Minggu, 02 Desember 2012

..::: Mari Story 5 :::..



Chapter 5: Rebirth Part 1

Setelah kejadian di Relics Of Kounat yang sangat hebat itu.. Tim Grand Chase kembali ke tempatnya masing - masing.. Elesis pergi ke tempat perkumpulan Ruby Knight yang ada di Serdin.. Arme pergi ke tempat Violet Mage Guild, Lire dan Ryan kembali ke desa mereka di Elven Forest, Lass pergi ke tempat perkumpulan Assassin Guild Silver Cross, Amy pergi ke tempat Temple Of Circulation untuk menemui Samsara, Jin pergi ke tempat asalnya Silver Land untuk mencari sesuatu, Ronan pergi ke kerajaan Kanavan dia diangkat sebagai Pangeran dari Kerajaan Kanavan, Zero pergi untuk mengejar keberadaan Duel sekarang, Dio memutuskan untuk tetap di dunia Aernas (dunia Grand Chase) karena masih ada yang ingin dia dapatkan.. sedangkan Sieghart.. dia masih di tempat dimana Mari meninggalkannya untuk selamanya.. dia masih tidak bisa menyangka bahwa pertemuannya akan secepat itu.. "Mari.." Kata Sieghart.. dan akhirnya Sieghart pun pergi ke tempat para Highlander tersisa.. Mereka semua ternyata pergi ke tempat masing - masing dengan satu tujuan.. "DEMI MARI.. KITA HARUS.. MENJADI KUAT!!" Seru semua tim Grand Chase kecuali Zero dan Dio karena mereka mempunyai tujuan yang lain..


5 Tahun Berlalu.. Tiba - tiba ada sebuah Gerhana Total terjadi di Aernas.. Elesis, Arme, Lire, Ryan, Ronan, Amy, Jin, Lass, Sieghart, Zero, Dio menyadarinya.. saat mereka melihat ke atas langit.. "Ini bukan sebuah gerhana biasa.. aku merasakan akan ada sebuah legenda kuno yang akan bangkit.." Kata Lass.. "Aku harus memberitahu mereka semua.." Kata Lass yang langsung cepat - cepat memberi kabar dengan mengirim surat melalui burung elang miliknya.. Elesis, Arme, Lire, Ryan, Ronan, Amy, Jin, Sieghart mendapatkan surat dari Lass dan Lass meminta untuk bertemu di tempat dimana Mari meninggalkan mereka semua yaitu Relics Of Kounat.. Saat sampai disana, mereka semua berkumpul.. menyadari kalau mereka satu sama lain sangat berbeda dari yang dulu.. Elesis menjadi sebuah Jendral perang di Ruby Knight, Lire menjadi seorang Dewi pelindung sama seperti Gaia, Arme menjadi seorang Penyihir terhebat diantara Violet Mage Member yang lainnya, Ryan menjadi penerus penjaga hutan dan sekaligus menjadi kekasih Lire, Ronan menjadi seorang Pangeran Kanavan yang sangat gagah, Jin menjadi Master of Fists, Amy akhirnya menjadi seorang Diva yang sangat dia impikan sejak kecil, Sieghart menjadi orang satu - satunya Highlander yang tersisa.. dan Lass sendiri menjadi seorang Ketua Guild Silver Cross.. "Wah, sepertinya kita sudah menepati janji yang kita buat dulu.." Kata Ryan, "Sudah tentu, aku tidak akan mengingkar janji kepadanya.." Kata Elesis. "Terus Lass.. mengapa kamu membawa kita kesini?? Ada apa ini sebenarnya dengan Gerhana total ini?? Tidak seperti gerhana - gerhana sebelumnya yang tidak gelap gulita seperti ini.." Tanya Elesis.. "Iya.. ini menyangkut legenda yang dulu pernah kita dengar.. pernah kan kalian mendengar tiga Dewi yang membangun negeri ini?? Sudah tentu Sieghart pasti sudah memahami hal ini.." Kata Lass.. "Apakah ini menyangkut hal mengenai Isu kebangkitan salah satu Dewi kita yang bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati tersebut??" Kata Sieghart. "Aku belum pasti, yang pasti.. aku pernah di ceritakan.. bahwa nanti jika ada seorang wanita yang memiliki mata berwarna aneh itu meninggal, maka akan terjadi gerhana total dan akhirnya Dewi Agnecia akan kembali ke Dunia ini lagi dalam bentuk manusia.. Aku masih belum tahu dia bernama siapa.." Kata Lass. "Rin.. Agnecia Rin.. dia akan menjadi manusia dengan memakai nama Rin.." Kata Sieghart. "Rin??" Kata Ronan. "Iya, yang berarti ini adalah hari kebangkitan sang Dewi Agnecia.. tetapi, dimana dia akan bangkit dari tidurnya yang lama sekali itu??" Kata Lass.

Tiba - tiba, di lantai atas Kounat Tower mengeluarkan sinar yang sangat terang dan menyilaukan mata.. sehingga Mereka semua susah untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi.. Saat Cahaya nya sudah mulai memudar.. Cahaya itu akhirnya menghilang perlahan - lahan di atas Kounat Tower.. "Selamat Lass.. Kamu sangat berbakat untuk hal ini.. kita menemukan Rin.." Kata Sieghart. "Oh Tidak.. Teman - teman.. sebaiknya kita segera pergi untuk mengambil Rin sebelum kita di dahului oleh Astaroth.. dia sedang menuju tempat ini.." Kata Lire menyuruh mereka semua untuk segera menemukan Rin.. "Gawat.. kalau sampai Rin jatuh ke tangan Astaroth.. dia akan membangkitkan kembali Dewa Thanatos dan Drawl beserta Veron.. kita harus cepat.." Kata Sieghart.. "Sieghart.. aku tahu apa rencanamu.. sebaiknya kamu cepat - cepat untuk menemukan Rin.. karena ini adalah kesempatan terakhirmu untuk menghidupkan kembali Mari.. Berjuanglah.. kita semua akan menghambat Astaroth untuk mendahului kamu.." Kata Lass. "Terima kasih teman - teman.. aku berhutang kepadamu.. serahkan kepadaku.." Kata Sieghart.. "Sieghart tunggu, aku ikut denganmu.. kalau kamu jalan sendiri.. maka akan lama untuk mencapai tempat teratas.. aku bisa memberikanmu tumpangan untuk sampai ke atas.." Kata Ronan yang langsung mengeluarkan Ancient Arc Dragonnya.. "Kita berangkat.." Kata Ronan.. Dan akhirnya Ronan dan Sieghart pergi ke Kounat Tower untuk mencari keberadaan Rin..

Saat Ronan dan Sieghart mencari Rin.. Jin, Amy, Ryan, Elesis, Lire, Arme, Lass membuat Astaroth sibuk melawan mereka semua.. "Wah.. lihat siapa yang kembali.. sudah lama sekali kita tidak bertemu, Grand Chase.." Kata Astaroth datang ke tempat mereka.. "Cih.. aku tahu alasan kamu menuju tempat ini Astaroth.. untuk merebut Dewi Agnecia.. aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.. lawanlah kita jika kamu berani.." Kata Elesis. "Baiklah.. orang keras kepala sepertimu seharusnya aku musnahkan dari dulu.." Kata Astaroth. "Kita tidak lemah seperti dulu lagi.. jadi, bersiaplah.." Kata Elesis. "Elesis, biar aku dan Ryan dulu untuk mencoba kekuatan baru kita.." Kata Lass menyuruh Elesis untuk mundur.. Akhirnya Elesis menuruti perintah Lass "Bagus, Sekarang pergilah menyusul mereka berdua.. mungkin mereka membutuhkan bantuan kalian" Kata Lass.. "Nah, lawanlah kita dulu Astaroth.. akan tidak menyenangkan jika Tujuh orang melawan Satu tikus sepertimu.." Kata Lass. "Cih.. aku akan ikuti permainan mu Lass the Half Blood Demon.." Kata Astaroth membuat Lass marah.. "Bersiaplah.. Dead Breakeer.." Kata Lass yang langsung mengeluarkan Shuriken besar di tangan kanannya dan langsung memutarnya dengan cepat sekali, setelah itu di lepaskannya Shuriken dari tangannya.. "Terima ini Tikus!!" Kata Lass yang langsung melemparkan Shuriken besarnya ke Astaroth.. Tetapi, Shuriken besar yang menuju langsung ke Astaroth itu lewat langsung.. "Sampai situ saja kekuatanmu Lass??" Kata Astaroth.. "Belum selesai.." Lass langsung berada di belakang Astaroth dan memegang Shuriken yang masih berputar dengan cepat.. dengan seketika Lass langsung membalikkan arah Shurikennya dan berputar menuju arah Astaroth lagi.. "Kena kau sekarang.." Kata Lass, "Awas Lass.. kamu sedang berada di tengah udara.. pertahananmu sedang lemah!!" Kata Ryan yang melihat pertahannya terbuka.. "Gawat.." Kata Lass. "Serahkan kepadaku.. Heavenly Guardian!!" Kata Ryan yang langsung mengeluarkan seperti totem besar sambil mengeluarkan sumbu - sumbu api.. "Terima kasih Ryan.. aku berhutang kepadamu.. Ayo Ryan.. kita pasti bisa.." Kata Lass. "Ya.. aku sudah siap.." Kata Ryan. "Dia datang lagi.. cih, sulit sekali untuk membuat dia tertunduk.." Kata Lass. "Tidak semudah itu kamu mengalahkanku Lass.. Jurusmu yang tadi tidak ada apa - apanya.." Kata Astaroth.. Lass pun tiba - tiba tersenyum.. "Kau lengah.." Kata Lass. Tiba - tiba Ryan jatuh dari atas langit menghantam ke bawah tepat di atasnya Astaroth.. "Terima ini!! Grinding Commander!!" Kata Ryan yang langsung membuat Astaroth kehilangan pertahanannya.. "Bagus Ryan.. sekarang giliranku.. Spacial Divide!!" Kata Lass yang langsung membuat penglihatan Astaroth menjadi hitam gelap gulita.. "Cih, ini tidak membuatku takut Lass.. keluarlah dan tunjukkan dirimu.. aku tidak akan takut denganmu.." Kata Astaroth. "Tiba - tiba saat penglihatan Astaroth menjadi pulih kembali, badan Astaroth sudah di ikat mati oleh Lass yang menyebabkan dia tidak akan bisa pergi kemana saja.. "Ryan.. ini saatnya.." Kata Lass.. "Iya.. Spirral Spikes!!" Kata Ryan yang langsung mengeluarkan pohon yang lancip muncul dari tanah yang membuat Astaroth terdorong sampai jauh sekali.. "Lass.. bawa aku.." Kata Ryan, Lass pun membawa Ryan dengan cepat langsung menyusul Astaroth.. "Terima ini!! Heavenly Judgement!!" Kata Ryan yang langsung memutar Pike nya ke atas dan membuat lubang hisap yang sangat besar.. "Lass.. kesempatan terakhirmu untuk mengakhirinya.. dia sudah benar - benar tidak bisa kemana - mana dan pertahanannya terbuka.. "Baiklah, Quick Slash!!" Kata Lass yang langsung memotong ruang 45 derajat dan langsung mengenai Astaroth.. "haaah.. Haaaah.. Haaah.. Apakah kita sudah benar - benar mengalahkannya??" Kata Lass. "Sepertinya begitu Lass, ayo kita susul Elesis dan yang lainnya.." Kata Ryan yang langsung lari menyusul Elesis dan kawan - kawan.. Tetapi, Ryan merasakan suatu energi yang sangat hebat yang sangat dahsyat.. semua bersatu di tempat dimana Astaroth di kalahkan.. "Lass berhenti.. apa kamu merasakan kekuatan mengerikan sebelumnya seperti ini.." Kata Ryan. "Sebelumnya aku sudah pernah merasakan kekuatan seperti ini.. tetapi rasanya kekuatan ini sangat berbeda.." Kata Lass. Tiba - tiba.. Astaroth pun bangkit kembali.. "Uugh.. dia memakai Core Of Life yang membuat dia hidup kembali.." Kata Lass.. "wah wah.. sepertinya kalian sudah sampai batasnya.. Giliranku tiba.." Kata Astaroth yang langsung mengikat mereka berdua dan menarik mereka berdua ke tempat dia.. "Terimalah.. Dark Sphere.." Kata Astaroth yang langsung mengeluarkan dua bola hitam ke Lass dan Ryan yang membuat dia menjadi batu.. "dua sudah tumbang.. sekarang lima lagi.." Kata Astaroth yang langsung meninggalkan tubuh Lass dan Ryan yang membatu tersebut..

Saat di perjalanan, Jin tidak merasakan aura Kekuatan Lass dan Ryan lagi.. merasakan hal itu Jin langsung berhenti berlari.. "Jin, kenapa kamu berhenti?" Kata Amy. "Sepertinya tidak ada yang beres Amy, aku sudah tidak merasakan aura Lass dan Ryan lagi.. aku tidak percaya kalau mereka bisa di kalahkan.." Kata Jin. "Aku ikut denganmu Jin, aku tidak akan membiarkan dia mendahului menemukan keberadaan Dewi Rin.." Kata Amy. "Terima kasih Amy, mari kita perlambat laju dia.. Elesis, Lire, Arme.. sisanya aku serahkan kepadamu.. tinggal sebentar lagi kalian mencapai puncak Kounat.. temukan Dewi Rin sebelum terlambat.." Kata Jin. "Serahkan kepadaku Jin, aku tidak akan membiarkan pengorbanan Lass dan Ryan menjadi sia - sia.." Kata Elesis yang langsung melanjutkan berlari menuju puncak Kounat Tower.

Di atas Tower Kounat..

Sieghart dan Ronan melihat Astaroth semakin mendekat menuju arah mereka.. dan dia melihat juga kalau dalam kejauhan terdapat dua patung yang mereka sangat kenali adalah Lass dan Ryan.. "Lass.. Ryan.. maafkan aku.. aku tidak akan menyerah.. aku tidak akan membuat pengorbanan kalian sia - sia.." Kata Ronan. "Sieghart, tolong lindungi aku, aku akan mencoba memotong dimensi.. aku merasakan kalau kekuatan ini tidak ada di dunia Ernas.. melainkan di dunia lain atau bisa di bilang di dimensi yang berbeda.. Aku akan berusaha mencoba mencari Dewi Rin di dimensi lain.. Jaga tubuhku Sieghart.." Kata Ronan. "Serahkan kepadaku Ronan, aku serahkan semuanya kepadamu Ronan.." Kata Sieghart.. "Astral Vine!!" Ronan pun langsung memotong dimensi dunia Ernas dan langsung mulai ber meditasi untuk menyebrangi dimensi tersebut.. Setelah sekian lama Sieghart menunggu, akhirnya Ronan kembali ke tubuh aslinya.. "Bagaimana Ronan.. apa kamu sudah tahu dimana Dewi Agnecia Rin??" Kata Sieghart. "Ya aku tahu.. tempatnya persis dimana kamu berpisah dengan Mari.. di atas Altar.." Kata Ronan. "Kalau begitu kita harus bergegas.. ayo kita pergi ke Altar.." Kata Sieghart yang langsung bergegas berdiri dan langsung pergi menuju Altar. "Sieghart, tunggu.. aku merasakan ada kekuatan kegelapan dari atas Altar.. ada apa sebenarnya yang terjadi.." Kata Ronan. "Entahlah, yang pasti kita harus sampai ke tempat Altar tersebut.." Kata Sieghart. Setelah sampai di tempat Altar.. ternyata dugaan Ronan tidak salah, terdapat kekuatan kegelapan yang sangat besar.. kekuatan kegelapan itu berasal dari tiga demon bertemu.. yaitu Dio, Ley dan satu lagi orang yang tidak di ketahui namanya oleh Ronan dan Sieghart. "Dio.. Sedang apa kamu disini?" Kata Sieghart. "Dio Burning Canyon.. kepala seharga 100 juta bounty.. sebuah kebetulan bisa bertemu denganmu disini.." Kata Seseorang yang berambut pirang tersebut. "Cih.. seorang pemburu bayaran.. mau apa kamu datang kemari.." Kata Dio. "Sudah jelas ingin mengalahkan pangeran Kegelapan.." Kata Orang asin tersebut.. "Dio.. hentikan, kita sudah tidak ada waktu lagi.. kita harus pergi.. kita harus menghentikan pengejaran Zero yang sia - sia.." Kata Ley yang berusaha untuk melerai nya.. akan tetapi.. Kepala Ley pun juga di hadapkan oleh sebuah pistol yang siap untuk di tembakkan.. "Sekali saja kamu mendekat, peluru ini akan bersarang di kepalamu Putri Crimson River.." Kata orang asing itu.. "Uuugh.. apa boleh buat.." Kata Ley. "Sepertinya kita mendapatkan tamu.. kamu beruntung kali ini Dio, Ley.. kita akan bertemu lagi lain waktu.." Kata orang asing itu yang melihat Ronan dan Sieghart mendekati Dio dan Ley dan langsung lompat dari atas Altar tersebut.. "Siapa dia, Dio??" Kata Ronan. "Seorang pemburu bayaran, namanya adalah Rufus Wild.." Kata Dio. "Rufus?? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu.." Kata Sieghart. "dia mempunyai seorang adik angkat dengan ciri - ciri rambut berwarna putih ke abu - abu an.." Kata Dio. "Lass.. Iya.. Lass.. dia pernah menceritakan kalau dia pernah berpisah dengan Kakak angkatnya.." Kata Ronan menduga.. "Siapa tahu.. oh iya, ada apa kalian disini Dio, Ley?? Bukankah urusan kalian disini sudah selesai?" Kata Dio. "Kita sedang mengejar seorang Elf yang bernama Caxsias Grandiel.. Dia telah mencuri buku yang mengetahui segala hal tentang teknologi dan waktu.." Kata Dio. "setelah itu kita baru akan menghentikan niat Zero untuk mendapatkan Eclipse dan Transcendence.." Kata Dio. "Begitu.. kita sedang mencari seorang Dewi Agnesia Rin disini.. Ronan menjelajar antar dimensi ini dan menemukan sumber kekuatan Rin memancar dari Altar tersebut.." Kata Sieghart. "Rin.. jangan - jangan.. kamu ingin menghidupkan Mari??" Kata Dio. "Iya.. itu adalah tujuanku untuk menemukan Dewi Agnesia.. Tetapi, Astaroth sedang dalam perjalanan kesini.. Ryan dan Lass sudah di jadikan batu.. Bisakah kamu bawa mereka ke tempat aman Dio??" Kata Sieghart. "Itu bukan masalah yang sulit, serahkan kepadaku Ryan dan Lass.. carilah Rin.." Kata Dio yang langsung pergi terbang bersama Ley..

Saat Sieghart dan Ronan sedang sibuk mencari sumber kekuatan Dewi Agnesia tersebut yang di altar.. Astaroth pun sudah mendekati tempat dimana Amy dan Jin berada.. "Wah.. sepertinya ada sepasang kekasih yang bersiap untuk kalah.." tantang Astaroth.. "Cih.. jangan remehkan kita.. Aku tidak akan menyia - nyia kan pengorbanan Lass dan Ryan.. Bersiaplah.. Haaaaaaa.." Kata Jin yang langsung mengumpulkan Chi.. "Aku.. seorang Oracle sudah berjanji kepada para penjaga Core untuk mengembalikan keseimbangan dunia Ernas ini.. Tidak akan aku biarkan kamu semakin merusak dunia ini.." Kata Amy yang langsung mengambil Cleo nya.. "Amy.. kamu sudah siap.. dukung aku Amy.." Kata Jin.. "Baik.. Amy Dance.. Strength UP!!" Kata Amy yang memberi dukungan berupa Kekuatan ganda kepada Jin. "Sky.. Fall !!" Kata Jin yang langsung memukul permukaan tanah dengan sangat keras dan mengeluarkan sebuah kumpulan Chi berbentuk bunga teratai.. "Sekarang Amy.." "Baik.. Endless Waltz!!" Kata Amy yang langsung menggesek biolanya yang mengeluarkan not - not balok bertenaga.. Saat not - not balok tersebut mengenai semuanya ke Astaroth.. mereka tidak tahu bagaimana kondisi Astaroth karena tertutup oleh asap tebal akibat serangan bertubi - tubi mereka.. "Amy, bersiaplah.. Earth And Wind Mastery!!" Kata Jin yang tubuhnya langsung bersinar.. Jin pun mulai bersiap - siap dengan Jin Stance nya.. "Asapnya sudah mulai memudar.." Kata Jin. Saat Asapnya sudah benar - benar memudar ternyata, Astaroth memakai Core Entrophy yang membuat segala serangan yang dia terima akan tidak efek.. "Apaa.. dia memakai Core Entrophy.." Kata Amy kaget. "Sudah aku duga dia pasti memiliki muslihat lain.." "Kamehameha.. Burst Of Chi!!!!" Kata Jin yang langsung mengeluarkan arus Chi bertenaga besar dari kedua telapak tangannya.. "Mystic Floow!!" Kata Amy yang langsung mengeluarkan sebuah prisma merah muda menuju arah Astaroth.. Dengan mudahnya prisma merah muda milik Amy itu pun di tepis.. tetapi, saat Astaroth menepis prisma Amy, prisma tersebut langsung terbelah menjadi dua, membuat dua prisma.. "Apaa.. Prisma yang tidak akan bisa habis??" Kata Astaroth kaget.. karena hanya beberapa orang saja yang bisa memahami cara kerja prisma tak terhingga tersebut.. "Uugh.. kalau begini akan sangat merepotkan.." Kata Astaroth.. "Lihat kemana kamu Astaroth!! Terima ini!!" Kata Jin. Astaroth yang se dari tadi di sibukkan oleh prisma milik Amy tidak menyadari bahwa Jin mengumpulkan Kamehameha Burst of Chi nya semakin membesar dan menuju ke arah Astaroth.. "Uugh.. tidak sempat.. terpaksa aku harus menggunakan Core of Force.." Kata Astaroth yang langsung mengeluarkan Core Of Force dari bajunya.. "Gawaat.. dia berniat untuk mengorbankan diri dia untuk membunuh kita dengan memakai Core of Force milik Zig.." Kata Amy. "Tidak akan kubiarkan dia memakainya.. Amy, gunakan Stigma mu.." Kata Jin menyuruh Amy untuk menggunakan Stigma ke arah Astaroth.. "Baik.. Stigma!!" Kata Amy. "Celaka.. terlambat Jin.. Kita akan mati.." Kata Amy. "Eastern Liquid Jade!!" Kata seseorang yang datang dari belakang Amy dan Jin.. Seseorang dengan rambut berwarna putih ke biru - biruan dengan sepasang mata berwarna merah.. Saat pemuda itu mengatakan Eastern Liquid Jade, turunlah Hujan.. tetapi, hujan nya tidak seperti hujan biasa.. hujan tersebut jika terkena semua tetesan air nya akan melekat di kulit seseorang yang terkena tersebut.. Saat itu Astaroth banyak terkena tetesan air yang tidak dia sadari akibatnya.. kemudia, pemuda itu langsung membuat sebuah bulatan di kedua tangannya.. semua tetesan air hujan tersebut di tarik oleh nya.. Astaroth pun di tarik olehnya.. kemudian bulatan yang ada di kedua tangannya di tekan dan hancur.. saat itu juga Astaroth terkena serangan yang dahsyat sehingga Core of Force, Core of Balance, Core of Destruction pun jatuh ke tanah.. "Aah.. Core milik Zig, Core milik Yamini, Core milik Dewa Thanatos.. aku harus segera mengambilnya.. Jin.. Lindungi aku.. aku ingin membawa ke tiga Core tersebut.." Kata Amy yang langsung berlari.. "Baiklah.. aku akan melindungimu, Amy.." kata Jin yang langsung menyusul Amy lari.. Saat sampai di tempat Astaroth.. Amy berusaha mengambil ke tiga Core tersebut.. saat itu Amy tidak mengetahui kalau Astaroth sudah berada dekat dengannya.. Jin yang tertinggal jauh telat untuk memberi tahu Amy.. Saat Jin menyusul Amy.. dia melihat Amy sedang mengumpulkan Core yang ada dan melihat juga Astaroth tepat berada di belakangnya.. "Amy, Awaaas.." Kata Jin berlari menuju tempat Amy.. "aah.." Saat Amy berbalik badan.. dia melihat Astaroth berdiri di depannya.. "Jin.." Kata Amy sambil meneteskan air matanya.. "Dark Edge.." Kata Astaroth yang langsung mengeluarkan Pedang ilusi besar dan menusuk tubuh Amy.. "Aku Cinta kamu Jin.." Kata Amy saat di tusuk oleh pedang Ilusi Astaroth.. Melihat Amy di tusuk oleh Astaroth, Jin langsung cepat - cepat menuju tempat Amy terbaring tidak berdaya.. "Amyy.. Amy.. aku disini Amy.. bertahanlah.." Kata Jin memangku tubuh Amy.. Amy masih setengah sadar.. tetapi dia mengalami pendarahan yang sangat besar di tubuhnya.. "Jin.. *uhuk*.. maafkan aku Jin.. aku tidak bisa menepati janji kita.." Kata Amy dengan suara terbata - bata.. "Amy.. Amy.. Maafkan aku juga kalau aku tidak berhasil menjagamu.." Kata Jin yang langsung meneteskan air matanya.. "Aku.. Cinta.. kamu.. Jin.." Kata Amy.. "Aku.. Juga.. Amy.." Kata Jin yang sedang bersedih.. "Selamat tinggal, Jin.." Kata Amy yang langsung menutup kedua matanya dengan senyuman yang membuat Jin menyukai dia.. "Amy.. Amy.. tidak.. Amy.. Bangun Amy.." Kata Jin yang menggoyang - goyang kan tubuh Amy.. tetapi tubuh Amy pun tidak bereaksi sama sekalipun.. "Aku Cinta padamu, Amy.." Kata Jin sambil memeluk tubuh Amy.. "*Hiks..* Akan aku balaskan dendam kamu, Amy.." Kata Jin yang langsung berdiri.. membawa badan Amy di tepian untuk di duduk kan.. "Astaroooooooooooooooooooooooooooooooth!!!! Tidak akan ku maafkan kamu kali ini!! Hyaaaaa!!" Kata Jin yang sedang terbakar amarahnya..

To Be Continued..

Waah.. Amy di tusuk oleh Astaroth.. Jin pun marah besar.. akankah Jin berhasil mengalahkan Astaroth kali ini?? dan apakah Sieghart dan Ronan berhasil mencari Dewi Agnesia tepat pada waktunya sebelum dunia kembali menjadi normal lagi?? dan apakah Elesis, Lire dan Arme berhasil menyusul Sieghart dan Ronan?? Tunggu di Chapter selanjutnya yaah..

Next Chapter,

Chapter 6 : Rebirth Part 2.. The Goddess has Reborn!!

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

..::: Lass Story Part 7 :::..



Chapter 7 : Devil Lass Appears!! Battle!! Lass vs Devil Lass!!

Saat semua keluarga sudah tidur.. tetapi, hanya ada satu orang yang tidak bisa tidur.. yaitu, Lass. Dia sedang mengingat - ingat bagaimana dia berdua bisa selamat dari bandit dan monster di luar sana.. Lass pun akhirnya tidak memikirkannya lagi dan melanjutkan tidurnya.

Saat di dalam mimpi Lass,
"Siapa kau?? Apa yang kau inginkan?? Mengapa kau berada disini??" Kata Lass berteriak kepada seorang bocah yang jauh jaraknya dari dia.. "Fufufufufu.. kau tidak mengingat kalau aku telah membantu kalian keluar dari masalah kemarin? Aku.. Adalah.. KAU!!" Kata seorang bocah itu yang langsung menampakkan dirinya sebagai Lass, akan tetapi mata dan tatapannya sangat dingin.. berbeda dengan Lass. "Kamu adalah Aku?? TIDAK!! Aku adalah Aku!! Tidak ada siapapun selain Aku!! Siapa kamu sebenarnya!!" Kata Lass menyangkal. "Dasar bocah keras kepala.. sulit untuk menjelaskannya kalau kamu seperti ini, Baik.. Temui aku besok di Hutan Trial SENDIRI!! jangan sampai Rufus Kakakmu mengetahui kamu pergi ke Hutan, apalagi Orang Tuamu.. Byee, Pengecut.. Hahahahahahaha.." Kata orang misterius itu yang langsung pergi dari Mimpinya..

Tiba - Tiba Lass pun terbangun dari Mimpinya..

"Ternyata hanya sebuah mimpi.. (Lass melirik Kakaknya) Kakak, apa yang sebenarnya terjadi kepadaku.." Kata Lass yang langsung melanjutkan tidurnya yang tertunda itu.. "Besok, aku akan mengetahui semua teka teki ini.." Kata Lass yang setengah sadar..

Keesokan Harinya..

"Pagi Bu, Pagi Ayah.. Ibu sama Ayah lihat Lass tidak??" Kata Rufus yang baru bangun dari tidurnya.. "Pagi Rufus, Lass baru saja pergi.. katanya sih dia ingin mempertajam kemampuan dia di Hutan Trial.." Kata Ibunya, "Apa?!! Ibu biarkan saja dia pergi ke Hutan Trial itu?!! Kenapa?!! Lass bukannya masih anak kecil??" Kata Rufus khawatir.. "Tenang Rufus, Lass tidak aapa - apa kok.. soalnya dia di temani oleh ketua guild Assassin bernama Lucretia.." Kata Ayahnya.. "Lucretia?!!.. jangan - jangan.. aku tahu siapa dia sebenarnya.. aku harus bergegas.. Lass sedang ditemani oleh bayangannya sendiri, Aluna Lucretia.." Kata Rufus di dalam Hati.. "Ada apa denganmu Rufus.. mukamu tampak pucat sekali.. Apa kamu tidak sehat hari ini??" Kata Ibunya mengkhawatirkan Rufus. "Aku tidak apa - apa Bu, aku akan menyusul Lass di Hutan Trial.. akan ada pertempuran besar yang akan terjadi nanti kalau aku tidak segera menghentikannya.." Kata Rufus yang langsung bergegas ke dalam kamarnya mengambil peralatan dia termasuk senjatanya.. "Lass, bertahanlah.. kamu tidak tahu kemampuan dia yang sebenarnya.. Aluna Lucretia!! Dia jauh lebih hebat darimu yang sekarang Lass.. Bertahanlah!!" Kata Rufus yang langsung tergesa - gesa berlari menuju Hutan Trial.. "Ibu, Ayah.. Aku pergi dulu yaa.. karena tidak ada waktu lagi.." Kata Rufus.

Di dalam Hutan Trial..

"Jadi, Lucretia.. kamu ini adalah Ketua Guild Assassin bagian apa?? Kalau Ayahku sebagai Komandan Batalion ke 2 di Guild Assassin.." Tanya Lass kepada Lucretia.. "Aku hanya sebagai Penguji orang - orang yang ingin menjadi seorang Assassin.." Kata Lucretia.. "Kalau begitu.. apakah ini juga salah satu test dari ujian itu, Lucretia??" Tanya Lass lagi.. Tetapi Lucretia tidak menjawabnya lagi.. Tiba - tiba Rufus pun mengejar mereka.. "Lass!! Menjauh dari dia!! aku tahu siapa dia sebenarnya!!" Teriak Rufus.. "Kakak?? Ada apa kakak kesini?" Kata Lass yang menghampiri Kakaknya. "Lass, tetap di belakangku.. Lucretia!! aku tahu siapa kamu sebenarnya!! munculkan dirimu yang sebenarnya.. jangan berubah bentuk seperti orang pengecut!! Aku tahu, nama kamu yang sebenarnya adalah.. Aluna.. Lucretia.. Kamulah yang ada di dalam diri Lass kan?!! Yang membantu kita berdua keluar dari Hutan itu..." Kata Rufus Menduga.. "Aluna.. Lucretia.. *Tiba - tiba Lass mengingat mimpinya yang semalam, dia bertemu orang yang menyerupai dia dan suruh bertemu dia di dalam Hutan Trial..* Jadi.. mimpi yang semalam bukan mimpi biasa.. mimpi yang jadi kenyataan.." Kata Lass yang langsung kaget.. "Fufufufu.. betul sekali Lass.. aku adalah kamu yang ada di dalam mimpimu semalam.. aku adalah dirimu yang satu lagi.. apakah kamu tidak tahu Lass, bahwa dirimu adalah istimewa.. karena kamu telah di berikan kekuatan oleh Ratu Kaze'aze.. berterima kasih lah karena kamu telah di berikan kekuatan olehnya.. Aku adalah kamu yang di berikan kekuatan oleh Ratu Kaze'aze.." Kata Aluna.. "Sudah kuduga sebelumnya.. kalau kamu adalah pemberian oleh Ratu Kaze'aze.. Lass, Mundurlah.. biar aku yang menghadapi dia.." Perintah Rufus.. "Melawanku?? Kamu tidak ada apa - apanya sekarang Rufus.. kamu tidak bisa menandingi kekuatanku yang sekarang.." Kata Aluna. Tiba - tiba Lass maju di depan Kakaknya. "Kakak, Mundurlah.. biar aku yang menghadapi dia.. dia adalah aku.. Sisi gelapku, aku harus memusnahkan dia.. ini adalah pertarunganku Kak, jangan ikut campur.." Kata Lass.. "Jika itu maumu.. ya sudah aku akan melihat pertarunganmu.." Kata Rufus.. "Terima kasih kak telah mempercayaiku.." Kata Lass. "Nah, boleh kita mulai sekarang pertarungannya Lass?? Karena aku sudah bosan dengan pembicaraan kalian berdua yang cengeng.." Kata Aluna.. Tiba - Tiba Lass langsung berlari cepat dan langsung muncul di hadapan muka Aluna.. "Kau yang terlalu lama terdiam sampai - sampai kau tidak menyadari kalau aku ada di hadapanmu.." Kata Lass yang langsung memukul perutnya dan Aluna pun terlempar jauh sekali.. "Bangun Aluna.. aku tahu kamu hanya berpura - pura saja.." Kata Lass. "Waaaw.. sepertinya ada seseorang yang sedang bersemangat sekali untuk membunuhku.. hahahaha.. tapi, apa kau menyadari akan seranganku tadi Lass?? Kamu telah masuk perangkapku.. *Land Mark Paralyse*" Kata Aluna. "Uugh.. sial, aku lengah.. aku tidak bisa bergerak sama sekali.." Kata Lass yang sedang meronta - ronta untuk keluar dari perangkap Aluna. "Tidak semudah itu Lass kamu keluar dari perangkapku.. perangkapku cukup kuat untuk melumpuhkan sekuat Half Demon Blood Rank A.. Hahahaha.. nah.. sekarang pembalasanku.. *Spinning Slash (Lv. 2)*" "Huh?? sepertinya tadi aku mengenai dia.. tepat di perutnya.. mengapa sekarang dia tidak ada??" Kata Aluna yang kaget Lass keluar dari perangkapnya.. "Kamu cukup cerdik Aluna.. tapi kamu tidak bisa secepat aku berpindah tempat.. Jurus pemindahan tempat *Kagemusha!!* yang barusan kamu serang itu sebenarnya aku.. tapi aku bisa berpindah tempat jika aku tersentuh oleh orang lain.. Bahkan kau yang pintar sendiri tidak bisa mengetahui tentang itu.. aku cukup prihatin.." Kata Lass. "Tutup mulutmu!! Akan aku habisi kamu dengan satu serangan terakhirku..!!" Kata Aluna. Tiba - tiba Aluna mengeluarkan beberapa kunai dengan peledak di belakang kunai nya.. "Gawat.. jangan - jangan.. dia ingin memakai jurus andalan Ayahku.." Kata Lass yang langsung bergegas mengeluarkan seal untuk Kagemusha.. "Terlambat Lass.. sepertinya kamu tidak memiliki banyak kesempatan lagi yah.. ada ucapan terakhir yang ingin kau ucapkan Lass??" Kata Aluna. "Sepertinya tidak, MATILAH KAU!! Raven Walker!!" Kata Aluna yang langsung berputar 3x360* sambil mengeluarkan kunai peledak di sekitarnya.. saat Aluna berhenti berputar.. dia menjentikkan jarinya dan langsung meledak semua kunai yang tersebar.. dan terjadilah ledakan yang sangat besar.. "Tamatlah riwayatmu sudah Lass.." Kata Aluna. "Lass.. Lass!!!" Kata Rufus yang hanya bisaa terdiam sambil menonton semua pertarungan mereka berdua.. "Haaah.. Haaah.. (Terengah - engah) Untung lah aku sempat memakai Hyper Jump.. kalau tidak aku sudah hancur berkeping - keping.." Kata Lass yang sedang memegang pundak kakaknya.. "Lass.. untunglah kamu selamat.. kamu harus hentikan dia Lass.." Kata Rufus. "Aku tahu kak, aku akan selesaikan ini semua dengan serangan terbaikku.. lihat dan perhatikan.. *Shadow Vanish!!*" Kata Lass yang langsung menghilang tiba - tiba.. "Check Mate.. Kau yang akan tamat sekarang, Aluna.. Silent Kill Technique *Blood Bath*" Kata Lass yang dari tadi menusukkan pisaunya dalam - dalam ke perutnya dan mematahkan pisaunya di dalam perutnya dari belakang.. "Kau akan mati secara perlahan Aluna.. aku akan jamin kalau kematian kamu akan sangat menyakitkan.. karena pisauku sudah kutanam langsung di dalam perutmu.." Kata Lass.. Rufus yang melihat Lass bisa sekejam itu akhirnya hanya bisa terdiam membisu.. "Kakak.. ayo kita pulang.." Kata Lass.. "Ayo kita pulang Lass.. aku akan memapah mu Lass sampai ke rumah.." Kata Rufus.

Akhirnya Aluna pun bisa di kalahkan sendiri oleh Lass.. saat di perjalanan, "Jadi.. nama jurus itu adalah Blood Bath.. bukankah itu adalah salah satu teknik yang paling di larang oleh Ayah, Lass??" Kata Rufus Heran. "Aku tahu itu sangat terlarang jika memakai teknik tersebut.. tetapi aku tidak mempunyai pilihan lain selain memakai teknik terlarang itu.. terlalu banyak resiko yang akan aku ambil jika aku terus bertahan seperti tadi.. yang ada aku malah babak belur deh sama Aluna.. Hahahaha.." Kata Lass sambil tertawa.. "Dasar Lass, memang itu adalah teknik yang sangat terlarang dan hanya orang tertentu yang boleh memakainya.. tapi, aku yakin kamu suatu saat bisa terpilih menjadi orang yang boleh memakai jurus tersebut.. Lass, kamu lebih hebat dari perkiraanku.." Kata Rufus di dalam hatinya.. "Ada apa Kak, kok bengong?" Kata Lass.. "aaa.. aaah.. Tidak ada apa - apa.. aku hanya mengkhawatirkan kamu saat kamu terkena serangan Raven Walker.." Kata Rufus.. "Iya, aku juga tadi hampir tidak tahu harus berbuat apa lagi.. untung Ayah pernah mengajariku untuk Hyper Jump.. aku terkena beberapa ledakan kunai nya.. Hahaha.. tapi, itu adalah suatu pembelajaranku untuk cepat dalam mengambil tindakan saat keadaan seperti itu.." Kata Lass. "Nah kita sudah sampai.. sebaiknya lukamu harus segera di sembuhkan Lass.. atau tidak luka mu akan menjadi besar.." Kata Rufus.

Akhirnya Lass dan Rufus pulang dari hutan Trial dan tidak memberitahu kejadian yang sesungguhnya kepada kedua orang tuanya.. Saat malam tiba, Rufus minta izin sebentar untuk pergi ke atap rumah.. sedangkan Lass sedang berbaring di kamarnya.. Ayah dan Ibunya sedang menyiapkan menu makanan untuk makan malam.. Saat di atap rumah.. "Akhirnya.. satu masalah sudah terselesaikan.." Kata Rufus sambil tersenyum sendiri. "Aluna sudah tumbang.. tinggal satu orang lagi yang belum.. bersiaplah kau Alucard.. saudara dari Aluna.. akan aku bawa kamu kembali ke dunia kamu berada.. di dunia Demon X". Kata Rufus  di dalam Hati.. "Kakak.. ayo turun ke bawah.. kita makan malam.." Kata Lass yang langsung membubarkan pikiran Rufus yang kacau.. "I.. iya Lass, aku akan segera menyusul.. kamu duluan saja.. aku akan menyusul beberapa menit lagi.." Kata Rufus. "Ya sudah, aku akan turun dulu ya kak.." Kata Lass. "Hati - hati dengan Alucard, Lass.. bukan hanya Aluna saja yang mengincar nyawamu Lass.. tapi saudaranya, Alucard.." Kata Rufus di dalam hatinya.. Akhirnya Rufus bergabung dengan mereka semua untuk makan malam..

To Be Continued,

Next Chapter,
Chapter 8 : Alucard The Night Walker vs The Twin (Lass dan Rufus)

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

..::: Ronan Story Part 14 :::..



Chapter 14: A Great Battle Begins!! Harpe "The Great Abyss Knight" vs Ronan Erudon "The Magic Swordsman".

Previously On Ronan Story,

"Kenapa Ronan? Kau terkejut apa yang sedang terjadi saat ini?? apa kau terkejut melihatku lagi? Ronan, Ronan.. kalau kau begini terus kau tidak akan selamanya bisa melampauiku.. lawanlah aku Ronan.. ini adalah test terakhir untuk membuktikkan kalau kau layak bersanding dengan kekuatanku.."

Now,

Keheningan pun terjadi sekejap saat Ronan masih terkejut ternyata yang akan di lawannya adalah gurunya sendiri.. "Ayo Ronan, Tunjukkan kemampuanmu selama ini.. tunjukkan bahwa kamu mampu melindungi orang - orang yang kamu cintai.. tidakkah kamu ingat bahwa ayah dan Ibu mu sudah berkorban nyawa untuk melindungi kamu??" Kata Harpe sambil mengungkit - ungkit masa lalu Ronan. "Ayah, Ibu.. Maafkan aku telah mengecewakan kalian.." Kata Ronan dengan sedihnya sambil tertunduk menghadap ke tanah.. Harpe yang melihat Ronan seperti itu semakin berani untuk mengungkit - ungkit masa lalunya yang suram.. "aku turut prihatin dengan kelemahanmu ini Ronan, tidakkah kamu tahu bahwa musuh terberatmu adalah ke tidak percayaanmu itu??" Kata Harpe mengejek Ronan lagi. Keheningan pun terjadi lagi.. Ronan hanya tertunduk lemas dan tidak berdaya.. "Baiklah.. mari kita akhiri saja pertempuran ini.. aku akan membawamu ke tempat Ayah dan Ibumu di atas sana!! Bersiaplah!!" Kata Harpe sambil menyerbu Ronan yang sedang tertunduk lemas itu.. Tiba - tiba, Ronan mengucapkan mantra secara diam - diam.. "W.I.N.D S.H.I.E.L.D.." Begitu Eja nya Ronan secara diam - diam.. dan saat Harpe mendekat ke Ronan.. Tiba - tiba Harpe pun terpental jauh.. "Memakai mantra Wind Shield dengan diam - diam?? Bagus Ronan, itu baru muridku.." Kata Harpe memuji kemajuan Ronan.. "Aku tidak selemah yang kamu kira Master.. Aku sudah berubah.. aku sudah berjanji kepada Elesis dan kawan - kawan bahwa aku akan menyusul mereka secepatnya.. jadi, mari kita selesaikan ini secepatnya Master.." Kata Ronan yang bangkit lagi dengan semangat yang sangat besar.. "Kalau itu maumu.. akan aku turuti.. Majulah.." Kata Harpe memberi kesempatan Ronan untuk menyerang. "Blood Enchant.. Holy Bless.. Holy Bless.. Aku datang.." Kata Ronan yang menghampiri Harpe.. akan tetapi, tebasan demi tebasan pedang yang di keluarkan oleh Ronan mudah sekali terbaca oleh Harpe.. "Hanya sampai sini kah kemampuanmu Ronan?? Sungguh memalukkan.. selama ini, apa yang kamu kerjakan sampai selemah ini??" Kata Harpe yang sambil menghindari serangan demi serangan yang di keluarkan oleh Ronan.. "Aku.. tidak.. akan.. kalah.." Kata Ronan sambil ter engah - engah karena selalu menebas - nebas pedangnya secara terus - menerus..

Tiba - Tiba Harpe langsung berhenti.. dan memulai serangan baliknya.. "Giliranku.." Kata Harpe. Harpe langsung menghampiri Ronan dan melakukan mantra "Storm Wind.." Ronan pun terpental langsung di hadapan Harpe.. "Belum selesai Ronan.. Terimalah.. Shadow.. Stinger.." Kata Harpe yang pedangnya di lempar ke atas dan langsung jatuh di tangannya secara terbalik dan menusuk - nusukkan ke Ronan yang sedang melayang di udara.. akibat damage yang di terima oleh Ronan sangat banyak.. dia hampir tidak bisa bergerak.. Ronan masih melayang di udara.. "Tornado Storm" Tiba - tiba Harpe mengeluarkan mantra area yang keluar dari bawah tanah yang membuat musuh menjadi tetap melayang.. "Final Kombo.. Valkyrie Arrow's!!" Kata Harpe.. Saat Harpe ingin summon Valkyrie, Ronan yang sedang melayang hanya pasrah saja.. "Aku kalah.. apakah ini adalah akhir dari perjalananku??" Kata Ronan di dalam Hati.. "Ronan.. Ronan.. bangun.. kamu belum kalah.. jangan terlalu naif.. kamu masih ada kita.. mengapa kamu tidak memanggil salah satu dari kita?? kita akan membantumu.. kalahkan ketakutanmu.." Kata Black Tempest.. "Iya.. aku belum kalah.. aku masih ada kekuatan.. Aku pinjam kekuatanmu Black Tempest.." Kata Ronan. "Dengan senang hati aku akan membantumu.. semoga kita tepat waktu untuk menangkis serangan Valkyrie Arrow.." Kata Black Tempest. Tiba - tiba Tubuh Ronan bercahaya saat melayang.. "Huh.. terlambat kamu memanggil bantuan Ronan.. keluarlah Valkyrie!! Valkyrie Arrow's!!" Kata Harpe.. dan muncullah Valkyrie dengan panahnya yang menembakkan tiga kali panahnya langsung menembus Ronan.. "Game.. Over.. selamat tinggal Ronan.. Ternyata kamu masih terlalu dini untuk aku ajarkan ilmu ku.." Kata Harpe yang langsung berjalan menjauhi Ronan.. "Haaah.. Haaah.. Haaah.. Haaah.." Kata Ronan ter engah - engah saat menepis serangan Valkyrie Arrow's dengan teknik 'Block'. "Untung saja tepat waktu.. terima kasih Black Tempest.." Kata Ronan.. Harpe masih belum menyadari bahwa Ronan tidak terkena panah Valkyrie.. "Master Harpe.. tunggu!! Aku belum kalah!!" Teriak Ronan.. Mendengar suara Ronan, Harpe pun langsung kaget.. karena dia tidak mengira bahwa serangan terakhirnya berhasil di tepis olehnya.. "Jadi sempat juga untuk berubah menjadi Aegis Knight.. biar kutebak.. memakai teknik 'Block' bukan?? Sangat mengesankan.." Kata Harpe yang langsung berbalik dan berjalan menuju Ronan yang sedang terluka.. "Haaah.. Haaah.. Haaah.. sepertinya aku berhasil menepis semua panah Valkyrie mu Master.." Kata Ronan ter engah - engah.. "Holy Inferno" Lanjut Ronan yang langsung berganti menjadi Dragon Knight dan memakai mantra memulihkan diri sendiri secara perlahan.. "Bisa kita mulai lagi pertandingannya? Aku mulai menikmati pertandingan ini.." Kata Harpe yang langsung berganti baju menjadi Golden Dragon Knight.. "Baiklah.. kita akan lanjutkan pertandingan kita.. Haaaaah!!!!" Kata Ronan yang langsung menyerbu dengan jurus "Monster Gesyer!!" Kata Ronan yang berputar tiga kali secara Horizontal dari jauh dan di akhiri dengan ledakan yang sangat besar tepat di depan Harpe.. Harpe yang tidak sempat membuat dinding magic terkena sedikit hantaman dari serangan tadi.. "Lumayan Bagus Ronan.. sekarang giliranku.." "Muncullah.. Black Dragon!! Black Dragon's Breath!!" Kata Harpe yang memanggil Black Dragon dan langsung menyemburkan apinya tepat di tempat Ronan berada.. "Magic Defense!!" Kata Ronan yang langsung tiba - tiba mengganti menjadi Aegis Knight.. Harpe pun mengikuti Ronan berubah menjadi Legendary Aegis Knight.. "Terimalah.. Light Tempest!! Heaven's Judgement!!" Kata Harpe yang menyuruh Light Tempestnya menerbangkan Ronan.. Ronan yang masih aktif Magic Defensenya tidak terkena luka apapun tetapi perisai Magicnya sudah hancur.. Tiba - tiba dengan cepatnya Ronan langsung muncul di depan muka Harpe dan langsung mengeluarkan "Point Booster!!". Harpe yang kaget dengan serangan itu tidak sempat untuk menghindar.. akibatnya Harpe terpental jauh karena di tusuk oleh pedang Ronan.. "Belum Selesai.. *Dark Myst!!*" Tiba - tiba di sekitar Ronan di kelilingi kabut yang sangat tebal.. dan saat kabut itu pudar, Ronan sudah menghilang.. "Dark Myst ya.. Hahahaha.. Mantra yang sangat ampuh untuk menyerang secara diam - diam.." Kata Harpe. "Tapi, kamu tidak akan bisa menyerangmu.. *Energy Circle*" Langsung dari bawah kaki Harpe terdapat Area Spell dan langsung menyerap energi di sekitar lawan.. Ronan yang waktu itu sedang mengelilingi Harpe, tersedot oleh mantra Energy Circle.. "Hahahaha.. gampang sekali kan aku menemukanmu.." Kata Harpe yang melihat Ronan di samping kirinya.. Ronan hanya tersenyum.. "B.L.A.S.T B.O.M.B" begitu eja nya saat Ronan mengeluarkan mantra Blast Bomb Lv. 3 tepat di atas Harpe.. Harpe tidak menyadari itu dan akhirnya terkena serangannya.. "Sial.. untung saja aku keluar dari apinya.. jika tidak, aku sudah selesai.." Kata Harpe.. "Kenapa Guru?? kenapa sekarang Guru yang menjadi lemah?? Apa mungkin aku yang terlalu kuat untuk Guru??" Kata Ronan. "huh.. baru bisa melukai ku saja sudah sombong seperti itu.. tidakkah kamu tahu ronan.. kalau kamu sudah masuk ke dalam perangkapku.." Kata Harpe.. Tiba - tiba jari telunjuk kanan Harpe menunjuk ke atas.. Ronan tidak menyadari kalau pertarungannya akan segera berakhir.. Tiba - tiba Ronan melihat ke bawah kakinya dan melihat bayangan hitam bulat besar di atasnya.. ternyata itu ancient Sword.. "Gawat.. jangan - jangan dia ingin melakukan jurus jitu nya 'Illuminati Sword' ". Kata Ronan dalam hati dengan panik dia merasa tidak bisa melakukan apa pun untuk menepis jurus jitu guru nya.. melihat reaksi Ronan.. harpe berkata "Sudah terlambat kamu menyadari nya Ronan.. aku rasa ini adalah akhir dari semuanya.." Kata Harpe "Bersiaplah!! Illuminati Sword!!". Ancient Sword yang tepat di atas Ronan langsung tertancap ke tanah.. "Untunglah aku mengingat Defense Magic punya Guru.. kalau tidak, aku pasti sudah berakhir.." Kata Ronan.. "Pinter sekali Ronan bisa merubah arah jatuh Ancient Sword dengan Wind Shield.." Kata Harpe.. "Giliranku.. Lihatlah hasil latihanku selama ini Guru.. Jurus Jitu.. *Shadow Slicer!!*" Kata Ronan yang langsung mengeluarkan jurusnya.. Harpe pun tidak beranjak dari tempatnya.. dia hanya bisa terdiam dan menutup matanya.. "Selamat Ronan, kamu telah berhasil menaklukan ketakutanmu selama ini.. sekarang, nasib kerajaan Kanavan berada di tanganmu.. Pangeran dan Kesatria Magic Swordsman : Ronan.." "Sebagai hadiahnya, akan aku berikan Summon Valkyrie dan sekaligus ini.. *Harpe memberikan Magic Stone tetapi, Magic Stone nya tertanam di sarung tangan dan sebuah pedang yang sangat ringan untuk pegang..* Senjata itu bernama Tyrfing.. Hanya pejuang Kanavan yang sangat berhati mulia dan sangat berani mempertaruhkan semua nyawanya untuk orang lain yang mendapatkan gelar "Abyssal Knight (Abyssmal Knight)". Kata Harpe yang perlahan - lahan menghilang dari tempat mereka bertarung.. "Terima Kasih Guru.. suatu saat, aku akan menemukanmu dan bertarung dengan sungguh - sungguh.." Kata Ronan. Tiba - tiba Arc Dragon milik Harpe pun muncul dari atas untuk menjemput Ronan.. (Karena Ronan jatuh ke dalam jurang yang dalam di Partusay). "Naiklah Ronan, aku akan membawamu kembali ke tempat dimana teman - temanmu membutuhkanmu.." Kata Arc Dragon tersebut.. Lalu, naiklah Ronan dengan memakai baju Abyssal Knight pemberian Gurunya.. Sesampainya di gerbang pintu masuk kediaman Partusay, Ronan tidak merasakan Aura dari teman - temannya selain Elesis.. Ronan pun langsung bergegas masuk ke dalam ruangan tersebut.. "Ronan, berhati - hatilah.. ini adalah petualangan di negara Ellia yang penuh dengan monster yang sangat berbahaya.. aku ragu kalau Elesis kekasihmu, akan bertahan lama menahan serangan yang di berikan oleh Partusay dan Lady Kaze'aze (Lass yang dalam kendali Kaze'aze).. Mendengar nama Kaze'aze Ronan pun semakin marah dan ingin sekali cepat - cepat sampai ke lorong aula.. Saat sampai di ruangan aula yang sangat luas, dia melihat Arme, Lire, Ryan, Jin sudah tergeletak tidak berdaya di samping - samping pilar yang ada.. dan dia melihat Elesis banyak mengeluarkan darah dan masih berdiri untuk menahan serangan Lady Kaze'aze dan Partusay.. "Elesis.." Sahut Ronan. Elesis pun menengok ke belakang dan melihat Ronan sudah kembali.. Elesis pun berlari menuju Ronan.. "Ronan.. mengapa kamu lama sekali??" Kata Elesis sambil terengah - engah karena hampir mencapai batas kemampuannya.. "Elesis.. bawa yang lain keluar dari aula ini.. biarkan aku melawan mereka berdua.. bisa kan Elesis?" Perintah Ronan dengan muka yang sangat serius tanpa melirik Elesis.. Elesis yang mendengar perintah Ronan langsung melakukannya.. tapi dia tidak memiliki banyak tenaga untuk membawa mereka semua.. "Elesis.. ini ambillah.." Ronan melemparkan satu kantong sedang yang berisi Red Potion Large 6 buah yang sudah di bawanya dari tempat perjalanan saat di jurang.. "Terima kasih Ronan.." Kata Elesis yang langsung meminum 1 buah Red Potion Large. setelah memiliki cukup tenaga, Elesis mulai memindahkan Arme, Lire, Jin dan Ryan satu per satu keluar dari aula kediaman Partusay.. saat di tempat stasiun oxygen, Elesis memberikan masing - masing satu buah Red Potion Large.. mereka semua akhirnya siuman.. "Apa yang terjadi Elesis? Mengapa kita berada di stasiun Oxygen?" Tanya Arme.. "Ronan yang menyuruhku untuk membawa kalian ke tempat aman.. aku tidak tahu apa yang akan di lakukan oleh Ronan di dalam sana.. aku berharap dia baik - baik saja.." Kata Elesis mencemaskan Ronan.. "Ronan pasti akan baik - baik saja Elesis, Jangan khawatir.. Ronan itu kuat.." Kata Ryan meyakinkan Elesis.. "Sebaiknya aku membantu Ronan.. lebih baik berdua daripada sendiri.." Kata Elesis yang langsung berdiri ingin beranjak pergi.. "Ryan.. aku serahkan semuanya kepadamu.." Kata Elesis.. "Ronan.. bertahanlah.. aku akan membantumu.." Kata Elesis yang langsung berlari menuju aula dimana Ronan sedang bertarung dengan Lady Kaze'aze dan Partusay..

Saat sampai di aula, Ronan kewalahan menerima serangan bertubi - tubi yang di berikan oleh Lady Kaze'aze.. sedangkan Partusay selalu membuat gempa yang mengakibatkan susah untuk bergerak di dalam air dan membuat tekanan airnya berubah menjadi serangannya.. "Ronan.." Kata Elesis saat melihat Ronan terpojok oleh Lady Kaze'aze.. "Tidak akan kau biarkan.. Winding Slash!!" Kata Elesis yang langsung menyelamatkan Ronan yang sedang terpojok.. "Ronan.. Untunglah aku tepat waktu.. aku tahu kalau oxygen kamu tidak akan cukup.. ini.. pakailah punya Arme.. dia memberikannya untukmu.." Kata Elesis yang langsung memberikan Oxygen Mask ke Ronan.. "Elesis.. apa yang kamu lakukan.. bukankah aku sudah perintahkan kamu jangan kembali ke tempat ini??" Kata Ronan.. "Kau bodoh seperti biasa ya Ronan.. tidak mungkin aku membiarkan kamu melakukan ini sendiri.. aku bisa membantumu Ronan.." Kata Elesis yang langsung berubah kostum menjadi seorang penyelamat jiwa yaitu *The Savior*. "Savior.. sejak kapan kamu berubah menjadi Savior Elesis?? Aku tidak mengetahui kamu mengambil test untuk menjadi seorang Savior.." Kata Ronan heran.. "Aku juga tidak tahu Ronan.. yang pasti.. aku akan membantumu.." Kata Elesis. Elesis langsung membantu Ronan berdiri.. Ronan langsung berganti kostum menjadi Abyssal Knight.. dan Elesis menjadi Savior dengan Dual Sword miliknya..

To Be Continued..

Wah.. Elesis tiba - tiba berubah menjadi seorang Savior.. apakah Ronan dan Elesis bisa mengalahkan Lady Kaze'aze dan Partusay yang sangat hebat itu?? Penasaran?? Tunggu Episode selanjutnya yaaah.. ^^


Next Chapter,
Chapter 15 : The Duo Legendary has reborn!! The Legendary Ruby Knight "Savior" and The Legendary Of Blue Knight "Abyssal Knight"

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook Name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

Jumat, 31 Agustus 2012

..::: Sieghart Story Part 1 :::..


Chapter 1 : For Kanavan!!

30 tahun lalu Kota Serdin adalah kota yang sangat damai.. akan tetapi.. saat ada sebuah monster yang membuat kekacauan yang bernama Thanatos turun dari benua Xenia ke Bermesiah dan Awakening Lady Kaze'aze untuk memporak porandakan semua benua yang ada. Akan tetapi.. ada 5 pejuang yang sangat hebat.. mereka di sebut sebagai Grand Chase.. tugas mereka sangat sulit.. karena harus menyegel kekuatan dari Thanatos. Mereka terdiri dari Elscud Sieghart The Ruby Knight , Aerknard Sieghart The Highlander Knight , Harpe The Great Abyss Knight , Magnus Dan The Guardian Of Nature , Azin Tairin The Shadow of Silver Knight. Mereka semua sangat bersahabat.. Elscud Sieghart adalah anak dari Sieghart. Aerknard Sieghart adalah ketua dari tim Grand Chase saat itu. Harpe adalah seorang ahli magic swordsman dari kerajaan Kanavan. Magnus Dan adalah seseorang yang melindungi hutan dan pejuang dari keluarga Eryuell. Asin Tairin The Shadow of Silver Knight adalah seorang petarung hebat dari benua Old Xenia (Silver Land) memiliki kekuatan yang tidak di ragukan lagi oleh mereka semua. Mereka semua berkumpul di kerajaan Serdin karena untuk mendengarkan perintah dari Ratu Serdin. "Wah.. Wah.. sepertinya kita akan kedatangan anggota baru nih.." Kata Elscud. "Benar, dia berasal dari perkumpulan Violet Magician dia adalah ketua perkumpulan Violet Magician saat ini.. dia bernama William Glenstid." Kata Asin. Lalu, tidak beberapa lama kemudian William Glenstid datang ke tempat mereka, William Glenstid adalah the Great War Magician yang ada di perkumpulan Violet Magician sekaligus dia adalah ketua dari perkumpulan tersebut. "Baik, kalian sudah berkumpul semua.. aku akan memberi tahu kalian apa yang harus kalian kerjakan.. walaupun yang akan kalian kerjakan sudah sangat jelas dan sangat sulit.. tetapi kalian harus memulainya dengan yang mudah dulu.." Kata Ratu Serdin. "Kalian harus menyegel kekuatan Lady Kaze'aze kali ini yang meresahkan Kerajaan Kanavan.. Kalian semua.. Pergilah ke Kanavan dan selidiki apa yang sedang terjadi, dan langsung lacak keberadaan Lady Kaze'aze!" Perintah Ratu. Mendengar kerajaan Kanavan sedang di porak porandakan Harpe mengingat Tuan Muda dia yang bernama Ronan sekaligus Master bagi nya, "Ronan.. aku harap kamu baik - baik saja.." Kata Harpe di dalam hati. "*Sambil bangun dari sandarannya* Sudah ku duga pasti akan mengejar si wanita anjing itu.. *Meregangkan otot kepala* Ayo GRAND CHASE!! Kita jalan menuju Kanavan dan Kastil Kaze'aze!!" Kata Sieghart. "Sebelum itu Ayah.. boleh kah aku pamitan dengan anakku? Pasti dia sangat khawatir sekali saat ini.." Kata Elscud. "Ya Ya Ya.. Baiklah sana.." Kata Sieghart. "Kalian sebaiknya juga pamitan kepada anak - anak kalian, kecuali kau Harpe.. kau kan tidak punya anak dan juga tuan muda mu ada di Kanavan.. hahahahahaha.. dan Kau Asin.. anak muridmu sedang di Old Xenia (Silver Land dulu) menunggumu.. nanti kita akan kesana.. jangan khawatir.." Kata Sieghart. Lalu, Elscud , Magnus Dan , dan William berpamitan dengan anaknya.. anak mereka adalah Elesis Sieghart (anak Elscud), Lire Eryuell (anak Magnus Dan), Arme Glenstid (anak William), Setelah mereka berpamitan akhirnya mereka langsung meninggalkan kerajaan Serdin.. itulah yang terakhir kali Elesis, Lire, dan Arme lihat orang tua mereka pergi.. Saat di perbatasan antara Serdin dan Kanavan, Harpe melihat dari kejauhan kalau Kerajaannya sedang terbakar, "Sieghart, Kita harus segera ke kerajaan Kanavan.. jika kalau tidak cepat - cepat.. maka kita akan terlambat.." Kata Harpe. "Aku Tahu.. jika kita mempunyai kendaraan yang bisa terbang.. itu akan mempermudah waktu kita untuk mencapai kesana.." Kata Sieghart. "Serahkan kepadaku.. Muncullah.. Arc Dragon!!" Kata Harpe. dan muncullah sebuah Naga berwarna merah di belakang Harpe. "Wah.. kamu hebat Harpe, ayo semuanya kita naik ke Naga itu.." Kata Sieghart, Mereka semua langsung naik ke pundak Naga tersebut.. "ini kok tidak jalan Harpe, ada apa dengan Naga ini??" Kata Sieghart heran. "Ayah, biarkan Harpe saja yang mengendalikan.. menurut yang aku baca, Arc Dragon adalah salah satu dari 5 Naga Legenda yang dimiliki oleh 5 Dragon Knight yang terhebat.. salah satunya adalah Harpe.. Dan cara untuk mengendalikannya adalah dengan menyatukan pikiran Naga itu dengan penunggang aslinya.. jika bukan maka dia tidak akan menuruti perintahnya.." Kata Elscud. "Baiklah, Harpe sini.. kendalikan Naga ini agar sampai ke tempat Kanavan." Kata Sieghart. Dan Mereka pun terbang langsung ke tempat Kanavan, Sesampainya di Kanavan, mereka melihat orang - orang berlarian kemana - mana, Rumah - rumah kecil terbakar, akan tetapi Kerajaannya tidak terbakar, "Syukurlah kita tidak datang terlambat.. Kerja bagus Harpe.. Nah, ayo kita selidiki siapa pembuat onar dari semua kekacauan di Kerajaan ini.." Kata Sieghart, "Biar aku saja yang menyelidiki ini semua Sieghart.. aku tidak akan membiarkan seorang pun merusak kedamaian yang ada di kerajaan Kanavan ini!! " Kata Harpe yang penuh dengan dendam.. "Baiklah.. tapi sepertinya kamu membutuhkan bantuan.. kami akan ikut bersamamu masuk kedalam istana.." Kata Sieghart. "Dan untuk Azin.. Kau bisa kan menahan mereka semua??" Kata Sieghart memerintah Azin.. "Huh.. jangan meremehkan kekuatanku Sieggy.. kalian masuk saja kedalam istana.. biar dari sini aku yang akan mengurusnya sendirian.." Kata Azin. "Baiklah.. kita masuk kedalam.. Berhati - Hatilah.. sebelum kita masuk.. aku akan memberikan pemberkatan kepadamu.. ini terimalah.. *Holy Bless Lv 4!!*.." Kata Harpe.. Dan akhirnya Azin pun di luar istana kastil untuk menghadang monster - monster yang di sekitarnya.. "Akhirnya tiba juga saatnya untuk menunjukkan kemampuan - kemampuan terbaikku saat latihan.. Semoga yang terbaik Menang!!" Kata Asin dengan penuh semangat. Akhirnya Sieghart, Elscud, Magnus Dan, William, dan Harpe pergi masuk ke Kastil Kerajaan untuk menceritakan semuanya dan sedangkan Azin sedang membasmi monster yang ada di dalam Kerajaan Kanavan dan menyelidiki siapa dalang di balik ini semua.. "Baiklah.. apakah kau bisa menandingi kecepatan membunuhku..?" tantang Asin. Azin pun akhirnya memulai bertarung..

Di dalam Kastil Kerajaan..

"Penasihat.. tolong lindungi Ronan.. bawa Ronan ke tempat aman.." Kata Ratu Kanavan. "Baik Yang Mulia.. akan saya bawa Ronan ke tempat yang aman.." Kata Penasihat tersebut. "Tuan Muda Ronan.. tolong ikut dengan saya.. Ibumu memintamu untuk mengikutiku.." Kata Penasihat itu berbicara kepada Ronan yang saat itu masih kecil.. *Ronan yang sedang bermain dengan peliharaannya Gon langsung menjawab..* "Iya.. tapi ada apa ya? kok di luar awan merah? Master Harpe mana?" Tanya Ronan. Lalu Ibunya Ronan langsung datang menghampirinya.. "Ronan.. Master Harpe mungkin tidak akan kembali kesini.. karena Ibu yang mengutusnya untuk menjalankan misi yang sangat berbahaya.. kamu harus mengerti itu Ronan.." Kata Ibunya menjelaskan. Tiba - Tiba Ronan pun menangis dengan kerasnya sampai terdengar ke luar kamarnya.. Harpe yang mendengar tangisan Tuan Muda nya itu ingin sekali menghampirinya.. tetapi tidak bisa.. karena pintunya di jaga ketat oleh penjaga.. dan Harpe tidak di perbolehkan masuk ke dalam.. Harpe hanya bisa menangisi karena kesesalannya itu.. "Tuan Muda Ronan.. Maafkan aku karena meninggalkanmu seperti ini.. Maafkan aku sekali lagi karena tidak bisa mengajarkanmu semua yang pernah saya pelajari.." Kata Harpe merenungkan diri sambil menangis.. Sieghart yang melihat Harpe menangis langsung memeluk Harpe.. "Sudah Harpe.. itu bukan salahmu.. ini adalah jalan yang kamu pilih sebagai pejuang dari Kerajaan ini.. kelak nanti dia akan mengerti kenapa kamu harus meninggalkannya.. dan kelak nanti juga.. dia pasti akan menjadi sama kuatnya dengan kamu Harpe.. jadi, sudah jangan menangis.." Kata Sieghart menegarkan hatinya Harpe. "Master Harpe.. Master Harpe.. Aku ingin bertemu dengannya!! Huaaa.... Huaaa.." Kata Ronan menangis sambil berlari.. Tiba - Tiba Ronan membuka paksa pintu aula yang sedang di jaga ketat oleh penjaga - penjaga.. dan Akhirnya Harpe dan Ronan pun bertemu.. "Master Harpe.." Kata Ronan yang langsung berhenti menangis karena melihat Harpe.. "Tuan Muda Ronan.." Kata Harpe yang melihat Ronan sedang menangis. Akhirnya mereka berdua berpelukan dan Ronan pun menangis sejadi - jadinya.. "Maste Harpe.. jangan tinggalkan aku.. aku tidak mau kehilangan Guru hebat dan baik sepertimu.. Huaaa.." Kata Ronan. "Tuan Muda Ronan.. Tuan Muda jangan menangis yaah.. aku berjanji, aku akan kembali untuk melatihmu.. aku tidak akan pergi lama.." Janji Harpe. "Janji Master.." balas Ronan. "Iya.. aku Janji Tuan Muda.. nah.. sekarang kamu ikuti apa kata Ibumu yaah.. jangan jadi anak yang nakal kepada orang tua.." suruh Harpe. "Baik, Master.." Kata Ronan yang langsung berlari menuju pintu ruangannya.. Tetapi.. saat Ronan sampai di depan pintunya.. Ronan berbalik badan dan langsung melambaikan tangan kepada Master Harpe dengan muka yang sangat manis yang tidak akan dia lupakan.. "Selamat Jalan, Master Harpe.. Janji yaah Master akan balik lagi kesini.." Kata Ronan. "Aku Janji Tuan Muda.." Kata Harpe. "Wah.. Wah.. Melihat mereka berdua sangat dekat sekali yah.. padahal hanya sebatas Guru dan Murid.." Kata Elscud. "Jangan begitu kau Els (panggilan Elscud), suatu saat kalau kamu punya murid seperti Ronan.. kamu pasti akan tahu perasaan mereka berdua.. hahahaha.." Kata Sieghart meledeki Elscud, "Melihat mereka berdua jadi teringat oleh keluarga WoodsGuard (Keluarga Ryan) yang dari turun temurun saya ajarkan ilmunya saat usianya sudah siap.." Kata Magnus Dan. Akhirnya Harpe dan Ronan pun berpisah.. itulah senyuman yang selalu menjadi motivasi bagi Harpe untuk menyelesaikan misi ini agar dia cepat pulang ke Kanavan.

Akhirnya Elscud, Sieghart, Magnus Dan, William, dan Harpe menjelaskan situasinya yang telah di berikan oleh Ratu Kanavan. "Baiklah kalau begitu.. Harpe.. aku tugaskan kamu mengikuti misi ini.." Perintah Ratu Kanavan. "Baik, Yang Mulia.." Kata Harpe tegas. "Nah.. sekarang, bantu teman kalian yang sedang ada di luar sana.. mungkin dia sedang kesusahan.." Kata Ratu Kanavan. "Baik, Yang Mulia.." Kata Sieghart, Lalu mereka ber lima meninggalkan kastil. Dan itu adalah saat dimana Ronan melihat wajah terakhir Master nya sebelum pergi untuk berperang. Pintu kerajaan pun di tutup, Mereka semua siap bertarung.. Elscud dengan Double Swordnya, Sieghart dengan Sleaghrim / Eppee nya siap bertarung, Magnus Dan berubah menjadi Combat Mode yang di lengkapi armor yang sangat berat, William langsung mengeluarkan Battle Long Staff dan Pure Orb, Dan Harpe bersinarkan perlengkapan bertarung seorang Magic Swordsman yaitu Golden Abyssal Knight Master dengan senjata Tyrfing.. "Baiklah.. sepertinya kalian semua sudah siap.." Kata Sieghart, "Cepatlah datang Sieggy.. apa kau bisa menandingiku.. Hahahahahahaha.." Kata Azin. "Anak Ituu... rasanya ingin aku bunuh saja anak itu.. Huh menyebalkan sekali gayanya itu.." Kata Sieghart. Tiba - Tiba Sieghart yang terpancing amarahnya karena di ejek oleh Azin mengeluarkan Rage Aura dia yang sangat dahsyat.. "Sieg.. Apa kau tidak apa - apa??" Kata Harpe menenangkan.. "Aku tidak apa - apa.. hanya saja kesal terhadap tingkahnya Bocah itu.." Kata Sieg menahan emosi.. "Bagus.. sepertinya dia sudah terpancing amarahku.. Huhuhuhuhu.. Baguslah.. kalau seperti tadi kan bukan Sieghart yang aku kenal dulu saat mengalahkanku.." Kata Azin berbicara sendiri.. "Muahahahahahahahaha... Hahahahahahaha.." Kata Azin tertawa sendiri..

Akhirnya Mereka semua membantu Azin melawan musuh - musuh tersebut.. Azin dan Sieghart sangat bersaing dalam membunuh musuh - musuh yang ada.. Tiba - Tiba.. di dalam Hati Harpe Arc Dragon memberi tahu bahwa dia melihat sebuah bayangan seperti samurai masuk ke dalam kastil Kanavan.. Harpe yang melihat hal itu langsung berlari dari Kejauhan.. Akhirnya sampai di pintu kerajaan.. "Buka Pintunya.. Ratu dan Raja sedang dalam keadaan bahaya.. ada seseorang yang masuk diam - diam ke kerajaan!! Buka pintunya!! Tuan Muda Ronan!!" Kata Harpe berteriak.. Tiba - Tiba dari Kejauhan terdengar suara pecahan kaca.. dan dia melihat sosok asli seorang samurai itu.. dia bernama.. "GAIKOZ!!" Kata Harpe.. Gaikoz yang menyadari sedang di perhatikan oleh Harpe.. langsung melarikan diri ke dalam Hutan Marsh Oblivion.. Harpe bingung untuk memilih.. mengejar Gaikoz atau melihat keadaan Ratu dan Rajanya serta Tuan Mudanya.. Akhirnya Harpe memutuskan untuk melihat keadaan Ratu dan Rajanya.. sesampai di halaman istananya.. Harpe terkejut sekali.. melihat Ratu dan Rajanya terbunuh di tempat.. saat itu Ronan masih di dalam kamarnya.. Harpe yang melihat bahwa Ronan belum melihat keadaan ini, langsung pergi meninggalkan kerajaan dan langsung Mengejar Gaikoz... "Untuk Kanavan!! Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri Gaikoz!! Lihat saja nanti... Huaaaaaa....." Teriak Harpe sambil berlari menuju hutan Marsh Oblivion. Sieghart dan kawan - kawan melihat Harpe sendiri berlari menuju hutan Marsh Oblivion itu langsung menyusulnya.. "Ayo teman - teman.. kita jangan biarkan Harpe menyusul musuh itu.." Kata Sieghart. "Harpe.. aku tahu perasaan kamu.. tapi, apa yang kamu pikirkan? Membunuh Monster itu tidak akan bisa mengembalikkan Ratu dan Raja Kanavan.." Kata Sieghart di dalam hati.

Akhirnya Sieghart dan kawan - kawan berhasil menyusul Harpe.. "Harpe, apa yang kamu pikirkan?!! Sekarang kita fokus untuk membasmi semua musuh yang ada di kerajaanmu!! tapi kenapa kamu malah mengejar Musuh yang menjadi Musuh dari kita semua?!! Ingat Harpe.. Musuhmu adalah Musuh kita juga.. Kita pasti akan menghajar Musuh yang telah membunuh Ratu dan Raja Kanavan.. maka dari itu, sebaiknya kita kembali ke Kerajaan Kanavan, karena Kerajaanmu sedang berada di ambang kehancuran.. kita harus menyelamatkannya.." Kata Sieghart meyakinkan Harpe. Sejenak Harpe berhenti berlari untuk mengejar Gaikoz dan tiba - tiba dia diam seperti membatu.. "Harpe, aku tahu perasaanmu.. kita juga sama.. saat Ratu terbunuh.. kita semua ikut sedih, tetapi kuatkanlah hatimu Harpe, kita pejuang yang terpilih dari semua benua.. tugas kita adalah menyegel kekuatan Thanatos.. Ingat itu Harpe, Ingat juga akan janjimu kepada Tuan Mudamu Ronan.. dia mungkin akan menjadi kuat sepertimu.. jadi kamu juga harus menjadi lebih kuat lagi.." Kata Magnus Dan, "Harpe yang aku kenal tidaklah mudah marah seperti ini, Siapa kamu sebenarnya?? Aku tidak mengerti sama jalan pikiranmu saat ini Harpe.. di satu sisi kamu ingin melakukan misi ini demi Kerajaanmu.. di satu sisi lagi kamu merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga Ratu dan Rajamu dengan baik sehingga dia meninggal dengan sia - sia.. Kamu pernah berkata kepadaku.. bahwa alasan kamu menjadi salah satu bagian dari kita adalah untuk membuktikan bahwa Magic Swordsman tidaklah lemah mental, lemah fisik melainkan tangguh dalam segala hal.. Kemana Itu Semua HARPE!!! Aku kecewa kepadamu jika mengingat kata - katamu itu kepadaku waktu pertama kali kita berteman.." Kata Azin yang saat itu terbawa emosi karena Harpe yang dia kenal sekarang bukanlah Harpe yang dulu lagi. "Sudahlah Azin.. tahan emosimu itu.. Harpe, aku tahu kamu mempunyai banyak beban dalam pikiranmu saat ini.. Beban yang cukup berat untuk kamu jalankan bersama.. tapi tidaklah berat jika kita lakukan ini secara bersama - sama.. ingat Harpe, jangan lupakan kita.. Kita adalah kamu, Kamu adalah bagian dari kita.. dan Ingatlah janjimu terhadap Tuan Mudamu itu.. Sekarang, Pikirkanlah dengan tenang Harpe.. kita akan kembali menuju Kanavan lagi untuk memusnahkan semua musuh yang berada disana.. Jika kamu sudah merasa baikkan, segera susul kita.." Kata Elscud. Harpe tetap saja berdiam diri tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.. Tiba - tiba Harpe mengeluarkan Black Sphere dari tangannya dan tiba - tiba Harpe langsung masuk kedalam Black Sphere itu.. "Kemana dia pergi??" Kata William. "Tenang saja.. itu adalah Black Sphere.. kekuatan yang hanya dimiliki oleh Master Magic Swordsman saja.. Black Sphere sebenarnya adalah ruang tanpa batas.. ruang dimensi yang hampa tidak ada apa - apa.. sebaiknya kita tinggalkan dulu Harpe, Harpe membutuhkan ketenangan di dalam sana.. saat ini hati Harpe sedang terguncang atas kematian Ratu dan Rajanya.. Ayo kita pergi William, Dan, Elscud, Azin" Kata Sieghart. "Baiklah,, Harpe.. ingatlah kata - katamu saat kita pernah bertemu.. aku akan menunggumu di Kanavan.." Kata Azin.

Mereka pun akhirnya meninggalkan Harpe sendiri di Hutan Marsh Oblivion dengan Black Sphere miliknya.. Di Dalam Black Sphere.. Harpe pun menangis sekencang - kencangnya.. "Huaaaaa... Haaaaa..." Tangis Harpe, Harpe yang sangat terpukul hatinya menangis sangat histeris.. Tiba - tiba suasana di Black Sphere menjadi hening kembali.. Ternyata Harpe sedang merenungkan kembali perkataan - perkataan yang Azin dan Magnus Dan katakan tadi.. "Apakah betul aku bisa menjadi orang yang lebih tangguh daripada mereka?? Apakah bisa aku melindungi Ronan dengan nyawaku sendiri.. Tiba - Tiba ada 3 buah sinar mengelilingi Harpe.. Ternyata itu adalah makhluk - makhluk dewa yang telah menjadi bagian dari diri Harpe.. "Arc Dragon.. Black Tempest.. Valkyries.. Kalian.. apa yang ingin kalian bicarakan kepadaku??" Kata Harpe sambil menghapus air matamu.. "Harpe, aku tahu kamu sedang menangis.. jangan menutupi kesedihanmu itu.. aku tahu kamu sedang bersedih karena kamu tidak bisa melindungi orang yang kamu sangat hormati.. Kita semua juga turut berduka.. tetapi ingatlah satu hal Harpe, kamu mempunyai penerusmu.." Kata Valkyrie "Penerus.. maksudmu Ronan Erudon??" tebak Harpe, "Betul sekali Harpe, dia kelak akan menjadi sepertimu asal kamu akan menepati janjimu kepadanya bahwa kamu akan melindunginya.. dan ingat juga Harpe, kamu masih mempunyai teman - teman yang sangat peduli dan sayang terhadapmu itu.. Perkataan temanmu Azin dan Dan itu benar apa adanya.. kamu jangan melihat kembali kejadian yang telah lalu.. Jadikanlah kejadian yang lalu itu sebagai pelajaran buatmu agar kamu bisa menjadi seseorang yang bisa lebih melindungi orang - orang yang kamu hargai dan di hormati.. Jangan berlarut terus di dalam kesedihan ini Harpe, Lihatlah misimu yang sebenarnya.. mungkin ini adalah ujian bagimu untuk menjadi yang terhebat di antara semuanya.." Kata Valkyrie, "Betul itu Harpe, Apa yang baru saja Valkyrie katakan tadi bukanlah sebuah kebohongan.. itu adalah kebenaran yang sesungguhnya.." Kata Arc Dragon. "Sekarang.. susul teman - temanmu.. aku akan mengeluarkanmu dari tempat ini.. dan ingat Harpe.. jangan sekali - kali kamu masuk kedalam bola ini lagi.." Kata Black Tempest. "Berjanjilah kepada kami bahwa kamu akan memakai kita untuk kebaikan.. kita percaya semua akan kekuatanmu.. makanya, kita meminjamkan kekuatan kita kepadamu karena kamu bisa mengkontrol kondisimu.. Aku harap kamu sekarang menjadi lebih baikkan.." Kata Valkyrie.. Akhirnya tiga cahaya itu pun pudar.. "Valkyrie,  Black Tempest, Arc Dragon, Ronan, Teman - teman.. terima kasih telah menyadarkanku.. aku akan berusaha sekuat tenaga.." Kata Harpe yang langsung bangkit dari keterpurukan dia..

Akhirnya Harpe pun menyusul Sieghart dan kawan - kawan.. "Wah, Wah, Lihat siapa yang baru saja datang kemari.." Kata Azin dengan santainya berbicara seperti itu.. "Selamat datang kembali Harpe.. Apa kamu merasa baikkan?? Aku harap begitu karena kami tidak akan bisa mengalahkannya jika tanpamu.." Kata Elscud. "Maafkan aku teman - teman semua.. aku telah berbuat bodoh tadi.." Kata Harpe. "Itu bukan kesalahanmu Harpe, siapa saja bisa saja di salahkan atas kejadian seperti itu.. tapi, sekarang kita harus fokuskan kepada tempat ini dulu, selanjutnya baru kita pikirkan lagi.. setuju??" Kata Sieghart. "Baiklah.. sebagai permulaan.. Aku akan memberi kalian berkat.. terimalah.. *Holy Bless Lv 5!!* ayo kita maju..!!" Kata Harpe. "Ayoooo!!! Demi Kanavan!!!" Teriak Harpe yang langsung maju di depan baris!!

To Be Continued,

Next Chapter,
Chapter 2 : Unbelievable of Rage Power



Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

..::: Ronan's Story part 13 :::..


Chapter 13 : Into The Abyss

Previous Chapter,
"Kalian masuklah dulu.. aku akan menyusul kalian jika aku sudah selesai dengan urusanku disini!!" Lanjut Ronan. Dan mereka semua masuk ke dalam.. sebelum masuk ke kastil Partusay.. Elesis mengatakan sesuatu kepada Ronan.. "Berjanjilah kau akan menyusul kita" Kata Elesis. "Aku janji.." Kata Ronan. Dan Elesis pun akhirnya menyusul mereka..

"Aku tidak akan membiarkan kau lewat Ice Golem!! Terima lah!! Kanavan Strike!!" Kata Ronan.. Tiba - tiba Lantai mulai jatuh ke bawah.. Ronan pun akhirnya jatuh ke dalam kegelapan bersama Ice Golem..


Now,

"Ronaaaaaan!!!!!" Kata Elesis berteriak saat melihat Ronan terjatuh ke bawah. Tidak lama akhirnya Ronan pun sadar.. akan tetapi saat Ronan sadar.. dia tidak tahu dia ada dimana karena semua terasa gelap gulita.. "Aku ada di mana? Apakah aku sedang bermimpi?" Kata Ronan. "Ronan.. ikuti cahaya itu.. maka ujianmu yang sesungguhnya akan kamu hadapi.." Kata seseorang berbicara kepadanya. "Siapa kamu? dan apa maumu??" Kata Ronan. tidak lama kemudia saat Ronan berjalan, dia melihat sebuah cahaya di ujung sana.. kemudian Ronan berlari menuju cahaya itu berharap itu pintu keluar dari jurang yang dalam ini.. akan tetapi.. dia masuk ke tempat yang sangat luas sekali.. banyak kerangka manusia di sekitarnya.. tiba - tiba ada api menyala dari ujung kiri ke ujung kanan.. dan akhirnya ruangan itu terang sekali.. saat Ronan membuka mata.. Ronan akhirnya tahu kalau dia sedang berada di tengah colloseum tempat dimana para Gladiator bertarung sampai mati. "Ini.. Colloseum.." Kata Ronan. "Benar Ini Colloseum, Master.." Kata seorang Pria mengenakan Hoodie dan Penutup mulut.. "Siapa kau?? tunjukkan siapa dirimu?? aku tidak takut terhadapmu.." Kata Ronan menantang.. "Hahahahaha.. Tenanglah sedikit Master.. inilah Ujianmu sebenarnya.. *Prok Prok* "orang tersebut seperti membuka jeruji besi yang ada di ujung - ujung Colloseum itu.. dan keluarlah Monster - monster yang selalu membantu Ronan saat dulu kala.. seperti Guardian Tempest , Arc Dragon. Akan tetapi bukan hanya monster itu saja yang datang di Colloseum itu.. tetapi Dark Elesis , Dark Arme , Dark Lire , Dark Ryan , Dark Jin datang juga.. "Kalian.. ada apa dengan kalian?? bukankah kalian sedang bertarung dengan Partusay..?" Kata Ronan. "Hahahahahaha.. memang mereka sedang bertarung dengan Partusay.. akan tetapi aku yang membuat tiruan mereka semua.. nah sekarang.. lawanlah mereka semua!!" Kata Orang misterius itu. "Ingat lah yang selalu aku ajarkan kepadamu Ronan.. Jangan takut terhadap apa yang kamu pikirkan sekarang.. karena itu akan menjadi kelemahanmu.. lawanlah rasa takutmu yang selalu menghantui di pikiran kamu.. dan saat kamu telah mengalahkan semua itu.. kamu akan mengetahui siapa dirimu sebenarnya.." Tiba - Tiba Ronan teringat akan kata - kata terakhir dari Gurunya. "TERIMA INI!! KANAVAN STRIKE!! HAAAA" Makhluk - Makhluk dan Monster - Monster buatan Orang Misterius itu terbang ke atas.. "Belum Selesai!! Lunatic FORCE!!!" Mereka semua akhirnya menjadi beku. "TERIMA INI!! *Guru.. sekarang aku tahu apa yang harus aku lakukan terhadap diriku sendiri* HOVERING CRUSSHH!!!" Mereka semua akhirnya terhempas ke tanah dengan keras dan akhirnya mereka semua mati.. "Akhirnya aku tahu apa semua jawabannya.. jawabannya adalah aku harus percaya pada diri sendiri.!!" "Majulah kau pengecut!! aku tidak akan kalah denganku!! karena teman - teman, Elesis, Guruku.. mempercayai kekuatanku ini!!" "Aku.. Ronan Erudon, Pangeran dari Kanavan Royal Place menantangmu untuk bertarung!!" Tantang Ronan kepada seorang yang misterius. "Baiklah kalau itu maumu Ronan.. Bersiaplah!! Jika aku kalah kamu akan tahu mengapa kamu harus menjadi seorang yang lebih kuat.." Kata orang misterius itu. Tiba - Tiba orang misterius itu keluar dari bayang - bayangannya dan menampakkan dirinya.. ternyata itu Gurunya Harpe!! "Guru.. aku tidak percaya kalau Guru-lah pelakunya.." Kata Ronan Kaget ternyata yang di hadapi adalah Gurunya sendiri Harpe "The Great Abyssal Knight and Master of Magic Swordsman". "Kenapa Ronan? Kau terkejut apa yang sedang terjadi saat ini?? apa kau terkejut melihatku lagi? Ronan, Ronan.. kalau kau begini terus kau tidak akan selamanya bisa melampauiku.. lawanlah aku Ronan.. ini adalah test terakhir untuk membuktikkan kalau kau layak bersanding dengan kekuatanku.." Kata Harpe. "Tapi Guru.. aku tidak bisa.." Kata Ronan ragu. "Janganlah kau selalu ragu jika kamu menghadapi orang yang sangat lebih kuat darimu.. BERSIAPLAH RONAN!!" Kata Harpe

To Be Continued,

Ronan akhirnya menghadapi orang yang sangat di takutinya selama ini.. akankah Ronan bisa mengalahkan Gurunya sendiri dan rasa takutnya di dalam hatinya?? nantikan kisah selanjutnya yaah.. ^.^v


Next Chapter,
Chapter 14: A Great Battle Begins!! Harpe "The Great Abyss Knight" vs Ronan Erudon "The Magic Swordsman"

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

..::: Lass Story Part 6 :::..


Chapter 6 : Unstoppable Powers!!! Lass and Rufus Gets Mad


Keesokan pagi,

Seperti yang di janjikan oleh Ayahnya.. Rufus dan Lass di ajak berburu bersama Ayahnya itu..

"Ayah.. bolehkah aku mencari buruanku sendiri? Aku ingin belajar berburu.. jika aku mahir maka aku akan bisa seperti Ayah.." Kata Lass. "Boleh Lass.. tapi apa kamu membawa senjata yang cukup bagus untuk berburu?" Kata Ayahnya menanyakan kepada Lass. Lass yang saat itu tidak membawa apa - apa hanya bisa diam saja.. Tiba - Tiba. "Lass.. ini aku pinjamkan kamu belati milikku.. kita mencari buruan yuk bersama - sama.." Kata Rufus sambil menyodorkan belati sangat indah kepada Lass. "Terima kasih kak, ayo kita mencari buruan bersama - sama.. Ayah.. kami berangkat dulu yaah.." Kata Lass. "Hati - Hati yaah Lass, Rufus.. ingat jika sudah senja segera kembali ke rumah!!" Kata Ayahnya menasihati mereka berdua sebelum pergi. "Baik Ayah.. Kita tidak akan terlambat pulang.." Kata Mereka berdua.

Dan mereka pun pergi menuju hutan rimba.. sesampainya disana mereka melihat sebuah beruang besar atau bisa juga di panggil Bigfoot di kejauhan. "Lass.. perhatikan aku baik - baik yaah.. Bagaimana caraku berburu.." Kata Rufus memperlihatkan sepasang Eyeteeth miliknya yang selalu dia sarungkan di belakang pinggangnya.. "Twiiin.. Tooth!! *Hyaaaaaaa*" dan *Boom* terdengar suara ledakan yang sangat keras menghantam Bigfoot itu.. dan ternyata.. Serangan Rufus tadi tidak mengenai Bigfoot itu.. "Aaah.. kenapa tidak kena?? dimana kesalahannya?!! Mestinya kena?!! Kenapa?? Kenapa?? Kenapa??" Kata Rufus Frustasi. Melihat Tingkah konyol Kakaknya membuat perut Lass terasa geli sehingga dia tertawa keras.. "Bwahahahahahaa.. Kok tidak kena sih kak?? Padahal tadi kakak teriak *Twin Tooth* nya keras sekali.. tadi sempat aku berpikir kalau ini akan one blow hit.. eh ternyata tidak.. hehehehehe.." Kata Lass sambil tertawa terpingkal - pingkal. Melihat Lass tertawa membuat Rufus jengkel dan menyuruh Lass membuat Bigfoot itu terjatuh.. "Huh.. bisanya cuma menertawakanku.. Coba kamu Lass.. apa kamu bisa lebih hebat dari aku??" Kata Rufus menantang Adiknya. "Baik.. sekarang Giliranku yah Kak.. Perhatikan Baik - baik.." Kata Lass. Rufus pun duduk terdiam di atas pohon. "Spinning!! Slaaaash!! *Slice* *Slice* *Slice*" *Buuk* Lass berhasil mengenai Bigfoot itu akan tetapi Lass tertabrak pohon saat berputar - putar.. Dan Rufus pun bergantian menertawai adiknya sendiri karena tingkahnya yang konyol.. "Bwahahahahahaha.. Lass Lass.. Kamu ini makanya jangan menertawakan aku donk.. kamu sendiri aja belum bisa merubuhkannya.. Bwahahahahahaha" Kata Rufus sambil tertawa. Bigfoot yang tadinya sebagai bahan bercandaan mereka berdua menjadi sangat marah karena telah terancam untuk di bunuh. "Groooooaaaaaa..." Raungan sang Bigfoot itu. "Ok.. saatnya kita serius Lass.. mari kita tunjukkan kemampuan kita.." "Baik". Lass pun melompat ke atas Bigfoot melewatinya dan melempar belatinya.. "Bagus Lass.. sekarang kesempatanku.. Twiiiin Tooth!!" *Boom* dan sekarang Bigfoot pun akhirnya benar - benar dikalahkan oleh mereka berdua. "Kerja yang bagus Lass.. oh iya.. ngomong - ngomong itu tadi teknik ingin kamu beri nama apa??" Kata Rufus bingung. "Aku kasih nama Eagle Eye aja yaah kak.. soalnya mengarah ke titik vital dia.." Kata Lass. "Nama yang bagus Lass.. ayo kita mencari buruan lagi.." Kata Rufus. Saat berjalan jauh, Rufus yang dari tadi jalan lebih dulu tidak mengetahui kalau adiknya telah hilang saat tadi berjalan.. "Lass.. kamu kemana?? Perasaan tadi kamu ada di belakangku terus deh.. kamu dimana Lass?? Jangan membuatku Khawatir Lass.." Kata Rufus khawatir kalau Lass tersesat atau di culik oleh makhluk buas. Tiba - Tiba dari kejauhan terdengar Suara seperti minta tolong.. "Kakaaaaaak.. *Hiks..* Tolong Akuuu.." Kata Lass menjerit.. Rufus yang mendengar suara itu langsung pergi menuju sumber suara itu berasal.. dan sesampainya disana Rufus menemukan Lass di sandera oleh sekelompok Bandit amatiran. "Cih.. beraninya kalian menangkap Adik kecilku.. Lawan aku kalau kalian Berani?!!" Tantang Rufus.. "Kakaaaak.. *Hiks.. Hiks..*" Tangis Lass. "Wah.. Wah.. lihat siapa yang datang.. ternyata kakaknya yang datang.." Kata Pemimpin Bandit itu. "Lass.. Bertahanlah.. aku akan menyelamatkanmu!!" Kata Rufus. "Baik Kak.." Kata Lass. "Majulah kalau kalian berani Pecundang!!" Kata Rufus menantang Bandit - bandit itu. "Serang bocah itu!!" Kata Pemimpin Bandit itu. Akan Tetapi Rufus yang masih kurang berpengalaman dalam bertarung kalah akibat di keroyok oleh bandit - bandit itu.. "Lass.. Maafkan aku tidak bisa menyelamatkan kamu.." Kata Rufus dengar nafas yang terengah - engah. "Kakak.. *Hiks*". Tiba - tiba tubuh Rufus yang babak belur di hajar oleh mereka di hajar terus - terusan hingga membuat Lass mengamuk.. "Jangaaan!!! Kaaau!! Sentuuh!! Tubuuuh!! Kakak kuuu!! LAGGGGIIII!!!! GROAAAAAAAA!!!!!" Lass pun mengamuk kehilangan kesadarannya. kesadarannya telah di penuhi oleh amarah yang sangat besar sehingga dia tidak bisa menahannya lagi dan kehilangan kesadaran.. Amarah Lass pun mengendalikan tubuh dia.. "GUARDIAN STRIKE!!" Lass langsung lompat ke udara dan langsung melempar sebuah Bola berbentuk tengkorak.. dan tiba - tiba bola tengkorak itu membesar dan mengeluarkan sengatan Listrik yang sangat dahsyat di sekitarnya.. "FINAAAL STRIKE!!" Lass pun langsung meneruskan serangannya dengan melompat ke udara lagi dan menebas angin sehingga angin yang di tebas tadi tajam seperti pedang. "Laaaaasss... Uukh.." Rufus yang hampir kehilangan kesadaran pun akhirnya pingsan..

Setelah Mengeluarkan Kekuatan Dahsyatnya Lass pun pingsan di samping Kakaknya Rufus. Rufus yang langsung sadar pun akhirnya bangkit berdiri.. dan langsung menggendong Lass yang terkulai Lemas.. Rufus pun hampir kesusahan membawa Lass karena dirinya sedang terluka berat. Akhirnya Rufus pun berhasil menggendong Lass dan langsung pulang ke rumah. akan tetapi Ada sebuah aura yang tidak enak yang di rasakan oleh Rufus.. ternyata dia sedang di perhatikan oleh sebuah Monster Orc. Melihat Banyaknya Jumlah Orc yang berkumpul mengelilingi mereka akhirnya Rufus pun menjatuhkan Lass untuk sementara agar dia bisa bertarung.. "TIDAK AKAN AKU BIARKAN SATU ORANG PUN MELUKAI ADIKKU SENDIRI!!! TERIMALAH!! Bullet Time!!" Dan Akhirnya Orc yang mengelilingi Rufus dan Lass pun mati di sekitarnya. Rufus pun langsung menggendong Lass lagi dan melanjutkan perjalanan pulangnya.. Akan tetapi saat sampai di depan rumahnya Rufus kehilangan kesadaran dan pingsan..

Ibunya yang melihat mereka berdua tergeletak di depan halaman rumah langsung cepat - cepat membawa mereka pergi ke dalam rumah.. "Ayah.. mengapa mereka bisa seperti ini? ada apa sebenarnya? Lass? Rufus? Bangun nak.." tetapi mereka tidak menjawabnya.. mereka berdua semakin khawatir akan kondisi Lass dan Rufus.. Akhirnya mereka berdua melarikan Lass dan Rufus ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang intensif karena luka yang di derita mereka berdua.. Akhirnya dokter pun memberi tahu kalau Putra mereka dua - dua nya sedang koma.. mendengar hasil dari dokter Ibu dan Ayahnya hanya menjaga mereka berdua di rumah.. mereka tidak mau di rawat di rumah sakit karena biaya yang sangat besar.. Beberapa Bulan kemudian mereka berdua akhirnya sadar dari koma.. "Lass , Rufus kalian sudah sadar? syukurlah kalian sudah sadar.. kita berdua mencemaskan kalian karena kalian koma selama ber bulan - bulan.. "Apa yang terjadi dengan aku bu??" "Aku tidak tahu Lass.. yang aku tahu kalian berdua pingsan di depan halaman rumah.." Kata Ibunya sambil meneteskan air mata keharuan.. "se ingatku.. aku sama Rufus sedang berburu sambil berlatih bersama.. tetapi setelah penyerangan Bigfoot terhadapku aku tidak tahu apa yang terjadi.. setelah itu aku hilang kesadaran.." Kata Lass menceritakan. "Kamu itu saat penyerangan Bigfoot entah kenapa matamu berubah Lass.. aku melihatmu penuh dengan amarah , balas dendam , hasrat untuk membunuh.. dan lain sebagainya.. aku bisa melihat itu dari aura yang kamu keluarkan dari tubuhmu itu.. aura kegelapan.. aura yang sangat dahsyat.. aura yang tidak dapat kau kendalikan.." Kata Rufus menjelaskan mengapa Lass hilang kesadaran. "Ibu.. kita sudah tertidur berapa hari bu?" Kata Rufus. "kalian koma sudah 1 bulan penuh Rufus , Lass.." Kata Ibunya. "Haaaah?!! 1 bulan?? Perasaanku aku hanya tertidur hanya 1 hari saja.. mengapa lama sekali yaah??" Kata Rufus Heran. "Itu jangan di pikirkan lagi Rufus.. ayo kita makan di bawah.. pasti kalian lapar sekali karena sudah tertidur selama 1 bulan ini.." Kata Ibunya mengajak mereka ke bawah.. "Kita akan menyusul bu.. Ibu turun dulu saja.. ada yang ingin aku bicarakan sama Lass.." Kata Rufus. "Baiklah Rufus.. segera kalian ke bawah yaah.." Kata Ibunya yang langsung keluar dari kamar mereka berdua.. "Lass.. aku ingin bertanya kepadamu.." Kata Rufus. "Ada apa kak? apakah ini menyangkut dengan yang kakak lihat waktu itu?" Kata Lass menduga. "Betul.. sebenarnya.. saat kau berubah menjadi seperti itu.. aku melihat sebuah wanita muda berambut ungu memakai mahkota ratu.. seperti ratu itu.. tetapi matanya berwarna merah.. wanita itu bersemayam di tubuh kamu Lass.. dan saat kamu mengamuk waktu itu.. wanita itu mengendalikan kamu.." Kata Rufus. "Apa kakak yakin dia yang mengendalikan aku saat itu kak?" Kata Lass takut. "Aku yakin sekali Lass.. kamu harus kuat Lass.. kamu harus melawan rasa hasrat untuk membunuh di dalam dirimu.. jika tidak.. aku tidak akan bisa menolongmu Lass.. satu - satunya cara adalah kamu harus mengendalikannya atau kamu yang di kendalikan olehnya sepenuhnya.." Kata Rufus. Lass hanya terdiam saja.. "Terima kasih kak.. aku akan berusaha.." Kata Lass.. "Lass, Rufus.. ayo turun kebawah makan!" Teriak Ibunya dari bawah memanggil mereka berdua.. "Ayo sekarang kita turun Lass.. kita sudah di tunggu oleh Ayah dan Ibu untuk makan.." Ajak Rufus.. "Baik kak.."

Akhirnya mereka semua makan malam.. Rufus menceritakan semua kejadian yang dia alami.. suasana di ruang makan ada canda tawa , terharu , semangat , dan lain - lain.. akan tetapi mereka tidak tahu bahaya yang sebenarnya telah menanti mereka di luar sana..

To Be Continued,

Next Chapter,
Chapter 7 : Devil Lass Appears!! Battle!! Lass vs Devil Lass!!

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

Minggu, 13 Mei 2012

..::: Amy Story Part 1 :::..


Chapter 1 : Dream

di suatu kota terdapat seorang perempuan yang bernama Amy Aruha.. dia mempunyai mimpi untuk menjadi seorang Oracle.. dia lahir di lingkungan yang sangat indah.. baginya menjadi seorang Oracle adalah pencapaian seseorang yang telah hebat di bidang musik atau tarik suara..

5 tahun yang lalu saat Amy saat masih kecil..

"Ibu.. Ibu.. itu siapa yang ada di poster majalah bu??" Kata Amy polos bertanya kepada ibunya.. "ooh.. itu seorang Oracle, Amy.." Jawab Ibunya.. "Oracle itu apa siih??" Kata Amy bingung.. "Oracle itu adalah bintang atau bisa di sebut Diva atau dewi yang mempunyai kemampuan terbaik dalam hal ber akting , menari , menyanyi atau memainkan semua alat musik.." Kata Ibunya.. "Oooh.. Begitu yaah.. kalau begitu Amy bisa gk jadi seperti dia bu??" Kata Amy "Bisa donk.. jika kamu serius dan tekun untuk menjadi seorang Oracle.. kenapa tidak bisa?? Ibu bisa ajarkan beberapa teknik dasar untuk menari.. Amy senang kan??" Kata Ibunya.. "yey yey,, Aku mau.. aku akan menjadi seorang Oracle!!" Kata Amy polos. "Nah.. itu baru anaknya Ibu.. ayo kita latihan menari.." Kata Ibunya..

Bertahun - tahun Amy berlatih menari bersama Ibunya sampai suatu saat.. Ibunya harus meninggalkan Amy sendiri di rumah untuk mengikuti perang Demon (Demon Wars 1).. di saat itu Ibu Amy meninggal dalam peperangan tersebut.. Mendengar kabar bahwa Ibunya sudah tiada.. Amy menangis seharian dan selalu terlihat murung dan tidak pernah gembira lagi.. "Ibuu.. Ibuu.. mengapa Ibu tinggalkan Amy sendiri??" Kata Amy berharap.. "Amy takut bu.." Kata Amy. Melihat Amy murung, teman - teman dekat Amy berusaha untuk menghiburnya untuk ceria kembali.. "Hey Amy.. mau ikut bermain bersama kita??" rujuk seorang temannya.. "Aku tidak sedang ingin bermain.. terima kasih atas tawarannya.. aku pulang saja.." Kata Amy lemas.. "Amy.. jangan begitu doonk.. kita kan sahabat.. kalau kau sedih kita akan sedih.. kita akan menghiburmu.. jadi kembalilah seperti yang dulu.. yang ceria , gembira , periang.." rujuk temannya lagi.. "Aku tahu kalian akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat aku kembali seperti semula.. tetapi.. sekarang semuanya telah sirna di telan oleh kegelapan.." Kata Amy yang langsung berlalu dari temannya sambil menggendong sebuah tas ransel pink miliknya.. Tiba - tiba.. "*Plaaak*" temannya Amy menampar pipinya Amy.. Amy yang terkena tamparan itu hanya bisa shock dan diam.. "Kauu.. Kauu.. mengapa kau egois sekali Amy?!! kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk menghiburmu agar kau kembali seperti yang dulu lagi.. tapi apa?? dulu kamu pernah bilang kalau 'Apapun yang sedang terjadi aku akan selalu periang'.. tetapi apa sekarang?? apakah itu hanya bualanmu saja sekarang?? *Hiks.. Hiks..* hanya karena Ibumu meninggal dalam perang.. kamu selalu termenung akan hal - hal yang bisa di lakukan bersama Ibumu.. tidakkah kau tahu?!! *Hiks.. Hiks..* Kita semua juga sekarang telah terpukul oleh kematian orang tua kita masing - masing.. tetapi yang membuat kita menjadi periang adalah karena ucapanmu Amy?!! Sadarkah kau bahwa kau lah yang membuat kata - kata itu?!! dan sekarang kau tidak seperti yang kau ucapkan itu?!! *Hiks.. Hiks..*" Kata Temannya. Amy terdiam.. dan kepalanya langsung di tundukkan ke bawah.. "Maafkan aku kawan - kawan.. aku telah mengecewakan kalian.." Kata Amy dengan nada rendah.. "*Hiks.. Hiks..* Apakah ini adalah perpisahan kita Amy?!!" Kata Temannya yang menangis memohon - mohon untuk tidak berpisah.. "Tidak tahu.. mungkin ini akan jadi hal yang terakhir atau tidak jadi hal yang terakhir.." Kata Amy yang langsung pergi melewati temannya yang ada di depannya itu.. temannya yang ada di depan itu langsung tersungkur lemas tak berdaya.. "*Hiks.. Hiks..* Maafkan aku teman - temanku.. aku akan berusaha kembali seperti semula.. terima kasih teman - temanku.. *Hiks.. Hiks..*" Kata Amy yang sedang berlari sambil meneteskan air matanya dari matanya..

Setiba di rumahnya.. Amy langsung masuk ke kamar tidurnya dan langsung menjerit dan berteriak sekuat mungkin untuk melepaskan tangisannya.. isak tangisnya pun menjadi - jadi.. seluruh ruangan rumahnya pun terdengar suara dia sedang menangis.. "Ibuuu.. apa yang harus aku perbuat ibuu..??" Kata Amy sambil menangis.. Tiba - tiba Amy ketiduran karena kelelahan akibat menangis ber hari - hari..

Mimpi Amy..

"Ini dimana??" Kata Amy. "Sayangku.. kemarilah.." Kata seseorang dari kejauhan.. Amy pun menuruti kata - katanya.. "Amy sayang.. kamu tidak boleh berlarut - larut dalam kesedihan terus.. ingat pesan Ibu.. kamu harus menjadi orang yang memberikan keceriaan diantara teman - temanmu.. Ibu sedih jika kamu menyiksa diri seperti ini.." Kata Ibunya sambil memeluk Amy.. "Tapi buu.. aku sulit melupakan Ibu.. aku rindu Ibu.." Kata Amy sambil menangis.. "Kamu harus tegar Amy.. harus tegar se tegar karang.. seperti apa yang teman - temanmu alami sekarang.." Kata Ibunya.. "Ibu akan selalu menjagamu.. melindungimu.. Ibu akan selalu mengawasimu.. melihat perkembanganmu.. Ingat Amy.. kamu harus menjadi seorang Oracle.. karena itu adalah cita - citamu sejak kecil 'kan??" Kata Ibunya. "Iya bu.. mulai besok aku tidak akan berlarut - larut dalam kesedihan lagi.. aku akan berlatih keras untuk menjadi seorang Oracle.. karena itu adalah mimpiku.." Kata Amy.. "Nah, begitu doonk.. mulai sekarang berjanjilah kepada Ibu.. kalau kau tidak akan menjadi orang yang sering menangis lagi.. kamu harus tegar.. Janjii.." Kata Ibunya.. "Janji buu.." Kata Amy.

To Be Continued..

Next Chapter,
Chapter 2 : The New Era of Music


Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com

..::: Ronan's Story part 12 :::..



Chapter 12 : New Continent , New Journey , New Memories

Sebelumnya di chapter 11..

"Oh tidak.. Maelstorm di depan.. Arme kemudikan kapal ini agar kapal ini tidak terhisap oleh pusaran air di depan kita.." Kata Lire panik..

Sekarang..

"Uuugh.. arusnya terlalu deras Lire.. aku tidak bisa melawan arusnya Lire.." Kata Arme yang mengemudikkan kapalnya..
"Biarkan saja Arme.. Biarkan kita terhisap oleh Maelstorm ini.. aku merasa ini adalah jalan kita.." Kata Ronan.

Dan akhirnya mereka terhisap oleh arus deras itu.. "Kita akan matiiii... tiidaaaaakkkk.." Kata Elesis panik. "Jangan Panik Elesis.. aku akan melindungi kalian semua.." Kata Ronan. "Magic Defense!!" Kata Ronan. "Berpegangan lah kalian semua.. mungkin jatuhnya akan sakit.." Kata Ryan. Mereka pun akhirnya sampai ke dasar laut.. "Huh?? Dimana ini?? Apa aku sudah mati??" Pikir Elesis. "Huufh.. Aku tidak bisa bernafas.." Kata Elesis. "blubb.. blubb.. blubb.. blubb.. blubb.. (Arme tolong gunakan sihirmu untuk membuat oksigen)" Kata Elesis. "Blubb.. Blubb.. Blubb.. Blubb.. Blubb.. (Aku akan membuatnya.. tapi aku hanya bisa membuat stasiun oksigen)" Kata Arme. "Blubb.. Blubb.. Blubb.. (Cepat Lakukan)" Kata Elesis. Dan mereka pun sampai di dasar laut dengan bantuan stasiun oksigen.. "Dimana kita?? sepertinya kita berada di dasar laut yang dalam" Kata Ronan. Tiba - tiba saat mau jalan Ronan pun mengingat masa lalu di saat Sang Guru tenggelam di lautan.. "Guru.. Suatu saat aku akan menemukanmu.. aku akan menjadi orang yang terhebat.. aku tidak akan menyerah.. terima kasih atas semua bantuan yang kamu beri kepadaku.. mulai sekarang aku akan berusaha sendiri.." Kata Ronan di dalam hati. Tiba - Tiba "Awas Ronan di belakangmu ada belut!!" Kata Ryan. "Divine Slash!!" Kata Ronan. "Kamu tidak apa - apa Ronan??" Kata Elesis. "Aku tidak apa - apa.. kalian jalan lah dulu.. aku akan melindungi kalian dari belakang.." Kata Ronan. Lire merasakan ada ada sesuatu yang tidak beres dengan laut ini. "Laut ini seperti bergejolak penuh amarah.. aku ingin tahu ada apa sebenarnya dengan dewa penguasa lautan Partusay" kata Arme. "Mari kita cari tahu.." Kata Lire. Dan mereka semua berjalan menuju tempat Partusay.. tetapi saat mereka jalan ke kastil Partusay tiba - tiba ada beberapa buah tombak menghujam tanah dan memisahkan mereka semua.. Elesis dengan Ronan , Lire dengan Ryan , Arme dengan Jin.. "Lire , Arme , Ryan , Jin.. apa kalian baik - baik saja??" Kata Ronan berteriak.. "Kami baik - baik saja disini.. aku bersama dengan Ryan mencari jalan keluar.." Kata Lire. "Jin Lihat.. kita hampir sampai di kastilnya partusay.. teman - teman.. cepatlah kesini.. aku menemukan jalan masuk ke tempat partusay.." Kata Arme berteriak. "Bagaimana caranya agar kita melewati tombak ini??" Kata Ronan dan Lire bareng. Jin meraba tombak yang tertancap itu dan mencoba melihat kelemahannya.. "Lire , Elesis , Ronan , Ryan Tombak ini sudah berumur ratusan tahun.. coba kamu pukul.. dy akan akan meretak.. tombak ini sudah rapuh.. kalian bisa memukulnya.." Kata Jin memberi tahu kelemahannya.. "Jadi begitu.. itu mudah.. Triple Slash!!" Kata Elesis.. tetapi tombaknya tidak bergeming pecah.. "Huh?? Tidak pecah?? Aaaaaa... aku udh mulai kehabisan oksigen.. cepat ke statsiun selanjutnya!!" Kata Elesis panik.. "Tenanglah elesis.. aku akan membantumu.. Holy Bless Lv. 3!!" "Blast Storm Lv. 2!!" Kata Ronan.. dan akhirnya tombaknya pecah dan bertemu Lire dan Ryan sedang memukul - mukuli tombak itu dengan ganasnya.. "Lire.. coba kamu tembakkan panahmua ke mata tombak itu!!" suruh Ryan. "Baik.. Headshot!!" kata Lire.. "Tambah ini!! Big Axe Destruction!!" tambah Ryan.. Elesis dan Ronan yang melihat keganasan mereka berdua hanya bisa diam tanpa kata.. " /.../. para elf emang ganas yaah kalau sedang marah.." Kata Elesis berbisik kepada Ronan. "Begitulah para Elf.. jika marah dia tidak memikirkan di sekitarnya.." Kata Ronan. "Oh hey Elesis , Ronan.. apa kalian berhasil memotong tombaknya??" Kata Lire bertanya.. "Iya.." kata Elesis dengan nada datar.. "Ayo kita menyusul Arme dan Jin.. pasti mereka cape nunggu kita.." Kata Ronan. Akhirnya Elesis , Lire , Ryan dan Ronan berhasil menyusul Arme dan Jin.. tetapi Arme dan Jin berada di balik tombak raksasa.. "Baiklah ini gampang.. Ryan!! Seperti tadi ok??" Kata Lire memberi aba - aba.. "Ok Lire.." Kata Ryan. "Headshot!!" "Big Axe Destruction!!".. 10 menit kemudian setelah mereka habis - habisan memakai 2 skill itu.. "Kok tombaknya tidak patah - patah yaaah??" Kata Lire bingung.. "Tunggu.. di tombak itu ada lambang seperti naga.. Lambang apakah itu??" Kata Lire bingung. "Tunggu.. itu lambang persis seperti lambang yang ada di baju Ronan Dragon Knight.." Kata Elesis. "Baiklah.. sepertinya ini tugasku sekarang.. Aku mohon bantuanmu wahai Naga!! Bangkitlah!!" Kata Ronan bertransformasi menjadi Dragon Knight.. "Aku mohon bantuanmu yaah Dragon.." Kata Ronan. "Serahkan kepadaku.. Ronan.." Kata Dragon. "Baik!! Semuanya mundur jika kau tidak mau terkena panas semburan naga ku!! SIAP?!! ARC BREATH!!" Kata Ronan. Dan akhirnya tombak terakhir pecah.. tetapi.. tombak terakhir itu menyebabkan lantai - lantai yang mereka injak mulai runtuh.. "Gawaat.. lantainya mulai runtuh.. sebaiknya kita cepat - cepat menyebrang ke pintu masuk Partusay!!" Kata Ronan. "Kalian semua!! Lompatlah sekarang!! Di belakangmu ada Ice Golem!!" Kata Arme berteriak.. Elesis dan Lire menengok ke belakang dan langsung tanpa di komando melompat ke seberang sana.. Ryan langsung menyusul Elesis dan Lire.. Hanya tinggal Ronan.. "Ronan apa yang kau lakukan?? Cepat lompat kesini!!" Teriak Lire. "Ronan bodoh!! Lompat kesini.. apa yang kau lakukan di tempat itu?!!" Kata Elesis. "Aku harus melindungi kalian semua!! maka dari itu ini adalah tugasku untuk membasmi monster - monster yang ada!!" Kata Ronan dengan tegas. "Kalian masuklah dulu.. aku akan menyusul kalian jika aku sudah selesai dengan urusanku disini!!" Lanjut Ronan. Dan mereka semua masuk ke dalam.. sebelum masuk ke kastil Partusay.. Elesis mengatakan sesuatu kepada Ronan.. "Berjanjilah kau akan menyusul kita" Kata Elesis. "Aku janji.." Kata Ronan. Dan Elesis pun akhirnya menyusul mereka..

"Aku tidak akan membiarkan kau lewat Ice Golem!! Terima lah!! Kanavan Strike!!" Kata Ronan.. Tiba - tiba Lantai mulai jatuh ke bawah.. Ronan pun akhirnya jatuh ke dalam kegelapan bersama Ice Golem..


To Be Continued,

Mau tahu kelanjutannya??
Nantikan Episode Selanjutnya yaah.. ^^

Next Chapter,
Chapter 13 : Into The Abyss

Author By : Alfian Aries Setiawan
Facebook name : Alfian 'Nites' Chung
E-mail : alfiansakura@yahoo.com