." Kata Ronan singkat.
Ronan terbang bersama sang Naga menuju tempat mereka (Grand Chase) Berada.. ternyata mereka telah sampai di tempat yang luas dengan tumbuhan yang lebat dan terlihat dari jauh kalau ada sebuah bunga raksasa berjalan mendekatinya.. Ronan melihat Elesis terpojok langsung marah.. "terima kasih atas tumpangannya.. aku akan lompat dari sini (Dari langit).." Kata Ronan. "Baiklah.. dan jangan memaksakan diri kamu lagi.. itu akan membuatmu terbunuh.." Kata Sang Naga. "Terima kasih Naga.." Kata Ronan. Dan Ronan pun lompat dari atas tubuh Sang Naga dan langsung mengucapkan mantra.. "Wahai penjaga kanavan.. aku.. "Ronan Erudon" keluarga dari Kerajaan Kanavan dan pangeran dari keluarga Erudon.. aku memanggilmu untuk meminta bantuan kepadamu.." Tiba - tiba Di bawah Elesis terdapat magic Circle (Kanavan Strike Magic Circle). "Wahai para pejuang lama!! Hunuskan lah pedangmu dari bawah untuk melindungi orang yang saya cintai (Elesis)!!" "Mengamuklah!!! KANAVAN STRIKE!!" Kata Ronan yang tiba" jatuh di depan Elesis sambil pedang yang dia tancapkan ke Magic Circle dan tiba - tiba berbagai pedang muncul di bawah Magic Circle tersebut dan naik ke atas.. Audrey (Nama pohon raksasa yang berjalan menuju Elesis tersebut) kaget dan tidak sempat menghindari serangannya sehingga dia langsung jatuh pingsan.. "Belum selesai!!! Wahai Dewa Ifrit.. berikanlah aku kekuatan untuk membinasakan makhluk ini!!" "TERIMA INI!!! BLAST STORM Lv. 3!!" Kata Ronan. Ronan tiba - tiba pingsan lagi.. dan dengan cepat dia sadar lagi.
Setelah mengalahkan Audrey mereka beristirahat.. "Uuuhm.. anuu.. Matamu tadi Ronan.. tidak seperti biasanya.. Matamu berwarna Merah membara.." Kata Elesis. Ronan Kaget.. dia baru sadar kalau tadi bukan dia yang membunuh Audrey.. (Karena cara memanggil Blast Storm berbeda). Blast Storm punya Ronan adalah Lv. 1 .. sedangkan yang tadi di keluarkan adalah Lv. 3. "Apakah mungkin Guruku memakai tubuhku??" Kata Ronan dalam hati. "Tapi.. terima kasih yah Ronan.. kau telah menyelamatkan kita dari bahaya tadi.. (/Blush/)" Kata Elesis. "Siaal.. aku tidak bisa membunuh makhluk itu.. Terima kasih Ronan kau telah menyelamatkan aku.. kau datang di waktu yang tepat.." Kata Jin. "Baiklah malam ini kita bermalam disini dulu.. karena Lire , Arme , Ryan dan Jin sedang terluka.. dan lagian juga Ronan mungkin telah mengeluarkan banyak tenaga nya tadi.." Kata Elesis. "Baiklah.. kita semua bermalam disini.. Selamat Malam.." Kata Arme.
Ronan pun tertidur.. dan bertemu dengan Guru nya di dalam mimpi..
To Be Continued.
Next Chapter..
Chapter 9 : Dream , Hope , Reality.
Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com
Setelah sampai di tempat hutan yang indah.. "Waaah.. tidak kusangka di dalam benua ini terdapat tempat seindah ini.. aku kira tempat ini hanyalah mitos belaka dan tidak pernah ada.." Kata Arme dengan kagumnya. "Baiklah Ryan.. ini adalah Primeval Island.. tetapi.. aku merasakan hawa jahat menyelimuti hutan ini.. kau benar Ryan.. Hutan ini sepertinya tidak beres.." Kata Jin. "Baiklah kita berangkat.." Kata Ryan. "Hati - hati terhadap nyamuk.. Nyamuk ini berbeda dengan yang kita temui sebelumnya.. Nyamuk ini.. Beracun.." Kata Ryan. "Baiklah bukan cuma itu saja.. kita kedatangan tamu.. apakah itu?? seperti bunga pemakan segalanya.. tetapi aneh.. kok bisa bergerak yaah dan mempunyai badan , kaki dan tangan?? apakah ini mutasi dari tumbuhan tersebut dengan hewan lain?? tidak mungkin aah.." Kata Lire. "Itu adalah anak buah Audrey.. Audrey kalau membuat anak buah pasti menanamkan benih itu.. aku pernah melawannya sekali.. tetapi tidak yang sebesar ini.. aku ingatkan jika ingin melawan anak buahnya.. berharap jauh - jauh jika dia sudah jatuh ke tanah.. karena dia akan meledakkan diri dan mengeluarkan gas beracun di daerah sekitarnya.. " Kata Jin menjelaskan. "Baiklah ini berarti tidak semudah yang aku kira.. terpaksa aku harus menggunakan senjata ini.. padahal aku tidak ingin menggunakan senjata ini.. *Dzziing.. Craaack.. Creecck.. Kriiick..* Baiklah Great Bow telah jadi.. aku siap bertempur!!" Kata Lire memangkul panahnya yang besar daripada badannya.. Mereka semua tercengang dengan aksi Lire tersebut.. tidak menyangka kalau Lire mempunyai senjata sebesar itu..
"Whoaa.. sepertinya aku kenal dengan makhluk disana itu.. Seperti Wendy yang pernah kita temui di Trial Tower kan elesis??" Kata Arme. "Yup.. itu kelihatan seperti Wendy.. tapi kok dia berwarna hitam dan sedikit beda yaah dari yang kita temui sebelumn ya.." Kata Elesis. "Itu.. kalau tidak salah Black Wendy.. memang mirip seperti Wendy.. tetapi dia memiliki perbedaan.. Black Wendy lebih suka tinggal di daerah lembab seperti hutan.. sedangkan Wendy lebih senang tinggal di daerah dingin.. dan lagian kita bisa lihat kalau Black Wendy ini mirip sekali dengan King Kong.. (/Oh man/)." Kata Lire. "Kalian semua pergilah ke tempat selanjutnya.. sepertinya ini adalah pekerjaanku.." Kata Ronan. "Aku berharap padamu Ronan.. semoga kau bisa menyusul kita.." Kata Elesis cemas. "Tenang saja.. aku akan berusaha sekuat tenaga." Kata Ronan memastikan kecemasan Elesis. "Bersiaplah kau Black Wendy!! Lawanmu adalah aku!! jangan mencoba menghindari dari pertarungan yang sempat tertunda!!" Kata Ronan.
Setelah sekian lama dia berusaha untuk membunuh Black Wendy.. akhirnya Black Wendy pun mati di tangan Ronan. ya.. memang ada kaitannya antara Ronan dengan Black Wendy.. karena Black Wendy adalah orang yang memporak porandakan tempat berlatih dia bersama gurunya.. dia sempat memberi tanda sabetan pedang dia di lengan kiri nya berbentuk X (X Mark). " *Hosh hosh* Aaaku.. haaaaruuus.. Meeenyuussuull mereekaaa.." Kata Ronan terengah - engah. "Kau sebaiknya memulihkan lukamu sebelum lukamu bertambah parah.. tidak aku sangka kau terlalu bersikeras mengeluarkan semua tenagamu untuk mengalahkan monster ini.." Kata Sang Naga. "Sekarang beristirahatlah.. nanti kita akan menyusul mereka.. Mereka baik - baik saja.." kata Sang Naga lanjutnya. " *Hosh hosh* Baiklah.. terima kasih." Kata Ronan. dan Ronan pun tertidur..
Di mimpi Ronan dia bertemu gurunya lagi.. dan memberi tahu kalau ada sebuah monster yang menjaga sebuah senjata yang sangat cocok dengan Ronan.. tetapi tempat itu berada di kastil Victor (Victor Fortress). tidak terasa Ronan sudah pulih dan bangun. "Baiklah kita jalan.. Naga keluarlah dan beri aku tumpangan untuk mencapai tempat mereka.." Kata Ronan. "Aku tidak yakin.. tapi , baiklah.. naiklah ke pundakku.. kit akan mencari mereka dari atas.." Kata Sang Naga. "Baiklah.." Kata Ronan singkat.
Ronan terbang bersama sang Naga menuju tempat mereka (Grand Chase) Berada.. ternyata mereka telah sampai di tempat yang luas dengan tumbuhan yang lebat dan terlihat dari jauh kalau ada sebuah bunga raksasa berjalan mendekatinya.. Ronan melihat Elesis terpojok langsung marah.. "terima kasih atas tumpangannya.. aku akan lompat dari sini (Dari langit).." Kata Ronan. "Baiklah.. dan jangan memaksakan diri kamu lagi.. itu akan membuatmu terbunuh.." Kata Sang Naga. "Terima kasih Naga.." Kata Ronan. Dan Ronan pun lompat dari atas tubuh Sang Naga dan langsung mengucapkan mantra.. "Wahai penjaga kanavan.. aku.. "Ronan Erudon" keluarga dari Kerajaan Kanavan dan pangeran dari keluarga Erudon.. aku memanggilmu untuk meminta bantuan kepadamu.." Tiba - tiba Di bawah Elesis terdapat magic Circle (Kanavan Strike Magic Circle). "Wahai para pejuang lama!! Hunuskan lah pedangmu dari bawah untuk melindungi orang yang saya cintai (Elesis)!!" "Mengamuklah!!! KANAVAN STRIKE!!" Kata Ronan yang tiba" jatuh di depan Elesis sambil pedang yang dia tancapkan ke Magic Circle dan tiba - tiba berbagai pedang muncul di bawah Magic Circle tersebut dan naik ke atas.. Audrey (Nama pohon raksasa yang berjalan menuju Elesis tersebut) kaget dan tidak sempat menghindari serangannya sehingga dia langsung jatuh pingsan.. "Belum selesai!!! Wahai Dewa Ifrit.. berikanlah aku kekuatan untuk membinasakan makhluk ini!!" "TERIMA INI!!! BLAST STORM Lv. 3!!" Kata Ronan. Ronan tiba - tiba pingsan lagi.. dan dengan cepat dia sadar lagi.
Setelah mengalahkan Audrey mereka beristirahat.. "Uuuhm.. anuu.. Matamu tadi Ronan.. tidak seperti biasanya.. Matamu berwarna Merah membara.." Kata Elesis. Ronan Kaget.. dia baru sadar kalau tadi bukan dia yang membunuh Audrey.. (Karena cara memanggil Blast Storm berbeda). Blast Storm punya Ronan adalah Lv. 1 .. sedangkan yang tadi di keluarkan adalah Lv. 3. "Apakah mungkin Guruku memakai tubuhku??" Kata Ronan dalam hati. "Tapi.. terima kasih yah Ronan.. kau telah menyelamatkan kita dari bahaya tadi.. (/Blush/)" Kata Elesis. "Siaal.. aku tidak bisa membunuh makhluk itu.. Terima kasih Ronan kau telah menyelamatkan aku.. kau datang di waktu yang tepat.." Kata Jin. "Baiklah malam ini kita bermalam disini dulu.. karena Lire , Arme , Ryan dan Jin sedang terluka.. dan lagian juga Ronan mungkin telah mengeluarkan banyak tenaga nya tadi.." Kata Elesis. "Baiklah.. kita semua bermalam disini.. Selamat Malam.." Kata Arme.
Ronan pun tertidur.. dan bertemu dengan Guru nya di dalam mimpi..
To Be Continued.
Next Chapter..
Chapter 9 : Dream , Hope , Reality.
Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com
..::: Ronan's Story Part 7 :::..
Chapter 7 : Meet Old Friend.
Setelah diberi nasihat oleh sang Naga.. Ronan bertekad untuk mencari kekuatan baru nya... dia merasa ada sesuatu yang memanggil.. kekuatan misterius yang sangat besar.. "eekh.. Ronan kau tahu jalan ini??" Kata Elesis. "Hmm.. Aku hanya mengikuti kekuatan yang besar berasal ini.. dan kurasakan ada kekuatan yang besar di kastil mengapung itu (Victor Fortress)" Kata Ronan. "Itu adalah tempat tinggal temanku Victor.. terakhir aku menemuinya dia baik" saja.. aku harap dia tidak jatuh kedalam kegelapan.." Kata Jin. "Ini Aneh.. sepertinya Air di Sungai ini telah terkontaminasi oleh sesuatu.. Seperti telah di berikan racun.. Semuanya!! Jangan biarkan pertahananmu lemah!! hanya satu monster yang bisa melakukan hal ini.. tapi apa mungkin??" Kata Jin lanjutnya.. "Aku merasa tidak enak dengan tempat ini.." Kata Ryan.. "Lihat ada monster berambut Pink yang aneh memukul temannya sendiri (Amy).." Kata Elesis. "Sepertinya saya pernah bertemu dengan Dia.. tapi saya lupa namanya.." Kata Jin. Setelah Mentelusuri sumber sungai ini yang telah terkontaminasi.. Jin menemukan sesosok Monster Kepiting Besar yang mencampurkan racun yang dimulutnya dengan air jernih.. "OMG!!! Kepiting apaan itu??" Kata Arme Shock. "Itu adalah Krustacio the Gentleman Crab" Kata Jin. "(Sweat) Tidak se Gentle yang di bilang oleh Jin.. (Sweat)." Kata Ryan. "Hahahaha.. kalian para Grand Chase telah berjalan sampai sejauh ini?? Sangat mengesankan.. akan tetapi.. Perjalanan kalian akan berakhir disini.. Dan kau Jin.. kau akan berakhir disini seperti pejuang - pejuang Silver Knights yang sudah meninggal.." Kata Krustacio. "Aku tidak akan kalah denganmu Krustacio!! Aku pernah mengalahkanmu waktu itu.." Kata Jin. "Semuanya!! Incar bawah cangkangnya.. itu adalah kelemahan dia.. dan jadikan Cangkang bawahnya sebagai pelindung!!" Kata Jin Lanjutnya. "(/+_+/) Sepertinya kita akan makan malam seafood Besar niih... hahaha.." Kata Arme. "Semuanya Hati - Hati!!" Kata Ronan. "Ronan Lindungi mereka dari hujan stalaktik yang ada di atas kalian.. kalian bisa terbunuh jika terkena benda tersebut.." Kata Jin kepada Ronan. "Lindungi kita (Lire dan Arme) Biar mereka menyerang dari jarak dekat.. kau lindungi kita (Arme dan Lire karena mereka menyerang dari jarak jauh)" Kata Lire. "Baik!! Holy Bless Lv. 3!!" Kata Ronan. Setelah battle dengan sengit oleh Krustacio.. Krustacio akhirnya pun takluk oleh Jin. "Katakan!! Siapa dalang dari kehancuran benua Silver Land ini!!" Kata Jin dengan Marah. "Khu..Khu..Khu.. Kau akan segera tahu nantinya.. King Guang Menantimu.. Bersiaplah menghadapi ajalmu.." Kata Krustacio. "Kau tidak terlihat seperti Gentleman Crab.. akan ku bakar kau..!! *FIRESTORM!!*" Kata Arme. "Ughyaaa!!!" Kata Krustacio. "King Guang?? Teman baikku.. ada apa sebenarnya ini??" Kata Jin. "Sabar Jin.. kita pasti akan mengetahui sumber kekacauan di benua ini.." Kata Ronan mentegaskan Jin. "Hei kalian (Jin dan Ronan).. Makan Malam sudah siap.." Kata Arme.
Setelah mereka makan malam dengan hidangan daging kepiting yang besar.. dia beristirahat.. tetapi Ronan tidak istirahat karena masih harus berlatih.. mendengar Ronan berlatih di malam hari Elesis pun terbangun.. Melihat kegigihan Ronan untuk mengasah lebih dalam lagi kemampuannya dia menemani Ronan Berlatih malam itu..
Pagi Harinya..
"Kita Sampai" Kata Jin. "Jadi inikah tempat King Guang.. Sepertinya Air telah habis di daerah sekitar sini.." Kata Ronan. "Kita harus mencari tahu penyebab kekeringan ini.. aku harap kita belum terlambat untuk menolong King Guang.." Kata Jin. "Baiklah kita berangkat!!" Kata Elesis. "sepertinya Para peri dan spirit air telah mencoba menghalangi jalan kita.." Kata Ryan. "Aku tidak tega membunuh peri tersebut.. dan para spirit".. " Kata Ryan. "Sepertinya Spirit ini tidak berbahaya deh.. aku coba pegang yaah.." Kata Arme. "Jangan Sentuh itu!! Dia bukan lagi yang baik seperti yang kau pikirkan!!" Kata Jin. "Syaaash~" Kata Spirit. "Aack.. Baiklah jika kau ingin di musnahkan.. (>:-S)" Kata Arme.
Saat di tengah perjalanan dia bertemu dengan Demon.. "Halo para petualang. boleh saya mitna waktu kalian sebentar??" Kata Demon Butler tersebut.. "Salam Guardian Wahai Demon.." Kata Ronan. "Apa kalian melihat sesosok pria berambut ungu berada di sekitar sini??" Kata Demon Butler tersebut.. "Uuhm.. sampai saat ini kita hanya melihat Demon hanya kamu.." Kata Ronan. Tiba - tiba sesosok bayangan datang di belakang Demon Butler tersebut. "Sudahlah Jeeves.. tidak ada gunanya bertanya kepada mereka.. mereka pasti tidak tahu dimana mereka berada.." Kata Wanita Demon itu yang bernama Ley Von Crimson (Tertulis namanya di jubah belakangnya). "Baik Nyonya.. Kalau begitu kita pergi.." Kata Demon Butler tersebut. "Uuukh.. menyebalkan sekali Demon tersebut.. dia sangat sok hebat.. tapi aku akui.. dia cantik daripada aku.. (/Blush/)" Kata Arme.
Setelah mencapai tempat yang sangat besar.. mereka melihat sang Naga (Bukan Naga Ronan pastinya) Meminum semua air yang ada.. "Air.. Air.. Air adalah milikku.. tidak ada satupun yang boleh meminta air ini.. air adalah kekuatanku!!" Kata King Guang. "King Guang!! Tidak mungkin kita sudah terlambat.." Kata Jin. "Jin.. apa yang aku lakukan ini?? Jin.. Tolong aku.. aku tidak bisa mengendalikan seutuhnya tubuhku.. ada seseorang yang mengendalikan ini semua.. Kumohon Jin.." Kata King Guang.. "Groaaa.. Akan aku musnahkan kalian para Grand Chase!! Hahahahaha.." Kata King Guang yang nada bicaranya berubah.. "King Guang.. aku akan membebaskanmu dari kejahatan ini.. maafkan aku King Guang.. Teman - Teman!! Serang kepalanya!! itu adalah titik kelemahannya!!" Kata Jin. "Urusan menembak serahkan kepadaku.. Ronan tolong yah bantu aku untuk melindungiku.." Kata Lire. "Baik Lire.. akan ku gunakan seluruh kekuatanku untuk melindungi kalian.." Kata Ronan. "Uukh.. dia datang.." Kata Arme. Lama mereka melawan King Guang dengan susah payahnya.. sampai akhirnya dia berbicara di detik - detik terakhirnya. "Terima kasih Jin.. Terima kasih telah membebaskanku dari belenggu ini.. kini aku bebas.. Semoga kau mencapai tempat King Fang.. karena dia mempunyai informasi tentang kehancuran benua ini.. Jin.. Berhati - hatilah.." Kata King Guang lalu dia meninggal. "King Guang.. tidak akan aku sia - sia kan perjuanganmu.. (Hik..Hik..)" Kata Jin. "Bangunlah Jin.. belum saatnya kau menyerah disini.. Ingatlah perngorbanan King Guang ini.. King Guang berkorban untukmu tidak sia - sia.. jangan sia - sia kan pengorbanan dia.." Kata Ronan. "Kau benar Ronan.. terima kasih telah menasihati ku.." Kata Jin. "Kalau begitu bisa kita lanjutkan perjalanan ini??" Kata Arme. "Baiklah.. tujuan selanjutnya.. Sarang King Fang." Kata Jin.
Akhirnya mereka pun berjalan menuju Tempat dimana King Fang sedang menunggu kehadiran mereka.. akan tetapi.. Hutan telah memanggil dua Elf (Lire dan Ryan) Karena ada Hutan yang sedang di bawah kendali kekuatan jahat.. "Hei Jin.. apakah disini ada hutan lagi selain Whispering Woods??" Kata Ryan. "Ada.. nama Hutannya adalah Primeval Island.. memang kenapa Ryan??" Kata Jin dengan Heran. "Bisakah kau antarkan kita (Lire dan Ryan) ke tempat sana?? aku merasakan Hutan disana telah memanggil kita (Lire dan Ryan)." Kata Ryan. "Baiklah kalau begitu.. kita tunda dulu perjalanan menuju sarang King Fang.. Kita menuju Primeval Island untuk membantu mereka.." Kata Ronan. "Lebih baik begitu.. aku juga ingin tahu bagaimana keadaan hutan tersebut.." Kata Arme.
To Be Continued..
Next Chapter 8 : Nature's Awkward!!
Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com
Setelah diberi nasihat oleh sang Naga.. Ronan bertekad untuk mencari kekuatan baru nya... dia merasa ada sesuatu yang memanggil.. kekuatan misterius yang sangat besar.. "eekh.. Ronan kau tahu jalan ini??" Kata Elesis. "Hmm.. Aku hanya mengikuti kekuatan yang besar berasal ini.. dan kurasakan ada kekuatan yang besar di kastil mengapung itu (Victor Fortress)" Kata Ronan. "Itu adalah tempat tinggal temanku Victor.. terakhir aku menemuinya dia baik" saja.. aku harap dia tidak jatuh kedalam kegelapan.." Kata Jin. "Ini Aneh.. sepertinya Air di Sungai ini telah terkontaminasi oleh sesuatu.. Seperti telah di berikan racun.. Semuanya!! Jangan biarkan pertahananmu lemah!! hanya satu monster yang bisa melakukan hal ini.. tapi apa mungkin??" Kata Jin lanjutnya.. "Aku merasa tidak enak dengan tempat ini.." Kata Ryan.. "Lihat ada monster berambut Pink yang aneh memukul temannya sendiri (Amy).." Kata Elesis. "Sepertinya saya pernah bertemu dengan Dia.. tapi saya lupa namanya.." Kata Jin. Setelah Mentelusuri sumber sungai ini yang telah terkontaminasi.. Jin menemukan sesosok Monster Kepiting Besar yang mencampurkan racun yang dimulutnya dengan air jernih.. "OMG!!! Kepiting apaan itu??" Kata Arme Shock. "Itu adalah Krustacio the Gentleman Crab" Kata Jin. "(Sweat) Tidak se Gentle yang di bilang oleh Jin.. (Sweat)." Kata Ryan. "Hahahaha.. kalian para Grand Chase telah berjalan sampai sejauh ini?? Sangat mengesankan.. akan tetapi.. Perjalanan kalian akan berakhir disini.. Dan kau Jin.. kau akan berakhir disini seperti pejuang - pejuang Silver Knights yang sudah meninggal.." Kata Krustacio. "Aku tidak akan kalah denganmu Krustacio!! Aku pernah mengalahkanmu waktu itu.." Kata Jin. "Semuanya!! Incar bawah cangkangnya.. itu adalah kelemahan dia.. dan jadikan Cangkang bawahnya sebagai pelindung!!" Kata Jin Lanjutnya. "(/+_+/) Sepertinya kita akan makan malam seafood Besar niih... hahaha.." Kata Arme. "Semuanya Hati - Hati!!" Kata Ronan. "Ronan Lindungi mereka dari hujan stalaktik yang ada di atas kalian.. kalian bisa terbunuh jika terkena benda tersebut.." Kata Jin kepada Ronan. "Lindungi kita (Lire dan Arme) Biar mereka menyerang dari jarak dekat.. kau lindungi kita (Arme dan Lire karena mereka menyerang dari jarak jauh)" Kata Lire. "Baik!! Holy Bless Lv. 3!!" Kata Ronan. Setelah battle dengan sengit oleh Krustacio.. Krustacio akhirnya pun takluk oleh Jin. "Katakan!! Siapa dalang dari kehancuran benua Silver Land ini!!" Kata Jin dengan Marah. "Khu..Khu..Khu.. Kau akan segera tahu nantinya.. King Guang Menantimu.. Bersiaplah menghadapi ajalmu.." Kata Krustacio. "Kau tidak terlihat seperti Gentleman Crab.. akan ku bakar kau..!! *FIRESTORM!!*" Kata Arme. "Ughyaaa!!!" Kata Krustacio. "King Guang?? Teman baikku.. ada apa sebenarnya ini??" Kata Jin. "Sabar Jin.. kita pasti akan mengetahui sumber kekacauan di benua ini.." Kata Ronan mentegaskan Jin. "Hei kalian (Jin dan Ronan).. Makan Malam sudah siap.." Kata Arme.
Setelah mereka makan malam dengan hidangan daging kepiting yang besar.. dia beristirahat.. tetapi Ronan tidak istirahat karena masih harus berlatih.. mendengar Ronan berlatih di malam hari Elesis pun terbangun.. Melihat kegigihan Ronan untuk mengasah lebih dalam lagi kemampuannya dia menemani Ronan Berlatih malam itu..
Pagi Harinya..
"Kita Sampai" Kata Jin. "Jadi inikah tempat King Guang.. Sepertinya Air telah habis di daerah sekitar sini.." Kata Ronan. "Kita harus mencari tahu penyebab kekeringan ini.. aku harap kita belum terlambat untuk menolong King Guang.." Kata Jin. "Baiklah kita berangkat!!" Kata Elesis. "sepertinya Para peri dan spirit air telah mencoba menghalangi jalan kita.." Kata Ryan. "Aku tidak tega membunuh peri tersebut.. dan para spirit".. " Kata Ryan. "Sepertinya Spirit ini tidak berbahaya deh.. aku coba pegang yaah.." Kata Arme. "Jangan Sentuh itu!! Dia bukan lagi yang baik seperti yang kau pikirkan!!" Kata Jin. "Syaaash~" Kata Spirit. "Aack.. Baiklah jika kau ingin di musnahkan.. (>:-S)" Kata Arme.
Saat di tengah perjalanan dia bertemu dengan Demon.. "Halo para petualang. boleh saya mitna waktu kalian sebentar??" Kata Demon Butler tersebut.. "Salam Guardian Wahai Demon.." Kata Ronan. "Apa kalian melihat sesosok pria berambut ungu berada di sekitar sini??" Kata Demon Butler tersebut.. "Uuhm.. sampai saat ini kita hanya melihat Demon hanya kamu.." Kata Ronan. Tiba - tiba sesosok bayangan datang di belakang Demon Butler tersebut. "Sudahlah Jeeves.. tidak ada gunanya bertanya kepada mereka.. mereka pasti tidak tahu dimana mereka berada.." Kata Wanita Demon itu yang bernama Ley Von Crimson (Tertulis namanya di jubah belakangnya). "Baik Nyonya.. Kalau begitu kita pergi.." Kata Demon Butler tersebut. "Uuukh.. menyebalkan sekali Demon tersebut.. dia sangat sok hebat.. tapi aku akui.. dia cantik daripada aku.. (/Blush/)" Kata Arme.
Setelah mencapai tempat yang sangat besar.. mereka melihat sang Naga (Bukan Naga Ronan pastinya) Meminum semua air yang ada.. "Air.. Air.. Air adalah milikku.. tidak ada satupun yang boleh meminta air ini.. air adalah kekuatanku!!" Kata King Guang. "King Guang!! Tidak mungkin kita sudah terlambat.." Kata Jin. "Jin.. apa yang aku lakukan ini?? Jin.. Tolong aku.. aku tidak bisa mengendalikan seutuhnya tubuhku.. ada seseorang yang mengendalikan ini semua.. Kumohon Jin.." Kata King Guang.. "Groaaa.. Akan aku musnahkan kalian para Grand Chase!! Hahahahaha.." Kata King Guang yang nada bicaranya berubah.. "King Guang.. aku akan membebaskanmu dari kejahatan ini.. maafkan aku King Guang.. Teman - Teman!! Serang kepalanya!! itu adalah titik kelemahannya!!" Kata Jin. "Urusan menembak serahkan kepadaku.. Ronan tolong yah bantu aku untuk melindungiku.." Kata Lire. "Baik Lire.. akan ku gunakan seluruh kekuatanku untuk melindungi kalian.." Kata Ronan. "Uukh.. dia datang.." Kata Arme. Lama mereka melawan King Guang dengan susah payahnya.. sampai akhirnya dia berbicara di detik - detik terakhirnya. "Terima kasih Jin.. Terima kasih telah membebaskanku dari belenggu ini.. kini aku bebas.. Semoga kau mencapai tempat King Fang.. karena dia mempunyai informasi tentang kehancuran benua ini.. Jin.. Berhati - hatilah.." Kata King Guang lalu dia meninggal. "King Guang.. tidak akan aku sia - sia kan perjuanganmu.. (Hik..Hik..)" Kata Jin. "Bangunlah Jin.. belum saatnya kau menyerah disini.. Ingatlah perngorbanan King Guang ini.. King Guang berkorban untukmu tidak sia - sia.. jangan sia - sia kan pengorbanan dia.." Kata Ronan. "Kau benar Ronan.. terima kasih telah menasihati ku.." Kata Jin. "Kalau begitu bisa kita lanjutkan perjalanan ini??" Kata Arme. "Baiklah.. tujuan selanjutnya.. Sarang King Fang." Kata Jin.
Akhirnya mereka pun berjalan menuju Tempat dimana King Fang sedang menunggu kehadiran mereka.. akan tetapi.. Hutan telah memanggil dua Elf (Lire dan Ryan) Karena ada Hutan yang sedang di bawah kendali kekuatan jahat.. "Hei Jin.. apakah disini ada hutan lagi selain Whispering Woods??" Kata Ryan. "Ada.. nama Hutannya adalah Primeval Island.. memang kenapa Ryan??" Kata Jin dengan Heran. "Bisakah kau antarkan kita (Lire dan Ryan) ke tempat sana?? aku merasakan Hutan disana telah memanggil kita (Lire dan Ryan)." Kata Ryan. "Baiklah kalau begitu.. kita tunda dulu perjalanan menuju sarang King Fang.. Kita menuju Primeval Island untuk membantu mereka.." Kata Ronan. "Lebih baik begitu.. aku juga ingin tahu bagaimana keadaan hutan tersebut.." Kata Arme.
To Be Continued..
Next Chapter 8 : Nature's Awkward!!
Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com
Langganan:
Postingan (Atom)