Chapter 8 : Nature's Awkward!!
Setelah sampai di tempat hutan yang indah.. "Waaah.. tidak kusangka di dalam benua ini terdapat tempat seindah ini.. aku kira tempat ini hanyalah mitos belaka dan tidak pernah ada.." Kata Arme dengan kagumnya. "Baiklah Ryan.. ini adalah Primeval Island.. tetapi.. aku merasakan hawa jahat menyelimuti hutan ini.. kau benar Ryan.. Hutan ini sepertinya tidak beres.." Kata Jin. "Baiklah kita berangkat.." Kata Ryan. "Hati - hati terhadap nyamuk.. Nyamuk ini berbeda dengan yang kita temui sebelumnya.. Nyamuk ini.. Beracun.." Kata Ryan. "Baiklah bukan cuma itu saja.. kita kedatangan tamu.. apakah itu?? seperti bunga pemakan segalanya.. tetapi aneh.. kok bisa bergerak yaah dan mempunyai badan , kaki dan tangan?? apakah ini mutasi dari tumbuhan tersebut dengan hewan lain?? tidak mungkin aah.." Kata Lire. "Itu adalah anak buah Audrey.. Audrey kalau membuat anak buah pasti menanamkan benih itu.. aku pernah melawannya sekali.. tetapi tidak yang sebesar ini.. aku ingatkan jika ingin melawan anak buahnya.. berharap jauh - jauh jika dia sudah jatuh ke tanah.. karena dia akan meledakkan diri dan mengeluarkan gas beracun di daerah sekitarnya.. " Kata Jin menjelaskan. "Baiklah ini berarti tidak semudah yang aku kira.. terpaksa aku harus menggunakan senjata ini.. padahal aku tidak ingin menggunakan senjata ini.. *Dzziing.. Craaack.. Creecck.. Kriiick..* Baiklah Great Bow telah jadi.. aku siap bertempur!!" Kata Lire memangkul panahnya yang besar daripada badannya.. Mereka semua tercengang dengan aksi Lire tersebut.. tidak menyangka kalau Lire mempunyai senjata sebesar itu..
"Whoaa.. sepertinya aku kenal dengan makhluk disana itu.. Seperti Wendy yang pernah kita temui di Trial Tower kan elesis??" Kata Arme. "Yup.. itu kelihatan seperti Wendy.. tapi kok dia berwarna hitam dan sedikit beda yaah dari yang kita temui sebelumn ya.." Kata Elesis. "Itu.. kalau tidak salah Black Wendy.. memang mirip seperti Wendy.. tetapi dia memiliki perbedaan.. Black Wendy lebih suka tinggal di daerah lembab seperti hutan.. sedangkan Wendy lebih senang tinggal di daerah dingin.. dan lagian kita bisa lihat kalau Black Wendy ini mirip sekali dengan King Kong.. (/Oh man/)." Kata Lire. "Kalian semua pergilah ke tempat selanjutnya.. sepertinya ini adalah pekerjaanku.." Kata Ronan. "Aku berharap padamu Ronan.. semoga kau bisa menyusul kita.." Kata Elesis cemas. "Tenang saja.. aku akan berusaha sekuat tenaga." Kata Ronan memastikan kecemasan Elesis. "Bersiaplah kau Black Wendy!! Lawanmu adalah aku!! jangan mencoba menghindari dari pertarungan yang sempat tertunda!!" Kata Ronan.
Setelah sekian lama dia berusaha untuk membunuh Black Wendy.. akhirnya Black Wendy pun mati di tangan Ronan. ya.. memang ada kaitannya antara Ronan dengan Black Wendy.. karena Black Wendy adalah orang yang memporak porandakan tempat berlatih dia bersama gurunya.. dia sempat memberi tanda sabetan pedang dia di lengan kiri nya berbentuk X (X Mark). " *Hosh hosh* Aaaku.. haaaaruuus.. Meeenyuussuull mereekaaa.." Kata Ronan terengah - engah. "Kau sebaiknya memulihkan lukamu sebelum lukamu bertambah parah.. tidak aku sangka kau terlalu bersikeras mengeluarkan semua tenagamu untuk mengalahkan monster ini.." Kata Sang Naga. "Sekarang beristirahatlah.. nanti kita akan menyusul mereka.. Mereka baik - baik saja.." kata Sang Naga lanjutnya. " *Hosh hosh* Baiklah.. terima kasih." Kata Ronan. dan Ronan pun tertidur..
Di mimpi Ronan dia bertemu gurunya lagi.. dan memberi tahu kalau ada sebuah monster yang menjaga sebuah senjata yang sangat cocok dengan Ronan.. tetapi tempat itu berada di kastil Victor (Victor Fortress). tidak terasa Ronan sudah pulih dan bangun. "Baiklah kita jalan.. Naga keluarlah dan beri aku tumpangan untuk mencapai tempat mereka.." Kata Ronan. "Aku tidak yakin.. tapi , baiklah.. naiklah ke pundakku.. kit akan mencari mereka dari atas.." Kata Sang Naga. "Baiklah.." Kata Ronan singkat.
Ronan terbang bersama sang Naga menuju tempat mereka (Grand Chase) Berada.. ternyata mereka telah sampai di tempat yang luas dengan tumbuhan yang lebat dan terlihat dari jauh kalau ada sebuah bunga raksasa berjalan mendekatinya.. Ronan melihat Elesis terpojok langsung marah.. "terima kasih atas tumpangannya.. aku akan lompat dari sini (Dari langit).." Kata Ronan. "Baiklah.. dan jangan memaksakan diri kamu lagi.. itu akan membuatmu terbunuh.." Kata Sang Naga. "Terima kasih Naga.." Kata Ronan. Dan Ronan pun lompat dari atas tubuh Sang Naga dan langsung mengucapkan mantra.. "Wahai penjaga kanavan.. aku.. "Ronan Erudon" keluarga dari Kerajaan Kanavan dan pangeran dari keluarga Erudon.. aku memanggilmu untuk meminta bantuan kepadamu.." Tiba - tiba Di bawah Elesis terdapat magic Circle (Kanavan Strike Magic Circle). "Wahai para pejuang lama!! Hunuskan lah pedangmu dari bawah untuk melindungi orang yang saya cintai (Elesis)!!" "Mengamuklah!!! KANAVAN STRIKE!!" Kata Ronan yang tiba" jatuh di depan Elesis sambil pedang yang dia tancapkan ke Magic Circle dan tiba - tiba berbagai pedang muncul di bawah Magic Circle tersebut dan naik ke atas.. Audrey (Nama pohon raksasa yang berjalan menuju Elesis tersebut) kaget dan tidak sempat menghindari serangannya sehingga dia langsung jatuh pingsan.. "Belum selesai!!! Wahai Dewa Ifrit.. berikanlah aku kekuatan untuk membinasakan makhluk ini!!" "TERIMA INI!!! BLAST STORM Lv. 3!!" Kata Ronan. Ronan tiba - tiba pingsan lagi.. dan dengan cepat dia sadar lagi.
Setelah mengalahkan Audrey mereka beristirahat.. "Uuuhm.. anuu.. Matamu tadi Ronan.. tidak seperti biasanya.. Matamu berwarna Merah membara.." Kata Elesis. Ronan Kaget.. dia baru sadar kalau tadi bukan dia yang membunuh Audrey.. (Karena cara memanggil Blast Storm berbeda). Blast Storm punya Ronan adalah Lv. 1 .. sedangkan yang tadi di keluarkan adalah Lv. 3. "Apakah mungkin Guruku memakai tubuhku??" Kata Ronan dalam hati. "Tapi.. terima kasih yah Ronan.. kau telah menyelamatkan kita dari bahaya tadi.. (/Blush/)" Kata Elesis. "Siaal.. aku tidak bisa membunuh makhluk itu.. Terima kasih Ronan kau telah menyelamatkan aku.. kau datang di waktu yang tepat.." Kata Jin. "Baiklah malam ini kita bermalam disini dulu.. karena Lire , Arme , Ryan dan Jin sedang terluka.. dan lagian juga Ronan mungkin telah mengeluarkan banyak tenaga nya tadi.." Kata Elesis. "Baiklah.. kita semua bermalam disini.. Selamat Malam.." Kata Arme.
Ronan pun tertidur.. dan bertemu dengan Guru nya di dalam mimpi..
To Be Continued.
Next Chapter..
Chapter 9 : Dream , Hope , Reality.
Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar